Anti Stres Hadapi Tantrum pada Anak, Di Balik Layar

Facebooktwitterredditmail

Anti Stres Hadapi Tantrum pada Anak. Assalammualaikum, pembaca blogku apa kabar? Sudah lama aku ingin menuliskan proses penulisan buku solo pertamaku. Yup, sebelumnya aku mau mengumumkan dulu bahwa tepat tanggal 1 Februari 2021 kemarin, buku pertamaku terbit dan telah open po. Alhamdulillah banget! Rasanya sungguh nano-nano. 

Baca dulu yuk, kalimat yang aku tulis di media sosialku saat bukuku terbit:

Alhamdulillah, bismillah buku solo pertamaku😍.

Ada banyak cerita dibalik terbitnya buku ini. Meski pembuatannya 2 bulan saja, tapi sebenarnya sudah bertahun-tahun lamanya, aku “terpaksa” terjun ke dunia tantrum anak.

Lebih dari 3 psikolog kudatangi, bahkan puskesmas dan rumah sakit pun kusambangi. Sampai akhirnya perlahan-lahan ada titik terang.

“Ah, cuma tantrum!” Mungkin sebagian besar orang tua akan berkata demikian. Bahkan ibu-ibu yang anaknya enggak pernah tantrum (selalu manis) akan mencibir dan menganggap anak tantrum karena ibunya enggak becus ngurus anak, dan serentet label buruk lainnya.

Mereka enggak tahu bagaimana perjuangan kami untuk berbenah diri, dan mencari pertolongan. Mungkin mereka bahkan enggak tahu kalau tipe-tipe anak juga berbeda-beda, dan ada pula tantrum yg “enggak wajar” karena kondisi tertentu pada anak (detailnya bisa dibaca di buku ini).

Intinya aku cuma mau bilang, buat ibu-ibu yang sedang berjibaku dengan tantrum anak (apalagi di masa pandemi ini, tingkat stres sebagian besar ibu meningkat, begitu pula level kebosanan anak yang harus di rumah saja), kalian enggak sendiri. Kalian punya support sistem, punya keluarga, dan boleh banget mencari bantuan profesional, jika memang sudah enggak tahu harus ngapain lagi.

Dan sekarang, ada buku ini…

Yang semoga, bisa meringankan dan mencerahkan persoalan tantrum anak yang sedang dihadapi. Jangan sampai kayak aku dulu, yang kebingungan tanpa arah. (Hiks, sampai nangis ngetik paragraf ini).

InsyaAllah aku bakal share lagi tentang proses penulisan buku ini, risetnya, sumber referensinya, dan sebagainya. Bakal ada teaser isi bukunya juga tipis-tipis😁

Bismillah, cooming soon, buku ANTI STRES HADAPI TANTRUM PADA ANAK.

Nabung dari sekarang ya Moms. Eaa😅

Yup, aku memang segembira itu, karena rasanya segala lelahku terbayar sudah. Rasanya, terbitnya buku ini seolah menjadi hikmah dari semua perjuanganku dalam mengatasi tantrum anakku.

Buku tantrum
Memegang langsung buku ini membuatku teringat segala perjuangan

Status media sosialku di atas cukup menggambarkan bagaimana aku jungkir balik mencari solusi agar tantrum anakku mereda.

Lalu, bagaimana ceritanya kok bisa perjuanganku mengatasi tantrum anak akhirnya justru menjadi sebuah buku?

Kalau boleh flashback di tahun 2017, aku mempunyai sebuah resolusi yaitu menerbitkan buku solo. Melalui penerbit mayor. Tapi aku enggak tahu harus mulai dari mana. Saat itu kondisiku di Jogja sudah menjadi blogger. Nah, teman-teman ngeblogku itu banyak yang merupakan penulis buku. Bahkan beberapa editor dari penerbit besar di Indonesia ya kenalnya dari ngeblog. Tentu saja, kenal dengan para penulis dan editor buku, membuat impianku makin besar. Kalau mereka bisa menerbitkan buku, maka aku juga bisa.

Tapi yang paling penting lagi, mau Nulis tentang apa? Apa motivasinya? Menurutku, motivasi ini penting. Karena kita bergerak berdasarkan motivasi, bukan?

Sehari setelah mempunyai impian menulis buku, siapa sangka aku melihat status salah satu teman di FB yang bercerita tentang sebuah komunitas baru di Jogja. Nama komunitasnya adalah Temu Penulis Yogyakarta (TPY). Tujuan dari komunitas ini adalah anggotanya bisa menerbitkan buku. Wah, pas banget, bukan?

