Sukseskan Sustainable Fashion Melalui 3 Cara Ini

Facebooktwitterredditmail

Teman-teman kalau beli baju baru dalam sebulan berapa kali? Atau malah belum ada seminggu sudah tergiur baju baru? Saya sendiri pernah berada pada fase mudah tergoda promo dan diskon. Apalagi pembelian online sangat mudah dan cepat.

Apalagi ketika terjadi perubahan pada bentuk tubuh misalnya saat hamil dan sesudah melahirkan. Banyak baju yang tidak muat sehingga menjadi alasan untuk membeli pakaian baru. Tapi sekarang tidak lagi. Saya sadar bahwa lemari sangat penuh dan sudah saatnya melakukan sesuatu untuk mengurangi jumlah pakaian. Atau tidak menambahnya.

So Klin White and Bright

Hari Jumat tanggal 16 Agustus kemarin, saya menghadiri acara Jakarta Fashion & Food Festival (JFFF) 2019 di Mall Kelapa Gading 3. Hari itu, So Klin, deterjen yang sudah lama saya kenal dan saya pakai, menggandeng sekolah mode ESMOD Jakarta dan komunitas sosial Sadari Sedari untuk menyerukan kampanye sustainable fashion melalui talk show “Be Sustainable, Be Fashionable by So Klin”

Acara dibuka dengan penampilan tari balet yang begitu memesona. Lalu Presenter sekaligus brand ambassador So Klin, Indy Barends naik ke atas panggung dengan penuh semangat.

Indi Barends

Saya cukup takjub dengan penampilan Indi Barends yang awet muda. Pembawaannya santai, bersahaja, tetapi penuh humor. Sungguh menyegarkan.

sustainable fashion

Indi Barends membuka talk show dengan mengenalkan tiga narasumber yaitu Patrice dari ESMODE Jakarta, Bu Joanna dari So Klin dan Mbak Diandra dari Sadari Sedari.

Sustainable Fashion, Ada yang Pernah Dengar?

Sustainable fashion artinya fashion yang menggunakan bahan alam baik pewarna, bahan baku, dan sebagainya. Update fashion juga sangat cepat, banyak orang sering beli baju. Artinya berkontribusi bagi polusi. Sehingga harus ada perubahan.

Menurut data dari Ellen MacArthur Foundation, badan yang fokus mempelajari polusi industri mode, limbah bisnis busana di dunia dapat mencapai US$500 miliar per tahun. Oleh karena itu, muncul usulan kebijakan ramah lingkungan, salah satunya dengan mengolah kembali kain perca menjadi komponen yang bermanfaat.

Di Indonesia sendiri, sudah banyak desainer yang menerapkan konsep sustainable fashion yaitu dengan melakukan prinsip zero waste pattern dengan cara mengurangi pembuangan kain sisa. Contohnya, bahan yang tadinya harus dipotong, dikemas dengan cara yang lebih sederhana dan tidak perlu proses pemotongan.

Tujuan Sustainable Fashion

Tujuan dari sustainable fashion adalah menjaga lingkungan dan mengembangkan kreativitas melalui inovasi fashion yang berkelanjutan.

Siapa sangka eco friendly dapat berdampingan dengan industri fashion, kan?

ESMOD Jakarta dan Sustainable Fashion

Salah satu narasumber dari acara di JFFF kemarin adalah Patrice dari sekolah mode ESMOD. Patrice sendiri berasal dari Perancis, tetapi sudah lama tinggal di Indonesia. Menurut beliau, sustainable fashion menjadi penting karena artinya kita ikut melindungi bumi.

“Sustainable fashion merupakan bagian dari gaya hidup saat ini. Banyak desainer yang mulai menggunakan bahan ramah lingkungan, teknik pewarnaan alami, dan yang tidak kalah penting yaitu menempatkan label tata cara perawatan kain. Saat ini, kami juga lebih memilih untuk menggunakan serat kain tencel yang berasal dari kayu, sehingga ketika pakaian tersebut sudah tidak dipakai lagi, dapat dengan mudah terurai ke alam. Metode ini juga kami terapkan kepada para siswa melalui kurikulum di sekolah,” jelas Patrice Desilles, Academic Program Head ESMOD Jakarta.

Ketika Patrice ditanya apakah sustainable fashion itu akan menjadi tren atau tidak, ia menjawab bahwa sustainable fashion itu bukan tentang tren, karena seharusnya berlangsung selamanya.

Sustainable fashion seharusnya masuk ke jiwa dan dilakukan dalam keseharian. Kita bisa menceritakan ke orang-orang agar ikut melaksanakan kampanye sustainable fashion.

Kalau boleh melihat ke belakang, sudah sejak 25 tahun yang lalu di Perancis, Patrice melakukan sustainability. Mulai dari memilah sampah, dan melakukan garage sale terhadap baju-baju serta barang-barangnya.

Oleh karena itu, konsep sustainable fashion bukan hal baru dan bukan hal yang aneh baginya. ESMOD sendiri melakukan upcycling terhadap baju-baju lama. Upcycling itu apa? Jadi baju lama diubah menjadi baju baru yang nilai ekonominya lebih tinggi. Wow, mantap, kan?

