Judul:The Banker
Penulis: Ranny Afandi
Editor: Avifah Ve
Proffreader: MisniParjiati
Tata sampul: Ann_Retiree
Penerbit: Mazola (Divapress)
Tebal:316 halaman
BLURB:
Mereka berdua berbalik ke arah yang berlawanan. Tanpa mereka sadari, ada nyanyian semesta yang tengah mengalun, mengiringi langkah keduanya. Sesuatu yang tanpa disadari menyelusup di relung hati dan kelak akan mengubah hidup mereka. Sebuah keajaiban cinta.
“Kalau kita ketemu kelak, it means what happened to us is called serendipity,” ujar perempuan itu.
Arkha menatap bingung dengan penuturan perempuan di sampingnya.
“See you…”
REVIEW:
Terus terang 20 halaman pertama membaca novel ini alurnya berasa lambat menurut saya. Well, nyaris saja saya menghentikan membaca.Tapi segera saya urungkan niat tersebut karena saya yakin,”there’s should be something about this story.”
Selain alur yang lambat,gaya bercerita juga cukup formal. Hmm,mungkin karena novel profesi,pikir saya. bahasa ringan yang biasa ditemui khas divapress membuat saya memendam pernyataan,”Ayo donk mba Ranny,aku tahu ini seperti pemanasan.”(hehe sotoy).
Dan benar..beratus-ratus halaman berikutnya sudah menjerat saya larut ke dalam cerita.
Tokoh didalam novel:
1. Mas Arkha (panggil mas ah bukan pak) adalah banker yang ganteng ,rapi, percaya diri dan cowok banget (hebat dilogika tapi agak payah dibagian pengungkapan perasaan, hehe) membuat saya ikutan kecantol, Eh.except dibagian perokoknya=).
2. Disandingkan dengan Kania cewek mandiri yang meninggalkan karir cemerlangnya di Singapore demi menyelamatkan bisnis batik keluarganya di Solo.Mba Kania ini udah pinter, cantik, cinta keluarga, ahli bikin cake pula (kurang apa coba). Kurangnya belum bisa lepas dari bayangan masa lalu (yup kebanyakan cewek memang begitu#eh).
3. Ada lagi Dina (sahabat Arkha yang dicintainya dalam diam)
4. Dennis mantan kekasih Kania yang pecundang dan heartbreaker.
5. Tina sahabat Kania. Neil calon suami Dina. Mama-mama Arkha dan Kania, serta The Musketers (,geng sepupu-sepupu Arkha) yang membuat cerita lebih hidup.
Gambaran pekerjaan, target, istilah-istilah keuangan dan permasalahan. seputar banker memang patut diacungi jempol (belakangan saya baru tahu bahwa suami mba Ranny bekerja disector tersebut.Langsung beride apa saya juga buat novel tentang IT ya,haha).
Tadinya saya sempat terganggu dengan coincidence Arkha & Kania tapi setelah dipikir pikir dalam hidup saya sendiri ya seperti itu. Well nggak ada yang namanya kebetulan di dunia ini.let’s say benang merah akan selalu menampakkan wajahnya.we call it destiny/serendipity.
Banyak QUOTE yang bikin merinding,seperti:
Kalau memang hanya aku yang tahu tentang kamu, aku yang selalu ada saat kamu butuh, kamu kangen aku, kenapa pilih dia? Kenapa saat hatimu sudah berlabuh tapi kamu mau genggam tanganku? Apa tak cukup kamu siksa aku dengan kalimat rindumu? (halaman 78)
I can’t believe it, you’re a dream coming true. i can’t believe, how I’ve fallen for you” (Fallen, Lauren Wood) (halaman 149)
Aku menggenggam tangannya. “Sekarang ini, kamu akan menikah, biarlah itu menjadi kenangan. kamu harus bisa menatap ke depan, janganlah menoleh ke belakang.” (halaman 212)
Katakan pada seseorang yang kini mencitaimu, sepsang lengan yang memeluk kesedihanmu adalah lengan masa silamku yang tak pernah jera mendoakan kecemasanmu, Dina. Katakan pada seseorang yang kini lebih mencintaimu, berjanjilah, katakan semampu yang kamu tahu ‘aku pernah mencintaimu lebih dari yang kau cinta dan cinta tahu’; berjanjilah kepada waktu, engkau akan mengatakan kepadanya yang kini mencintaimu, agar aku tentram dalam masa silammu, agar aku nyaman dalam rumah ingatanmu. (halaman 216)
Bagiku, profesi apapun akan menyenangkan jika kita menikmatinya sebagai tantangan untuk aktualisasi diri, bukan sebagai beban yang menyusahkan diri. (halaman 290)
Sempet gemes sih sama Arkha..kenapa..kenapa..pas Dina jujur (eh hati-hati spoiler), malah reaksinya gitu. Yah apa mau dikata, lelaki memang makhluk berlogika tinggi.
RATING:
Overall saya kasih 4 dari 5 bintang.entah mengapa ini tipikal novel yang saya sukai, ringan tapi mengena dan ada pengetahuan-pengetahuan baru yang nggak pasaran. Well done mbak Ranny,ditunggu novel berikutnya..