Ini Caraku #BersamaBergerakBerdaya Untuk Jaga Bumi

Facebooktwitterredditmail

#BersamaBergerakBerdaya itu apa? Sahabat ismi sudah tahu belum kalau Hari Lingkungan Hidup Sedunia jatuh pada tanggal 5 Juni 2023 ini? Kalau belum tahu, sekarang jadi tahu, kan? Nah, dalam rangka menyambut Hari Lingkungan Hidup Sedunia, saya mau berbagi pengalaman gimana cara saya #BersamaBergerakBerdaya untuk mencegah dampak perubahan iklim.

Seperti sahabat ismi ketahui, perubahan iklim berdampak buruk bagi lingkungan. Banyaknya bencana alam seperti banjir, kekeringan, hingga kebakaran hutan, membuat lingkungan yang kita cintai menjadi menyedihkan.

Oleh karena itu, saya melakukan aksi kecil, yang semoga berdampak besar. Aksi ini relate banget dengan generasi milenial sampai gen Z dan alpha. Karena saat ini internet dan digitalisasi sudah merambah ke semua bidang.

Mengapa saya membahas tentang digital? Karena ternyata berpengaruh terhadap jejak karbon. Yup, tentu saja penggunaan internet artinya juga menggunakan listrik. Emisi dan energi yang dipakai, mau tidak mau berkontribusi terhadap perubahan iklim.

Jadi, aksi #BersamaBergerakBerdaya apa saja yang bisa sahabat ismi lakukan?

Cara mengurangi emisi

1. Kurangi waktu main medsos 50%

Saat mengecek Instagram, ternyata saya menggunakannya selama 1 jam lebih. Kesannya sebentar ya. Padahal ternyata data menunjukkan bahwa jika masing-masing pengguna medsos di dunia menggunakan 10 medsos di atas 5 menit per hari, total jejak karbon digital yang dihasilkan adalah setara dengan 80 juta karbon dioksida setiap tahunnya. 

Oleh karena itu, bila saya dan sahabat ismi mengurangi 50% jam main medsos setiap hari, berarti sudah berkontribusi mengurangi jejak karbon digital lumayan banyak. Artinya bila saya membuka Instagram selama 1 jam, saya seharusnya mengurangi hanya selama 30 menit saja. Begitu pula kalau sahabat ismi scroll Tiktok selama 30 menit, mulai kurangi menjadi 15 menit saja yuk!

2. Hapus e-mail yang tidak penting

Siapa yang e-mailnya ratusan bahkan ribuan? Informasi otomatis seperti newsletter dan notifikasi medsos membuat email penuh. Bahkan saya harus menghapus inbox setiap hari. 

Sebagai informasi, semua e-mail tersimpan di sebuah server yang mengkonsumsi energi dalam jumlah besar karena berjalan 24 jam non stop. Sebuah e-mail memiliki ukuran rata-rata 230 kB (senilai 7,4Wh setahun). Jadi, kalau sahabat ismi menghapus 30 e-mail setiap hari, berarti sudah menghemat energi sebesar 222Wh.

Kenapa email harus dihapus?
Ini baru satu kategori e-mail yaitu promotion, belum media sosial

Percaya enggak percaya, saya bisa menghapus hampir 50 e-mail setiap harinya:(. Kalau saya lupa menghapus sehari saja, wah besoknya ada ratusan e-mail yang harus dihapus.

3. Buat bookmark untuk web penting

Sebagai seorang dosen, saya sering membuka banyak browser karena harus mencari berbagai informasi. Mulai dari jurnal, e-mail, youtube, sampai website-website pemerintahan untuk mencari guideline terapi.

Ternyata, tab browser yang terbuka tetap mengkonsumsi energi meskipun tidak digunakan. Jadi solusinya adalah mulai buat bookmark website-website yang sering dikunjungi dan hanya buka ketika akan digunakan sehingga emisi karbon bisa berkurang. Mungkin awalnya susah, tapi lama-lama akan terbiasa.

4. Unduh bukan streaming

Sebagai penggemar drakor, saya menyadari kalau nonton drakor enggak hanya memakan kuota, tapi juga menghasilkan emisi karbon. Lalu bagaimana solusinya? Men- download video menjadi pilihan utama dibanding dengan streaming. 

Mengapa? Karena streaming video selama 30 menit dapat menghasilkan 1,6 kg Co2, yaitu setara dengan emisi yang dihasilkan kendaraan sejauh 6,28 km. Jika sahabat ismi mengunduh video, artinya hanya menggunakan data sekali saja sehingga energi yang dibutuhkan jadi lebih sedikit. Sekarang sudah tahu, kan, harus pilih download atau streaming?