Enggak pakai pikir panjang, aku langsung daftar. Pertemuannya dilakukan secara offline, 2 minggu sekali. Setiap pertemuan selalu banyak ilmu yang didapat. Mulai dari mencari ide, cara membuat outline, hingga proses pembuatan buku sampai terbit. TPY juga mengundang para editor, baik dari penerbit di Jogja, Solo, hingga Jakarta.

DI TPY, semua genre diterima, baik fiksi maupun nonfiksi. Penulis profesional dan penulis pemula bisa bergabung di TPY. Tentu saja, penulis profesional menjadi mentor di TPY.

Enggak pakai waktu lama, mulailah proyek penulisan buku di TPY. Sebuah antologi, yang tentu saja ada seleksinya. Hanya karya yang lolos seleksi, yang bisa diterbitkan menjadi antologi.

Alhamdulillah, beberapa karyaku terbit bersama teman-teman TPY. Ada true story, kumpulan cerpan, hingga dongeng anak. Selain buku antologi, ada juga proyek buku solo. Bagian ini jalanku berliku, Aku sempat menulis outline nonfiksi anak, tapi macet di tengah jalan. Hingga akhirnya bulan Juni 2019, aku pindah ke Depok.

Padahal kelak, buku solo ini akan dibantu mencari penerbit yang cocok. Atau diikutkan ke kompetisi yang cocok. Setiap satu bab selesai, dikonsultasikan ke mentor, lalu direvisi bila ada revisi. Mantap jiwa pokoknya!

Pada bulan Februari 2019, aku hamil anak ketiga. Aku sempat lupa dengan impian menerbitkan buku solo. Apalagi aku juga disibukkan dengan persiapan pindah ke Depok. 

Hingga suatu hari, aku dicolek oleh salah satu teman blogger. Ia mengabarkan ada kompetisi menulis dari @penerbitdivapress. Nah, yang menarik adalah, mereka tidak hanya mencari naskah jadi. Tapi boleh berupa outline. 

Saat itu untuk kategori naskah parenting ada tiga tema pilihan yaitu tantrum, literasi financial untuk anak, dan yang satu lagi aku agak lupa. Dari ketiga naskah tersebut, tema tantrum yang paling aku kuasai. Tak lain dan tak bukan, karena aku bergelut dengan tantrum anak selama bertahun-tahun lamanya.

Akhirnya dengan memberanikan diri, aku segera membuat outline dan contoh tulisan. Seingatku, hanya tersisa waktu satu malam untuk mengirimkan outline tersebut ke penerbit. Jadilah dalam semalam outline sekaligus contoh tulisanku selesai dan aku kirim.

Setelah itu, aku lupa dengan kompetisi tersebut. Beneran enggak muluk-muluk berharap menang. Karena toh sudah mencoba saja merupakan hal luar biasa yang aku lakukan. Kemudian aku juga disibukkan dengan anak-anak, acara-acara blogger, dan sebagainya. Hingga akhirnya suatu hari, temanku menghubungiku lagi dan bertanya apakah aku sudah melihat pengumuman? Apakah aku sudah membaca e-mail dari penerbit? Tentu saja aku jawab belum.

Pada hari yang sama, salah satu teman blogger memention namaku di Whatsapp grup komunitas blogger. Ternyata aku menang kompetisi menulis tersebut. Namaku ada sebagai pemenang naskah tema tantrum. Huaa, enggak nyangka banget!

Aku sempat berpikir, apakah ini takdir agar aku menuliskan apa-apa yang sudah aku pelajari selama ini? Seolah-olah semuanya sudah Allah atur untukku. Saat itu, manajemen emosi anakku dan emosiku mulai membaik. Di saat bersamaan, aku juga mengikuti Komunikasi Pengasuhan Anak (KPA) karena diajak oleh Mbak Ajeng (teman blogger). Semesta mendukung dengan berbagai ilmu yang aku dapat dan aku praktikkan di dunia nyata.

Yang lebih suka menonton versi video, aku bagikan cerita di balik layar penulisan buku Anti Stres Hadapi Tantrum pada Anak di Youtube ya.

Proses Penulisan Buku Anti Stres Hadapi Tantrum Pada Anak

Awalnya aku cukup deg-deg an karena naskah harus sudah selesai selama 2 bulan. Tapi karena aku sudah pernah belajar di TPY bagaimana cara agar naskah selesai tepat waktu, rasa percaya diriku mulai bangkit. Sebagai penulis napas pendek (penulis artikel), aku membagi 15 bab outline menjadi beberapa bagian (sub bab). Setiap sub bab rata-rata 5 halaman. Nah, karena waktu yang harus dipenuhi adalah 60 hari dengan ketebalan naskah 150 halaman, maka setiap harinya aku harus menulis kurang lebih 5 halaman.

