Kartika Nugmalia, Patner Kerja dan Tempat Curhat
Teman baik itu adalah rezeki, karena nggak setiap saat kita bisa mendapat teman baik.
Kalimat tersebut rasanya cocok untuk menggambarkan sosok Mbak Kartika Nugmalia yang biasa saya panggil Mbak Aya.
Aslinya pertama kali ketemu beliau itu pas acara teater semacam buka bersama atau BATRA (ospeknya teater 10 Delayota), tapi waktu itu nggak kenal. Ketemu lagi sewaktu sama-sama aktif di HHBF (Homemade Healhty Baby Food), dan kopdaran di rumah salah satu anggota HHBF Jogja. Terus temenan di sosmed, dan akhirnya saya menjadi patner kerja beliau di Oriflame.
Selama di Oriflame, saya mengenalnya sebagai sosok yang teguh, konsisten, amanah, pekerja keras dan bertanggung jawab. Saya pun belajar menjadi leader yang baik ya dari Mbak Aya. Beberapa kali kami kolaborasi bareng acara offline, mulai dari acara training Nutrishake di kantor Oriflame, hingga acara Beauty Demo dan peresmian SPO (Service Point Oriflame) atas nama Kartika Nugmalia di Cilacap. Iya, saya naik bus efisiensi bareng Mbak Aya dari Jogja-Cilacap pulang-pergi. Kebayang dong berjam-jam di bus kita ngobrolin apa aja, nggak ada yang namanya garing atau bengong, soalnya Mbak Aya dan saya sama-sama cerewet. Maklum anak teater (eh apa hubungannya ya,hehe)
Selain hubungan patner kerja, kami lama-lama juga menjadi sahabat (eh kepedean nggak ya saya bilang sahabatan sama Mbak Aya=D). Saya sih yang sebenarnya suka curhat. Maklum mamah muda yang suka galau, jadi banyak tanya sama mamah yang lebih banyak makan asam garam. Dan dalam curhatan saya, biasanya Mbak Aya selalu menenangkan, nggak ada yang namanya ngomporin atau ngasih pendapat yang bikin mengaduk-aduk emosi. Yang ada malah pernah saya sendiri makjleb-jleb karena menurut Mbak Aya saya justru yang bersalah sehingga harus introspeksi. Wew, jarang-jarang kan ada teman yang blak-blakan sama kita. Makanya saya menganggap Mbak Aya sahabat, karena jujur dan apa adanya kalau ngasih pendapat ke saya. Meski sering deg-degan juga sih karena Mbak Aya ini orangnya termasuk tegas dan to the point.
Uhuy, kok bagus-bagus ya komennya. Eits, bukan berarti Mbak Aya sempurna lho. Di dunia ini nggak ada manusia sempurna, sama seperti Mbak Aya, dan juga saya.
Lanjut yuk. Jodoh ya nggak kemana, dari Oriflame saya mengenal blog, dan akhirnya aktif ngeblog. Maka sama halnya dengan Mbak Aya, akhirnya kami sering ketemuan lagi deh di event-event blogger, kayak yang satu ini.
Asyik kan ya punya patner kerja sekaligus sahabat sekaligus teman ngeblog. Sebagai perempuan pun saya salut sama Mbak Aya, mampu mengurus ketiga buah hatinya tanpa art, keren kan! Mbak Aya tadinya guru TK, yang kemudian resign dan memilih bekerja dari rumah karena ingin dekat dengan anak-anaknya. Salut juga dengan keputusan beliau. Makanya kalau curhat dengan Mbak Aya ya bisa semua hal, mulai dari kerjaan, blogging, hingga urusan anak.
Semoga keamahanan beliau dalam dunia kerja juga sama dengan keamanahan di persahabatan ya. Ibaratnya, Mbak Aya nih yang tahu aib-aibnya saya, tahu jelek-jeleknya saya, hehe. Jangan dibocorin ya Mbak=). Buat yang penasaran sama tulisannya Mbak Aya bisa ke kartikanugmalia.com ya
Sebagai penutup, kali ini saya buat puisi deh, mengasah kemampuan yang sudah lama tak digali. Biasanya saya buat puisi untuk orang spesial lho, ya sama kayak Rangga AADC ke Cinta lah=D. Semoga suka.
K ita adalah dua insan yang dipertemukan
A ntara kisahmu-kisahku, kisah para perempuan.
R ibuan hari yang terlalui
T erbukti mendekatkan
I ni yang namanya persahabatan.
K ata menjadi saksi
A ku yang ego, dibujuk engkau yang lembut
N iscaya duka dan derita menjadi terang
U sah lagi kau pikirkan, Dian, katamu.
G amang yang kerap datang
M emudar dengan nasihatmu
A pi menjadi air
L ebih dingin dari sebelumnya
I tulah cinta
A capkali menenangkanku.
Kreatif dian bikin namanya kartika, seru ya ketemu teman sealumni..
Hehe..lumayan tuh mikir puisi pakai nama=)
Diaaaaannnn….
Aku speechless…
Ternyata kita berjodoh disana sini yaaaa…
Semoga tetep jadi sahabat ke depannya nanti
Bener, sahabat adalah rejeki. Terimakasih Dian sudah jadi salah satu rejekiku yang dikirim Allah :*
Kisskiss
Aamiin
Seneng mbak aku bacanyaaa 😀
Makasih Dek
Aduuuuh, puisinya bikin iri mau dibuatin juga nih.
Asiiiik sekali ya pertemanan yang mengalir ke persahabatan.
Bismillaah langgeng hingga kelak di akhirat, aamiin.
Pas di dalam bis itu aku sangat detail memvisualisasikan, sekian jam perjalanan bolak balik Jogja Cilacap, maantaaap.
Hihi,tunggu Mak Nurul menang arisan dulu ya=). Iy berjam-jam di bus berencana mau tidur tapi ga bisa2 ya akhirnya ngobrol deh
Puisinya kereeeeen
Seneng ya, Mbak kalau punya temen baik
Aku juga punya, temen baik sedari SMA yang selalu support dan mengerti aku 🙂
Jadi mulai mengenal Mba Aya. Secara saya belum pernah ketemu apalagi ngobrol.
Teman baik memang rezeki.
Makasih sharingnya Mba Dian
Sama2 Mbak..ini tapi dari perspektif saya lho=)
Kami butuh temen curhat kini sih sangat gundah tersakiti tapi gatau kemana kami curhat tentang rumah tiga orang ketiga