5. Matikan video waktu meeting online

Mana nih suaranya kamu yang dikit-dikit meeting? Sebelas dua belas dengan kaum super sibuk yang jadi panitia ini dan itu. Saya merasakan banget Karena akhir-akhir ini meeting offline sering digantikan dengan meeting online baik melalui zoom maupun google meet. 

Tahukah sahabat ismi? Bahwa meeting online selama 15 jam seminggu dengan kamera menyala akan menghasilkan 9,4kg Co2. Jika sahabat ismi memilih untuk meeting tanpa kamera, emisinya bisa berkurang banyak, yaitu hingga kurang dari 400g. Tapi sebelum off cam, pastikan memang meeting -mu tidak mewajibkan on cam ya. Begitu pula bila sahabat ismi mengikuti workshop / webinar, karena kadang ada penyelenggara yang mewajibkan on cam sebagai syarat keluarnya sertifikat.

Btw, saya sudah mulai melakukannya lho. Terutama jika bukan giliran saya untuk ngomong, alias sedang mendengarkan saja. Kayak foto meeting di bawah ini.

Meeting online offcam?
Belajar Publik Speaking bersama Squad @KodeSpesial.

6. Hapus sampah digital

Siapa yang sampah digitalnya selangit? Hiks, saya ngaku duluan deh! Sadarnya itu ketika suami kaget melihat betapa berantakannya data di laptop saya. Banyak sampah seperti foto blur, foto double, video-video lama yang sudah tidak relevan, sampai riwayat penelusuran internet. 

Selain memakan storage, dan tidak rapi, ternyata data yang tersimpan di data center setara dengan 2% emisi global dan angka ini diperkirakan naik terus. OMG! Artinya kalau saya tidak mengubah perilaku, maka sampah digital saya menghasilkan emisi karbon. 

Cara mengurangi emisi karbon

Oleh karena itu, saya mulai merutinkan diri untuk menghapus data yang tidak perlu. Hampir setiap hari saya menghapus foto-foto yang otomatis terunduh dari Whatsapp grup. Begitu pula dengan video-video yang kadang kala hoax atau tidak diperlukan. Sama halnya dengan dokumen yang double di penyimpanan pada handphone. Harus segera dihapus agar emisi bisa berkurang.

7. Report bullying

Salah satu dampak negatif internet adalah besarnya risiko terjadinya bullying. Yup, bullying baik dalam bentuk komentar, tulisan, bahkan video. Kalau melihat komentar yang mengarah bullying, sahabat ismi bisa mereport komentar/ akun terkait. 

8. Cek hoax dan fake news

Siapa bilang sahabat ismi tidak punya peran dalam penyebaran hoax? Berita kontroversial, blast message yang belum jelas kebenarannya punya potensi sebagai hoax atau fake news. Oleh sebab itu, sebaiknya jangan langsung terpengaruh untuk share di grup atau di medsos. Sahabat ismi bisa meluangkan waktu untuk cek sumber/ referensi terpercaya agar tidak memperluas penyebaran kebohongan.

9. Follow akun baru

Sahabat ismi suka amazing enggak sih dengan algoritma media sosial? Misalnya nih baru saja semenit yang lalu kita chat sama teman kalau pingin belajar baking. Eh tiba-tiba pas scroll Instagram eh yang keluar adalah iklan kursus bakery and pastry. Mantul! Lalu di home jadi banyak akun-akun koki dessert gitu sehingga kita makin berminat belajar masak. Auto follow mereka deh!

Nah, kadang sahabat ismi perlu juga lho follow akun-akun yang kurang diminati. Misalnya akun-akun lingkungan. Padahal, dengan follow mereka, sahabat ismi bisa menjadi lebih terbuka menerima pandangan baru. Syukur-syukur jadi lebih luas wawasannya.

10. Share tips untuk menjaga bumi

Cara terakhir yang saya lakukan untuk #BersamaBergerakBerdaya adalah berbagi tips menjaga lingkungan. Beberapa konten yang pernah saya buat bisa sahabat ismi lihat di bawah ini.

Kalau sahabat ismi belum bisa atau belum ada waktu untuk membuat konten dengan tujuan serupa, maka bisa lakukan hal lain yaitu bantu share konten-konten dengan tema tips menjaga bumi. Saya yakin, dengan makin banyak yang share, akan semakin banyak pula orang yang aware dengan keadaan lingkungannya. 

Gimana, mudah, kan beraksi untuk #BersamaBergerakBerdaya. Jangan omong doang, tapi pastikan diri sendiri juga melakukan action! Sahabat ismi juga bisa mengikuti challenge #BersamaBergerakBerdaya lho, yaitu dengan membuat konten Reels, lalu unggah di Instagram. 

