Isi tas ibu dengan balita. Baca tema #BPNRamadan2021 hari ini jadi inget beberapa tahun lalu saat Challenge whats in your bag muncul. Kira-kira apa isi tasku ya?
Hmm, aku itu kalau bawa tas pasti besar, karena semua dibawa. Wkkkka. Maklum emak-emak. Apalagi kalau bepergiannya sama anak. Kayak kemarin saat aku menemani anak terapi sensori integrasi. Yuk, kita bongkar isi tasku.
Isi Tas Ibu dengan Balita Saat Bepergian
1. Tisu Kering
Tisu kering ini sebenarnya bawaan si kakak. Dia anaknya bersihan. Jadi harus sedia tisu kalau kemanapun. Tadinya sudah aku coba ganti dengan sapu tangan. Tapi memang belum sepenuhnya berhasil.
Aku pribadi sih enggak terlalu memerlukan tisu kering. Kecuali memang akan bepergian ke lokasi yang menurutku kamar mandinya jarang ada tisu, misalnya kudu naik KRL dan melalui stasiun. Kadang, sebagai pengganti tisu kering, aku bawa handuk kecil untuk lap ketika pipis.
2. Tisu Basah
Tisu basah juga bawaan kakak. Selain tisu kering, kakak butuh tisu basah kalau tangannya lengket karena satu dan lain hal. Habis makan atau minum yang lengket-lengket misalnya. Ya, kakak memang sestrik Itu karena sensori taktilnya hipersensitif.
Tapi kalau tempat bepergiannya ada banyak air sih tidak harus bawa tisu basah. Atau simpelnya bawa tisu kering tinggal dikasih air. Hehe
3. Hand Sanitizer
Hand sanitizer menjadi bawaan wajib di tas sejak pandemi. Kalau sebelum pandemi sih tisu basah saja sudah cukup. Kalau sekarang, hand sanitizer jadi barang wajib. Baik bagiku maupun bagi kakak.
Penting banget untuk menggunakan hand sanitizer sebelum dan sesudah makan. Atau sehabis memegang barang-barang di luar rumah.
4. Minyak Telon
Dulu sebelum punya anak, bawaan wajib di tasku adalah balsem, wkkka. Atau minyak kayu putih. Soalnya aku pernah sakit perut ketika bepergian. Atau ketika digigit nyamuk dan sakit kepala. Balsem adalah jalan ninjaku, one stop medicine.
Begitu punya anak, minyak telon menjadi bawaan wajib. Karena masih ada anak dibawah lima tahun. Jadi Bundanya juga pakai minyak telon deh, meskipun kadang kurang berasa di kulit.
5. Air putih
Sejak remaja, aku selalu membawa botol minum ketika bepergian. Pakai botol Tupperw*** punya ibuku. Kadang juga bawa air mineral kemasan. Atau ketika lupa bawa ya harus beli di jalan. Karena pengalaman belum tentu di tempat tujuan ada yang air putih atau air mineral.
Nomor lima ini menurutku penting banget. Bahkan aku pernah hadir di acara gathering yang ternyata bahkan enggak disediakan air putih. Untung aku bawa di tas. Jadi enggak kehausan.
6. Dompet
Dompet is a must. Tapi semenjak ada handphone, ketinggalan dompet pun enggak terlalu masalah. Kalau zaman dulu ketinggalan dompet, wah bisa nangis. Karena mau menelepon rumah saja Harus pakai koin. Wkkka. Sekarang juga sudah ada dompet digital sehingga enggak perlu bawa uang tunai.
Kalau sekarang di dompetku ada kartu-kartu juga kayak KTP, SIM, dan ATM. Kartu ini sangat penting ketika bepergian naik kendaraan pribadi.
7. Charger
Karena sudah zamannya semua orang punya handphone, maka charger juga menjadi barang wajib di tas. Charger bisa digunakan bila ada colokan listrik, yang alhamdulillah -nya sekarang juga banyak tersedia di ruang publik.
8. Powerbank
Barang nomor delapan ini terkait dengan nomor tujuh. Kalau mau bepergian di lokasi yang enggak ada colokan listriknya tentu butuh powerbank. Misal mau ke gunung, ke pantai, ke air terjun, dan sebagainya. Atau lama di perjalanan yang belum tentu ada colokannya juga.
Jangan lupa powerbank -nya di- charge dulu supaya beneran terpakai bukan sebagai pajangan saja. Self reminder banget buat aku.
9. Kacamata
Mungkin banyak yang belum tahu kalau aku aslinya berkacamata. Minus satu di mata kanan, dan satu setengah di mata kiri. Plus ada silindernya juga. Tapi aku merasa kacamata jarang diperlukan kecuali sedang membaca jarak jauh, misalnya nonton bioskop yang ada subtitlenya. Atau melihat powerpoint yang jaraknya lebih dari satu meter.
10. Kertas HVS
Kertas HVS ini sebenarnya dipakai oleh kakak dan adik. Gunanya untuk menggambar. biar enggak bosan sehingga ketika misal butuh menunggu sesuatu saat bepergian, maka anak-anak bisa melakukan aktivitas lain menggunakan HVS.
Selain menggambar, kertas HVS bisa dipakai untuk membuat origami, kipas, pesawat terbang, kapal, dan lainnya.
11. Pensil Warna
Barang nomor sebelas ini berkaitan dengan barang nomor sepuluh. Kakak-kakak lebih suka mewarnai gambar dengan pensil warna kalau bepergian, karena lebih simpel dan praktis.
Pensil warnanya juga sudah dimasukkan ke dalam tempat pensil sehingga bisa dengan mudah dibawa kemana-mana.
12. Mukena
Sebagai seorang muslimah, mukena menjadi barang wajib di tas. Apalagi setelah terjadi pandemi, beberapa musola sudah meniadakan mukena dan sajadah sehingga harus bawa sendiri. Termasuk di area publik yang ramai. Maka lebih baik membawa mukena sendiri.
13. Camilan
Barang nomor tiga belas ini juga selalu aku bawa ketika bepergian. Baik ke tempat yang jauh maupun dekat. Kenapa? Soalnya aku laperan. Jadi kudu bawa camilan sendiri.
Terutama camilan yang manis kayak cokelat, chacha, wafer, biskuit, roti, atau sebangsanya. Aku nyaris bawa camilan yang asin-asin, kecuali yang manis sudah dibawa.
Soalnya aku pernah bepergian dan ternyata kena macet, atau harus menunggu lama untuk bisa makan, camilan menjadi penyelamat.
