Menjadi Mama adalah kebahagiaan tersendiri. Celoteh anak di pagi hari adalah alarm terindah ketika bangun tidur. Sarapan bersama anak-anak dan suami, serta sepanjang hari menemani sang putri kecil bermain adalah surga dunia. Tapi ketika keinginan untuk sekolah lagi begitu membuncah, dan kesempatan untuk menimba ilmu ada di depan mata, Mama muda tak ingin melewatkannya.
Mama muda pun mulai galau. Antara menunda keinginan dan kebutuhan untuk sekolah, atau justru merasa ini saat yang tepat untuk melanjutkan sekolah. Terutama karena anak-anak sudah mulai besar, dan semangat Mama pun sedang di puncak. Tak hanya semangat yang perlu Mama muda miliki bila mau sekolah lagi, tapi ada hal-hal lain yang perlu dipersiapkan. Berdasar pengalaman pribadi penulis, 7 Hal ini perlu Mama muda siapkan bila mau sekolah lagi.
1. Mental
Kembali bergelut dengan dunia pendidikan tentu memerlukan mental yang kuat. Mama muda harus siap begadang lagi mengerjakan tugas. Mama juga perlu mempersiapkan mental untuk bertemu lagi dengan banyak orang yang mungkin lebih pintar dan lebih muda dari Mama, sehingga daya ingat mereka pun biasanya lebih bagus. Tapi Mama tidak perlu minder, karena tiap Mama memiliki sisi positif lainnya, yaitu lebih pantang menyerah, lebih berpengalaman, terutama bila Mama tadinya bekerja atau pernah bekerja. Kemampuan presentasi Mama pun akan diuji ketika kuliah nanti.
Dua hal lagi yang secara mental perlu Mama persiapkan, yaitu yang pertama adalah disiplin, dan yang kedua adalah kepercayaan diri. Ada kalanya deadline begitu ketat hingga bisa saja menguras waktu dan pikiran Mama. Ada kalanya juga, Mama dituntut tampil percaya diri saat maju di depan kelas, atau seminar ujian proposal tesis dan ujian tesis. Semua hal ini membutuhkan mental yang kuat, sekuat baja.
Oh ya, mungkin akan ada masa dimana Mama tidak bisa mendampingi aktivitas anak, seperti saat sekolah pertamanya, ataupun langkah pertama si kecil. Hal ini saya alami sendiri, karena harus praktek kerja di luar kota di hari pertama anak sekolah. Di tahun berikutnya, saya ujian tesis, hiks kok ya tanggal pertama sekolah anak bisa pas gitu sama acara sekolah saya.
2. Persetujuan suami dan keluarga
Tak bisa dipungkiri bahwa ketika sudah menikah, maka Mama perlu meminta ijin suami terhadap keputusan-keputusan yang akan mempengaruhi kehidupan rumah tangga. Memang tidak semua suami akan langsung setuju terhadap keinginan Mama, tapi pasti ada cara untuk bernegosiasi. Entah dengan rayuan, bujukan, atau sedikit memaksa:).
Akhirnya, setelah melalui negosiasi yang alot dengan suami, Mama mendaftar ke universitas dan jurusan yang mama minati. Kadang, Mama suami terpaksa menjalani LDM (Long Distance Marriage) dikarenakan kampus terbaik atau kampus yang tepat menurut Mama berada di luar kota.
Selain mendapat ijin suami, pastikan orangtua atau keluarga terdekat juga mengetahui rencana mama, sehingga kelak ketika perkuliahan sudah dimulai, mereka akan membantu bila tidak ada yang menghandle anak-anak misalnya, atau ketika mama harus keluar kota mengerjakan PK (Praktek Kerja yang diwajibkan di jurusan tertentu), ataupun ketika sibuk mengerjakan tesis.
3. Persyaratan universitas yang dituju
Berbekal keyakinan akan selesai studi tepat waktu, mama melengkapi persyaratan yang diminta kampus. Bukan hal yang mudah tentunya, tapi karena keinginan sudah bulat, mama pun berusaha memenuhi semua syarat tersebut. Ijazah, transkrip nilai, surat rekomendasi dosen, esai dan proposal tesis/disertasi, toefl minimal 500, Tes Potensi Akademik minimal 500 harus mama siapkan. Padahal mama sudah lama tidak berbahasa inggris apalagi bersinggungan dengan kemampuan akademik.
