3​ ​Solusi​ ​Saat​ ​Ibu​ ​Nggak​ ​Mood​ ​Memasak

Facebooktwitterredditmail

Apa jadinya kalau ibu sedang nggak mood memasak? Tentu seisi rumah akan kelaparan, kecuali ibu menyiapkan solusi lain. Bagaimanapun juga, kesehatan anak dan suami yang salah satunya didukung oleh gizi makanan, tak boleh diabaikan

mood memasak

Saya bahkan mengakui bahwa salah satu kado pernikahan yang saya dapat dan paling berguna, adalah 30 resep masakan, haha. Buku resep ini kepakai banget saat saya menjadi ibu rumah tangga penuh waktu. Kenapa memasak? Selain lebih hemat, ya untuk mengisi waktu di rumah. Padahal mah saya jauh dari kata pintar memasak. Modalnya hanya baca resep dan icip-icip
sebelum masakan jadi. Meski begitu, nggak setiap hari dalam sebulan, saya selalu memasak. Ada kalanya saya nggak mood. Wajar lho, nggak mood dengan rutinitas.

Mood memasak ibu

Nggak perlu merasa bersalah saat ibu ingin lepas sejenak dari pekerjaan masak-memasak. Mungkin ibu bosan dengan masakan sendiri. Atau ibu ingin ganti suasana. It is okey, asal keluarga tetap bisa makan.

Saya jadi ingat saat tinggal di Depok dulu. Ketika saya bosan memasak, atau lagi jenuh banget dengan dapur, maka saya melakukan beberapa hal, diantaranya adalah:

1. Makan makanan instan

Di rumah saya selalu sedia abon, nugget, sosis, spageti instan, dan sebagainya. Tujuannya sebenarnya lebih untuk makan pagi. Saat menyiapkan sarapan kadang memang mepet sekali. Ya kalau ibu selalu bangun pagi. Bagaimana jika ibu begadang karena anak sakit. Atau justru ibu sendiri yang sedang sakit?
Otomatis jadi nggak sempat atau nggak mood bikin sarapan kan? Nah, lauk instan tadi bisa jadi solusi. Tinggal ambil nasi, tambahkan abon dan kerupuk. Duh, berasa makan nasi kuning =D. Atau goreng sosis, jadi deh. Kayaknya kalau cuma goreng doang mah nggak harus nunggu mood. Semalas-malasnya ibu
memasak, untuk cara cepat seperti tinggal tuang air mendidih (bikin mi di gelas) atau bubur instan mah masih bisa lah.

Teman-teman dapat juga menyetok lauk lho. Contohnya ayam yang sudah dibumbuin, jadi tinggal goreng saja. Atau ikan nila dan ikan mas yang sudah dibumbuin juga. Malah katanya sekarang di beberapa supermarket, ada chicken wing siap goreng gitu. Surga banget lah, meski nggak mood memasak, tetap makan enak.

2. Minta orang lain memasak

mood memasak

Yang punya suami jago masak, bersyukur lah. Bisa dimintain bantuan untuk mengambil alih pekerjaan
memasak. Dulu sih saya bagi-bagi tugas gitu. Misal suami yang nyuci ikan dan ayam, saya yang bumbuin dan memasak. Apalagi kalau harus mencuci belut, duh saya agak gilo (jijik). Makannya sih doyan, hanya pas
bersihinnya aja yang nggak berani. Andai suami hanya bisa masak nasi goreng atau mie goreng, udah lumayan banget lah. Masih bisa irit tuh. Syukur-syukur kalau mau bikin mendoan, atau bakwan jagung, yummy, istri yang lagi nggak mood memasak, bisa bernapas lega.

Suami nggak sempat masak? Tenang, masih ada masakan Mama. Iya kalau rumahnya dekat. Teman-teman bisa main ke rumah Mama atau Mama mertua, wkkka. Sesekali lah, anak dan menantunya ini bawa pulang lauk atau makan di sana sekalian. Dulu saat saya tinggal di Depok mah mana bisa begitu. Secara orangtua dan mertua ada di Jogja semua.

