Dalam sebuah acara workshop tentang affiliate marketing, pengisi materi workshop mengatakan bahwa konversi iklan baik dari FB ads maupun Instagram Ads dapat dihitung secara matematis. Intinya, kita dapat menghitung berapa keuntungan yang diinginkan dengan cara mengetahui berapa jumlah produk yang harus dijual. Kemudian, dapat dihitung budget yang perlu kita keluarkan untuk iklan. Semua bisa dihitung dengan rumus tersebut.
Terus terang ini ilmu baru untuk saya. Ketika dulu saya menjalankan bisnis online, saya pasang iklan dengan budget seadanya. Tanpa menghitung mau untung berapa, harus jual produk berapa, dan sebagainya. Ternyata cara saya kurang tepat.
Ada satu hal lagi yang baru saya ketahui, yaitu penjualan tidak dilakukan di FB atau media sosial lainnya. Mengapa? Karena media sosial terlalu riuh. Calon pembeli akan rentan terdistraksi, jika kita sebagai pebisnis membuat iklan yang panjang di media sosial.
Lalu solusinya? Giring calon pembeli ke website. Di website, pebisnis dapat menyampaikan banyak informasi mengenai produk. Baik dengan copy writing yang mumpuni, maupun foto-foto cantik beresolusi tinggi.
Oleh karena itu, sebuah bisnis sudah seharusnya memiliki rumah maya sendiri, berupa website. Di website, pembeli dapat memilih aneka produk. Pembeli yang tadinya hanya tertarik dengan satu produk, bisa jadi ingin membeli produk lainnya.
Di website, pembeli dapat melihat rekam jejak pebisnis. Pemilik bisnis dapat menyertakan artikel-artikel terkait produk yang dijual. Jika bisnis masuk dalam kategori fashion, masukkan artikel mengenai tips mix and match baju, tips memilih pakaian agar terlihat tinggi, dan sebagainya.
Jika bisnis bergerak di bidang mainan anak-anak, artikel tentang contoh permainan menstimulasi motorik, tips agar anak tidak bosan bermain di rumah, permainan untuk anak 0-1 tahun, dapat mendatangkan pembeli dari Google (atau mesin pencari lainnya)
Website sekaligus dapat menjadi portofolio bisnis. Stok juga dapat dilihat dari website. Laporan keuangan jadi lebih mudah jika semua dibuat satu pintu dari website.
Memilih Nama Domain
Bagaimana caranya agar website untuk bisnis dapat digunakan secara optimal? Salah satunya adalah dengan memilih nama domain yang sesuai. Setidaknya ada tujuh kriteria memilih nama domain, yaitu :
1. Pilih Nama Domain yang Singkat
Satu atau dua kata rasanya sudah cukup untuk dijadikan nama domain. Nama domain yang panjang akan membuat calon pembeli sudah mengingatnya. Sedangkan nama domain yang singkat akan bertahan lama di memori pembeli.
2. Pilih Nama Domain yang Mudah Diingat
Selain memilih nama domain yang mudah singkat, pilihlah nama domain yang mudah diingat. Gunakan kata yang mengandung arti dan lazim. Nama domain yang mudah diingat akan membuat calon pembeli mudah melafalkan atau menuliskannya ketika ada yang bertanya.
Bila produk berkualitas tinggi dan pembeli puas terhadap pelayanan, tentunya ia akan mempromosikannya baik dari mulut ke mulut ataupun melalui media sosial.
Saya jadi ingat ketika dengan senang hati mempromosikan tas 7 in 1 khusus traveling di Instagram story. Tak berapa lama, ada beberapa teman yang mengirim pesan menanyakan saya membeli dimana. Sayang, nama website penjual agak sulit, sehingga saya harus scroll di Whatsapp dengan kata kunci tas traveling, untung ketemu.
Nama domain yang mengandung arti tentu lebih mudah diingat oleh konsumen. Boleh saja menggunakan bahasa selain bahasa indonesia, tapi usahakan mudah diingat atau merupakan kata yang familiar.
3. Samakan Nama Domain dengan Kategori Bisnis
Cara paling mudah dalam memilih nama domain adalah menyamakan dengan kategori bisnis. Sesuaikan nama domain dengan keyword (kata kunci) utama dan selaras dengan bisnis anda. Misal, untuk bisnis buku anak, anda dapat menggunakan domain www.bukuanak.com atau www.bukubalita.com
Sebelum memilih domain yang sesuai tema bisnis, pastikan cek kriteria nomor empat.
4. Cek Apakah Ada yang Menggunakan Nama Domain tersebut
Bila sudah ada website yang menggunakan nama domain yang anda inginkan, mau tidak mau harus mencari daftar nama domain lainnya. Boleh saja menggunakan nama domain yang mirip, tapi hal tersebut bisa menjadi bumerang.
Misalnya bukuanak.com sudah ada yang punya, lalu anda memilih domain dengan nama bukuanakku.com. Sekilas nama domain tersebut sangat mirip. Salah sebut sedikit, calon pembeli anda bisa masuk ke website kompetitor. Oleh karena itu, pilihlah nama domain yang tidak terlalu mirip.
5. Pilih Nama Domain yang Unik
Meskipun kriteria nomor dua adalah nama yang mudah diingat, bukan berarti nama domain tidak boleh unik. Nama domain yang unik atau berbeda justru tidak akan membuat calon pembeli salah mengetik nama website anda.
Anda dapat membeli domain sesuai nama brand bisnis. Dengan begitu, nama website senada dengan nama bisnis anda. Boleh juga nama website sama dengan akun media sosial sehingga pelanggan akan lebih mudah mengingatnya.
6. Jangan Sering Mengganti Nama Domain
Nama domain yang sering diganti, selain akan memusingkan pembeli, juga tidak baik secara SEO. Google yang tadinya sudah mengenali website bisnis anda, harus mengindeks ulang nama domain yang baru.
Apalagi jika website sudah masuk di halaman pertama Google, mengganti nama domain justru merugikan. Pastikan penggantian nama domain dilakukan jika benar-benar dibutuhkan.
7. Beli Nama Domain di Perusahaan Terpercaya
Beli domain di tempat yang terpercaya merupakan kriteria ketujuh tetapi justru paling penting. Perusahaan penyedia jasa layanan nama domain dan web hosting jumlahnya cukup banyak. Oleh karena itu, pemilik bisnis harus jeli memilih perusahaan yang berkualitas, jujur, dan terpercaya.
Jangan sampai ketika ada kendala pada website, pemilik bisnis kebingungan meminta bantuan kemana. Seharusnya perusahaan yang menyediakan dan memasangkan domain turut membantu dan memberikan solusi terhadap masalah yang terjadi. Penyedia layanan domain dan hosting terpercaya misalnya QWords.
Dari tujuh kriteria di atas, mana yang sudah atau akan anda praktikkan sebagai pemilik bisnis? Apakah sekarang masih bingung dalam memilih nama domain untuk website bisnis anda? Sharing yuk:)
Udah enggak bingung lagi setelah membaca cerita mbak Dian, hehehe
Wah bisnis skrg butuh dionlinekan ya Di, nama2nya kudu mudah diingat ya.
Nama domain itu penting bgt yaaa, mbak… Ggbisa ngasal..hehe