(Visited 191 times, 1 visits today)
Facebooktwitterredditmail Nih buat jajan

19 thoughts on “Ini Caraku #BersamaBergerakBerdaya Untuk Jaga Bumi

  1. Friska Julia Reply

    Saya baru tahu kalau membuka web sekaligus ternyata mempengaruhi pemanasan global. Padahal ini sudah menjadi kebiasaan agar info bisa cepat diperoleh. Terima kasih infonya, Mbak, lain kali maksimal dua atau tiga saja membuka web sekaligus.

  2. Evi fauziah Reply

    Wah ini baru tau juga nih, ternyata yang dikirim hal simpel berpengaruh ya k menjaga bumi. Simpel tapi kalo gak aware ya susah juga sih, makasih infonya bermanfaat banget

  3. donasaurus com Reply

    wah banyak sekali ya hal hal kecil yang berdampak baik untuk menghemat energi.thanks infonya kakak

  4. Dailyrella Reply

    Haduuhh beberapa poin di atas menampar aku banget yang jarang bersih-bersih email, bahkan foto-foto juga menumpuk sampai ribuan sampai nggak ada tempat lagi buat foto baru…

    #BersamaBergerakBerdaya nggak susah ternyata dilakuin ya, sesimpel scrolling bebersih hape juga bisa dikerjain sambil rebahan.

  5. nurul Reply

    aku jg berupaya bangettt cara jaga bumi dgn baik
    follow akun2 yg inspiring ngebantu bgt yah

  6. Zeneth Thobarony Reply

    Wah menarik, dari aktivitas online saja bisa mempengaruhi jejak karbon. Btw yang tidak menyalakan video meeting online rutin aku lakukan, alasannya karena akunya ga siap haha

  7. Rhoshandhayani Reply

    wuah aku baru tahu kalau hapus email yg gak penting itu bisa membantu jaga bumi
    biasanya aku unsubscribe doang sih
    makasih ya infonya

  8. Juwita Reply

    Ish keren ya ikhtiarnya. Jadi pingin juga praktekkin . Ya baru dipraktekkan yang unduh video nggak streaming . Secara pingin irit

  9. Rizky Arya L Reply

    Banyak cara untuk menjadi lebih peduli lingkungan terimakasih tipsnya mbak. Saya akan mencoba lebih sayang dengan bumi

  10. Auliya Nurrahman Reply

    Wah, baru tahu kalau aktivitas digital berpengaruh ke jejak karbon mba😨. Kalau gitu pas bener nih tipsnya, yg paling gamoang hapus2in foto dan data yg tidak perlu, terutama screenshootan dari medsos.

  11. rizka amita Reply

    Wah streaming video bisa menghasilkan CO2 sebanyak 1,6 kg? Tapi untunglah aku ga suka nonton streaming. Tapi poin 1 memang PR bener buatku yang kerjanya 80% online.

  12. SHalikah Reply

    Mengurangi waktu bermain medsos ternyata juga berdampak untuk lingkungan ya. Efek langsungnya memang pada diri sendiri, tapi kemudian ada efek jangka panjangnya juga. Informasi semacam ini perlu banget nih disebarluaskan Mbak. Semua pun bisa mulai bergerak bersama untuk kelestarian bumi tercinta.

  13. Okti Reply

    Mematikan video waktu ikut webinar itu selalu saya lakukan. Tapi bukan karena penghematan. Awalnya karena malu aja. Hahaha… Ternyata emang disarankan juga ya kalau emang gak penting mah

  14. antung apriana Reply

    mengurangi medsos kayaknya perlu usaha banget soalnya rasanya hampir tiap jam diriku cek medsos, mbak. heu. memang sih harusnya kita juga lebih bijak ya saat beraktivitas digital ini karena juga bisa berpengaruh pada lingkungan

  15. Amicytia nadzilah Reply

    Makasih tipsnya mba, duh aku paling suka males ngapusin email yang ga penting/ yg iklan2 gitu.. Tapi setelah tau, wajib banget mulai pilah2 email

  16. Linda Puspita Reply

    Baru tahu kak, kalau main sosmed juga berkontribusi meninggalkan jejak karbon digital, baru tahu lagi kalau setara dengan 80 juta karbon dioksida. Huhuhu. PR banget nih, aku bentar bentar cek medsos, memang alasan kerjaan sih tapi kadang bablas scroll

  17. lendyagassi Reply

    Ternyata ada banyak cara untuk bisa bergerak bersama selamatkan bumi dari sisi sosial media dan dunia digital ya.. Bahkan sesimple download tontonan, ini bisa menjadi salah satu cara menghemat energi yang bisa menghabiskan energi listrik yang kini masih diproduksi menggunakan energi fossil.

  18. Dian Reply

    Wah iya ya
    Mengurangi aktivitas scroll sosial media juga bisa jadi cara kita untuk menjaga kelestarian bumi ya mbak

Leave a Reply

Your email address will not be published.