Bila lima halaman dikali 30 hari, maka aku bisa menyelesaikan 150 halaman. Harapannya, naskah bisa selesai sebelum 2 bulan. Tapi apakah semudah itu? Tentu tidak! Ada beberapa bab dimana aku mengalami kebuntuan ide tulisan sehingga aku harus baca buku lagi, riset lagi, hingga mewawancarai narasumber.

Alhamdulillah, naskahku selesai kurang dari 2 bulan. Sudah plus self editing yang aku lakukan setiap 5 halaman. Dan self editing akhir ketika semua naskah selesai. 

Sambil menunggu email revisi dari editor, aku mengajak suamiku untuk berkolaborasi sebagai ilustrator. Alhamdulillah suamiku mau. Jadi, di dalam buku Anti Stress Hadapi Tantrum pada Anak, teman-teman akan melihat ilustrasi dari tangan suamiku sendiri.

Proses Penerbitan Buku Anti Stres Hadapi Tantrum Pada Anak

Alhamdulillah revisi tidak terlalu banyak, dan aku tinggal menunggu waktu terbit. Surat Perjanjian Kerjasama juga sudah ditandatangai. Tapi ternyata, tak lama kemudian, corona melanda Indonesia. Ternyata pandemi cukup berdampak terhadap berbagai lini usaha, termasuk penerbitan. Akhirnya, waktu terbit bukuku ditunda. 

Cover buku anti stres hadapi tantrum pada anak
Cover buku yang bikin baper

Singkat cerita, akhirnya tanggal 1 Februari 2021 kemarin, buku Anti Stress Hadapi Tantrum pada Anak sudah bisa dipesan melalui pre order di marketplace Shopee dan Tokopedia. Selain itu, juga bisa dipesan langsung dengan mengontak penerbit, dan juga via aku sebagai penulis.

Pemesanan buku tantrum
Open pre order ya teman-teman

Harga pre order tanggal 1-15 Februari 2021 adalah 45 ribu rupiah, diskon dari 60 ribu rupiah. Dan mulai tanggal 16-28 Februari 2021, harga buku menjadi 48 ribu rupiah (diskon 20%). 

Oh ya, saat ini sedang ada Book Tour di blog dan Instagram 6 orang blogger. Untuk teman-teman yang penasaran dengan bukunya, bisa banget ikutan Giveawaynya. Ada hadiah 1 buku gratis untuk setiap Book Tour di masing-masing blogger. Silakan cek jadwalnya di bawah ini ya.

Book Tour anti stres hadapi tantrum pada anak
Cuzz, yang mau buku gratis😊

Minggu ini ikutan Giveaway nya di blog www.istiana.sutanti.com ya.

Harapanku, pembaca bisa mendapatkan ilmu dari buku Anti Stress Hadapi Tantrum pada Anak dan mempraktikkan langsung saat menghadapi anak yang sedang tantrum. Semoga, tidak ada lagi ibu-ibu yang kebingungan seperti aku dulu. Setidaknya, sekarang ada buku ini, yang bisa dijadikan teman dalam menghadapi tantrum anak. Aamiin

(Visited 476 times, 1 visits today)
Facebooktwitterredditmail Nih buat jajan

39 thoughts on “Anti Stres Hadapi Tantrum pada Anak, Di Balik Layar

  1. Andiyani Achmad Reply

    aku sih salut banget sama orangtua terutama seorang ibu yang bisa begitu sabar menghadapi anak-anaknya yang sedang tantrum, btw tulisan ini bermanfaat sekali loh 🙂

  2. Ana Ike Reply

    MasyaAllah, keren keren pisaannn emak-emak yaaa…
    Selamat yaa, mbaak. Semoga bukunya bermanfaat buat orang banyaaak.
    Jadi kepikiran beliin buku ini untuk sahabat yang anaknya masih baby. Karena beneran dealing with a tantrum kid itu bakal menguras emosi dan tenagaaaaa (dan air mata, haha)

    • dian.ismyama Post authorReply

      Aamiiin Mbak. Bismillah segera lahiran lagi buku kedua ya. Hehe iya awalnya ikutan lomba nya, kirim outline. Eh ga nyangka lolos

  3. nurulrahma Reply

    Mba Diaaannn, kereeennn!!
    Duh, ikut seneengg aku mbaaa
    Alhamdulillah, terus semangaaattt menebar manfaat ya mbaa
    Keren, kerennn!