Kalau teman-teman dekat dengan tetangga, boleh juga lho minta tolong masakin. Lihat dulu orangnya kayak apa. Misal nih tetangga memang buka katering atau jasa masak, nah baru deh bisa minta tolong. Dengan kata lain, ya memang tetap bayar gitu lho. Bukan minta lauk tetangga, hehe.

3. Beli lauk di luar

Eh harusnya yang bayar lauk tetangga itu masuk di solusi ini ya. Kecuali tetangganya dengan senang hati
membantu memasak dan memberi lauk. Biasanya kalau teman-teman lagi hamil, banyak nih tetangga yang baik dan perhatian. Mereka umumnya tahu kalau ibu hamil itu sering nggak mood memasak, atau
bahkan mual begitu nyium aroma bumbu dapur.

Saat tinggal di Depok dulu, terus terang membeli lauk di luar adalah solusi terakhir saya. Mengapa? Karena warung makan dekat rumah, belum tentu terjamin kebersihannya. Ada sih beberapa tempat yang saya amati memang bersih. Itupun menunya itu-itu saja. Sate telur puyuh, tempe bacem, sayur lodeh, dan lain-lain. Menu esoknya? Ya sama. Kalau ibu nggak mood memasaknya lama, duh nggak bisa mengandalkan tempat tersebut.

Ada lagi pengalaman yang nggak ngenakin, yaitu anak malah jadi mencret seusai makan lauk warung. So
sad but true, beberapa rumah makan di sekitar rumah saya di Depok kurang bersih, atau mungkin kebersihannya nggak kayak masakan rumah. Dua tahun lalu, belum ada ojek online yang bisa dimintain tolong beli makanan di luar. Belum lagi kalau beli di restoran (bukan warung), tentu harganya lebih
mahal. Jadi simalakama, beli lauk warung bikin anak diare. Sementara beli makanan di restoran, mahal dan jauh. Hal ini jadi kendala solusi nomor tiga, hingga akhirnya saya berkenalan dengan​ ​promo​ ​diskon yang memberikan​ ​promo​ ​restaurant​ terdekat​. Kayak kejatuhan durian runtuh. Bisa makan enak, dengan harga hemat. Dunia digital dan kecanggihan teknologi memang membantu para ibu ya. Kalau saya balik
lagi ke Depok, sudah ada voucher​ ​diskon​ ​Jakarta​ yang dapat dipakai untuk membeli makanan atau masakan di restoran ternama atau di Coffee Shop dan Bakery langganan. Lumayan banget lah, all you can eat bisa diskon 20-30%. Wow, ibu yang nggak mood masak, mendadak mood makan deh.

mood memasak

Belanja online jelas memudahkan ibu yang lagi malas ngapa-ngapain. Masakan bisa dikirim ke rumah,
dan ibu tinggal duduk manis. Contohnya nih ada black forest cake gitu yang diskon dari 325.000 rupiah, jadi 169.000 aja. Mau ganti suasana? Beli promo diskon, lalu tunjukkan ke staf toko saat teman-teman mau makan di restoran terdekat. Ada nih voucher diskon Djkarta Steak, paket makan untuk empat
orang, dari 175 ribu jadi 99 ribu saja. Wow! Hati senang, perut kenyang deh.

(Visited 656 times, 1 visits today)
Facebooktwitterredditmail Nih buat jajan

9 thoughts on “3​ ​Solusi​ ​Saat​ ​Ibu​ ​Nggak​ ​Mood​ ​Memasak

  1. Eni Rahayu Reply

    Saya banget nih mbak, kalau malas masak biasanya saya beli diluar. Kalau dimasakin orang jarang sih, cuman kadang kalau pas ada orang panggilannya mama mertua saya numpang minta tolong buat dimasakin, hihihi. Nebeng ceritanya, hihi

  2. Diah Kusumastuti Reply

    Kemajuan teknologi memang membantu siapa saja ya, Mbak. Termasuk ibu2 kayak kita. Hehe. Pasti seneng banget lah, bisa makan enak, harga hemat, gak perlu repot2. Surgaaa 😀

  3. ivonie Reply

    Kalau lagi malas masak, akupun suka beli atau makan di luar, apalagi ada voucher diskon yg menggiurkan hehehe

Leave a Reply

Your email address will not be published.