Mamapun mulai belajar, entah mengikuti kursus toefl, membeli buku contoh soal-soal TPA, maupun ke perpustakaan dan browsing internet untuk mencari ide esai dan proposal tesis/disertasi. Menjadi ibu telah menempa Mama menjadi sosok yang tahan banting, sehingga urusan sekaliber melengkapi persyaratan kampus pun dapat terlewati.
4. Pengasuh atau tempat penitipan anak
Kuliah artinya ada jam-jam tertentu dimana Mama muda harus menitipkan anak. Entah pada keluarga, orangtua, maupun pengasuh. Bila tadinya si kecil tidak memiliki pengasuh, maka perburuan mencari calon yang momong anak pun sebaiknya dimulai sejak awal rencana kuliah.
Pengasuh diperlukan bahkan sejak Mama mendaftar kuliah. Proses pemberkasan online membutuhkan konsentrasi yang tinggi. Penyerahan syarat secara langsung ke kampus, maupun proses wawancara, membuat Mama tak bisa membawa anak. Oleh karena itu, mau tak mau pengasuh sebaiknya menjaga anak-anak di saat krusial tersebut.
Mencari tempat penitipan anak atau day care juga menjadi pilihan bila tidak ada anggota keluarga yang bisa mengawasi pengasuh. Seperti foto di bawah ini saat saya harus keluar kota untuk praktek dan pulang seminggu sekali demi membawa pulang ASI perah.
5. Biaya
Sebelum Mama mulai mendaftar, tentunya biaya untuk melanjutkan sekolah perlu dipersiapkan. Apalagi yang akan kuliah S2 atau S3, biayanya tentu tidak sedikit. Mama sebaiknya punya beberapa rencana, termasuk mencari beasiswa untuk umum, baik beasiswa dari pemerintah (LPDP, beasiswa mandiri, beasiswa unggulan), ataupun dari swasta seperti milik perusahaan-perusahaan besar (beasiswa TANOTO, BAKRIE, dll). Bila Mama tidak lolos, tak perlu berkecil hati, kan masih ada beasiswa dari suami:).
Oh ya, bila sekolah lanjutan di negeri orang, tentunya juga perlu dipikirkan mengenai biaya hidup dan biaya lainnya, seperti kunjungan keluarga ke negara tempat Mama menimba ilmu. Membawa anak atau tidak, tentunya juga menjadi sebuah keputusan penting yang harus dipertimbangkan dan disiapkan jauh-jauh hari.
6. Perlengkapan sekolah termasuk buku-buku
Buku-buku Mama mungkin sudah tersimpan rapi dalam kardus. Mama pun membongkar gudang demi mengambil beberapa buku yang masih relevan dengan kuliah lanjutan Mama. Buku-buku terupdate Mama pilih dan pilah, agar saat masuk kuliah kelak tidak mendadak kebingungan mencari literatur.
7. Deadline lulus
Saat menjadi Mama, setiap aktivitas yang dilakukan diluar rumah tangga, tentu memiliki tujuan. Sama seperti Mama muda yang sekolah lagi dengan berbagai tujuan tertentu. Ada yang ingin kembali ke dunia kerja. Ada yang mengambil master Psikologi agar bisa lebih mendalami parenting dan kepribadian anak, bahkan ada yang kuliah lagi untuk mendukung hobinya yang kini menjadi karir utama (misal blogger mengambil jurusan komunikasi dan media). Dengan tujuan-tujuan mulia tersebut, Mama juga perlu menetapkan kapan mau lulus.
Persiapan ini tidak main-main, karena bulan atau tahun kelulusan akan mempengaruhi banyak hal, mulai dari biaya, persiapan pengasuh/day care, dan sebagainya. Tentunya Mama berharap bisa lulus tepat waktu, agar lebih cepat memiliki banyak waktu lagi untuk anak-anak.