  4. Ucig Reply

    Wah barakallah mba.. ikut bahagia, pas baca menang lomba dan bisa nyelesein. Keren.. dengan anak 3.
    Kalau anak tantrum aku mengalami juga.. dan kids no.3 blum brasa tantrumnya krna masi kcil. Kayaknya kalau anak tantrum , mau ikutan nangis deh aku mba… harus baca buku ini nih 😁

  5. Nanik Nara Reply

    Wah keren mbak, 2 bulan aja untuk menuliskannya. Tapi kalau menguasai topiknya, dan juga mengalami sendiri, lebih mudah mancing idenya keluar ya. Yang buat ilustrasi pak suami, tambah mantap ini

  6. Wiwied Widya Reply

    Perjuangan dan kerja keras terbayar manis. Semoga bukunya bisa jdi solusi buat orang tua lain yang mengalami masalah anak tantrum ya mbak. Sekali lagi selamat ya atas terbitnya buku anti stress hadapi tantrum pada anak ini. Trus langsung lanjut project buku berikutnya nih?

  7. Inna Riana Reply

    Wah selamat yaa untuk buku barunya. Semoga berkah dari apa yang dibagi dari buku tersebut, aamiin. Terus semangat untuk menghasilkan karya selanjutnya :*

  8. Dian Reply

    Tantrum memang sangat challenging buat para ibu ya mbak
    beruntung mbak bisa melewatinya plus bisa menceritakan nya dalam sebuah buku..
    sukses buat buku solo nya ya know

  9. Helena Reply

    MasyaAllah impian dari 2017 pun terwujud. Selamat yaa mbak. Semoga buku ini jadi panduan para orang tua untuk lebih santuy menghadapi tantrum anak.
    Aku masih terus belajar, tiap Hari adaaa Aja yah pencetus emosi jiwa 😅

  10. Ovianty Reply

    Masya Allah keren ini bukunya, berdasarkan pengalaman sendiri ya. Memang tantrum itu bikin stress apalagi buat ibu-ibu baru kerasa banget tantrum pas anak pertama, pengen unyeng-unyeng. Lebih mending kerja di kantor emang daripada ngadepin anak tantrum.

  11. Eri Udiyawati Reply

    Buku yang keren. Tentang orang tua yang menghadapi anak tantrum. Iya, di sebagian orang, masih menganggap sepele tentang tantrum, padahal, kan, harus ada solusi yang baik. Ya untuk orang tua maupun anak.

    Insya Allah bukunya laris manih nih. Selamat ya, Mba Dian. Semoga makin menginspirasi.

    • dian.ismyama Post authorReply

      Aamiiin mbak mksh doanya ya. Iya, tantrum anak sebenarnya adalah kesempatan kita untuk mengajarkan manajemen emosi

  12. Keke Naima Reply

    Selamat untuk buku solonya, ya. Semoga buku ini bisa membantu para ibu yang kebingungan di saat anaknya sedang tantrum. Aamiin

  13. Dedew Reply

    Alhamdulillah, terharu dengan perjuangan Mak Dian menelurkan buku solo rasanya lega ya.. semoga bukunya bisa jadi solusi untuk para orang tua.. semangat berkarya yaa!

  14. Hani S. Reply

    Masya Allah Mbaa, finally yaaaa. Aku yakin buku ini akan sangat bermanfaat terutama bagi Para Mom’s yang saat ini tengah berjuang menghadapi tantrum pada Buah Hatinya. Sukses untuk next Book-nya juga Mba, Amiiiin

  15. Ade UFi Reply

    Waaah keren Mba Dian. Sebelumnya selamat yaa sudah ada buku solo parentingnya. Memang paling menyenangkan jika kita bisa sharing lewat buku ke orang-orang ya. Dapat amal jariah nih. Btw, itu giveawaynya gimana caranya ya? pengen ikutan deh.

  16. Uniek Kaswarganti Reply

    Keren nih mba Dian udah lahiran aja bukunya. Tentunya bakalan bermanfaat banget ya bagi para mama yang merasakan betapa puyengnya ketika si kecil masih tantrum.

  17. lendyagasshi Reply

    Selamat kak Ismy atas launching bukunya.
    Aku ikutan giveawaynya doonk…hihii…aku suka banget kalau ada penulis yang humble dan mau berbagi cerita singkat mengenai kepenulisan karyanya.
    Kapan-kapan, berkenankah…aku undang di podcast bukuku?

  18. HM Zwan Reply

    Bener bener perjuangan ya mbk. Alhamdulillah berbuah manis, akhirnya naik cetak juga bukunya. Keren banget mbk… Semoga bukunya bermanfaat dan berkah. Penasaran euy pingin baca

  19. Echaimutenan Reply

    semmoga laris bukunya mak
    aku ga tau aku kadang masih kesel kalau lagi pada tantrum yang emang biasa terjadi asal jangan sering xixii

    perjuangan ya mak jadi ibu sekali lagi selamaaat

Leave a Reply

Your email address will not be published.