Alhamdulillah saya baru saja menyelesaikan yudisium S2 saya, lega dan senang sekali rasanya. Di tulisan lain, saya akan menceritakan kisah perjuangan saya dan teman-teman saya para Mama muda yang sekolah lagi:).
Salah satunya cerita teman-teman di foto ini, ada yang sedang hamil 9 bulan dan masih kemana-mana demi seminar tertutup dan presentasi oral tesis, ada yang anaknya terpaksa dikembalikan ke kampung halaman terlebih dahulu, bahkan ada yang ngekos 1 bulan khusus mengerjakan tesis.
wow aku salutlah sama mama2 yang masih semangat sekolah saat udah punya buntut. Bagi waktu, tenaga dan pikirannya itu gak mudah lho
Pastinya ada masa2 lelah mendera
Memang, dukungan keluarga diperlukan banget
Sukses ya mbak Dian
Semoga ilmunya bermanfaat
Masa2 tesis terus terang paling stres, haha. tapi begitu selesai, lega banget
Waah selamat ya mbak sudah selesai S2 nya..
mbak saya beberapa tahun lalu juga sempat jadi mama muda merangkap mahasiswa ppds..bahkan anaknya lahir beberapa hari sebelum kuliah dimulai..
untung nya kuliahnya nggak jauh jadi sekeluarga bs gotong royong bantu jaga si bayi sampe mamanya selesai kuliah..
Sukses ya mbak ??
wah serius mbak? ppds lebih lagi ya perjuangannya, mantap Mbak, salut!
Benar sekali, perluental yang kuat, sekuat baja. Salut dengan mama mama muda seperti mbak Dian. Selamat S2 nya sudah selesai. Sukses ya mbak.
Benar sekali, perlu mental yang kuat, sekuat baja. Salut dengan mama mama muda seperti mbak Dian. Selamat S2 nya sudah selesai. Sukses ya mbak.
hehe makasih Mbak Rien =)
Salut banget aku ama mama-mama yang masih melanjutkan kuliah lagi. Dimana kondisinya jelas udah beda ama yang masih single. Banyak yang harus disesuaikan dan dikorbankan.
Selamat ya mbak Dian, udah selesai S2-nya.. Moga berkah dan bermanfaat ilmunya. Aamiin..
makasih kembaran=) aamiin doanya
Aku pengen sekolah lagi mbak, tapi sekolah bahasa, biar ada bahasa yg aku kuasai. Trus pengen cari beasiswa kalau syarat umur masih memungkinkan 😀
Ya emang persetujuan keluarga yg terpenting yaaa
TFS
syarat beasiswa ga ada umur yang non pns setahuku. wah bahasa apa nih?
nice sharing btw mbak
makasih
saya tofel dan tpa diatas 500 tapi gagal di ujian masuk s2nya, jadi batal deh 😀
skrg lagi coba pns saja, baru daftar.
Пополение баланса Авито (Avito) за 50% | Телеграмм @a1garant
Мое почтение, дорогие друзья!
Готовы предоставить Всем вам услуги по пополнению баланса на действующие активные аккаунты Avito (а также, совершенно новые). Если Вам нужны определенные балансы – пишите, будем решать. Потратить можно на турбо продажи, любые платные услуги Авито (Avito).
Аккаунты не Брут. Живут долго.
Процент пополнения в нашу сторону и стоимость готовых аккаунтов: 50% от баланса на аккаунте.
Если требуется залив на ваш аккаунт, в этом случае требуются логин и пароль Вашего акка для доступа к форме оплаты, пополнения баланса.
Для постоянных клиентов гибкая система бонусов и скидок!
Гарантия:
И, конечно же ничто не укрепляет доверие, как – Постоплата!!! Вперед денег не просим… А также, гасим Штрафы ГИБДД за 65% …
Оплата:
ЯндексДеньги, Webmoney (профессиональные счета)
Рады сотрудничеству!
канал Телеграмм @t.me/avito50
________
авито бесплатные объявления авто +с пробегом
авито бесплатные объявления калининградская область
купить +на авито
авито саратов
пополнение баланса авито