Upcycling baju lama
Upcycling dari 34 jaket lama
esmod Jakarta
Celana lama diberi motif, lalu diubah modelnya
baju lama jadi lebih bagus
Rompi lama diubah menjadi atasan yang tampak baru

Di acara JFFF kemarin, saya melihat perasaan upcycling baju dari ESMOD. Saya bahkan tidak menyangka baju yang diperagakan berasal dari pakaian lawas.

Komitmen So Klin terhadap Kampanye Sustainable Fashion

“Melalui kegiatan kampanye ini, kami ingin mengajak masyarakat Indonesia agar lebih peduli terhadap lingkungan, salah satu caranya dengan menerapkan gaya hidup berkelanjutan termasuk dalam hal berpakaian. So Klin mendukung inovasi kreatif khususnya dalam hal merawat dan mix and match pakaian. Dengan So Klin White & Bright, pakaian lama Anda akan tetap bersih dan tampak selalu baru. So Klin White & Bright menjaga warna agar tetap cemerlang seperti baru walaupun sudah dicuci berulang kali. Selain itu, So Klin White & Bright juga membantu meningkatkan efisiensi waktu para Ibu di rumah agar tidak perlu repot dalam memilah warna baju ketika mencuci,” ujar Joanna Elizabeth Samuel, Marketing Manager Fabric Care PT Sayap Mas Utama (Wings Group).

Menurut data yang dimiliki oleh Bu Joanna, limbah dari industri mode cukup besar. Perca terbuang kurang lebih 15%, air yang digunakan misal tekstil untuk membuat kain, menjadi limbah yang merusak lingkungan. Pembuangan limbah sintetis ke laut setiap tahun mencapai 1,5 ton. Secara global sudah menjadi isu sehingga sudah saatnya Indonesia memulai sustainable fashion.

Makanya So Klin meluncurkan produk baru yaitu So Klin White and Bright yang bisa menjaga warna dan serat kain agar baju dapat dipakai lebih lama. Produk baru ini mempunyai teknologi optical brightener yang dapat mencuci pakaian sampai bersih sehingga tidak ada noda sama sekali. Selain itu, warna tetap terjaga, tidak merusak serat kain sehingga baju dapat lebih lama dipakai.

Bu Joanna juga concern terhadap label perawatan kain. Misalnya untuk bahan lembut dan halus menggunakan deterjen cair. Sedangkan baju sehari-hari menggunakan deterjen bubuk. Cara penyimpanan dan pelipatan pakaian juga harus diperhatikan. Perhatikan label baju apakah harus di dry cleaning, harus di setrika tidak boleh terlalu panas, dan sebagainya.

Komunitas Sadari Sedari Turut Dukung Sustainable Fashion

Komunitas Sadari Sedari berdiri sejak Januari 2018. Berawal dari pengalaman founder nya yaitu Mbak Nabila yang mempunyai banyak pakaian di lemarinya. Mbak Nabila berpikir bagaimana bila baju-baju tersebut bisa di jual kembali dan bisa menjadi ladang kebaikan, contohnya beramal. Dari situlah komunitas ini tumbuh.

Narasumber dari komunitas Sadari Sedari yaitu Mbak Diandra menyampaikan bahwa langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga bumi dalam bidang fashion, salah satunya adalah engolah pakaian yang sudah lama.

Sadari Sedari menerima baju bekas yang masih layak pakai. Nantinya baju tersebut akan dijual kembali, dan uangnya digunakan untuk donasi pendidikan. Jadi kalau teman-teman punya baju yang dirasa sudah bukan style lagi, sudah enggak update, bisa didonasikan ke Sadari Sedari ya.

Kegiatan komunitas Sadari Sedari diantaranya ada funding dan education. Funding dengan cara menjual baju secara offline dan online. Offline ada pasaraya, baju dikumpulkan, dikurasi, lalu yang layak dijual kembali.

3 Cara Sukseskan Sustainable Fashion

Setidaknya sebagai masyarakat, teman-teman dapat melakukan 3 cara Ini sebagai langkah partisipasi terhadap sustainable fashion.

1. Merawat Pakaian Sesuai Labelnya

Seperti sudah diulas di atas, setiap pakaian mempunyai cara perawatan masing-masing. Jika tidak ada label perawatan pada pakaian yang dimiliki, maka kita dapat mencari tahu dengan mengecek bahan pakaian tersebut.

Perawatan baju berbahan sutera, kulit, wol, katun, tentu berbeda-beda. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan hal ini. Perawatan yang benar mulai dari cara mencuci, cara menyeterika, cara melipat dan menyimpan akan berpengaruh terhadap waktu pakai.

Baju yang tetap cerah, tidak lusuh, dan tidak mengkerut tentu menjadi alasan untuk tidak membeli baju baru.

So Klin sendiri mempunyai beragam produk yang dapat mengakomodasi kebutuhan berbagai bahan pakaian. Agar warna tetap cerah dan tahan lama, teman-teman dapat memakai So Klin White and Bright.

2. Upcycling Baju Lama

ESMOD Jakarta sudah memulainya. Upcycling memberi nilai ekonomi lebih tinggi terhadap pakaian lama dengan cara mengubahnya menjadi lebih bagus.

workshop baju bekas
Kami dibebaskan berkreasi

Kemarin di JFFF, kami mengikuti workshop yang dipandu oleh ESMOD yaitu mengolah pakaian bekas menjadi layak pakai kembali. Ada yang di gunting, dijahit, diberi hiasan, kerutan, dan sebagainya. Seru banget karena ternyata mengubah pakaian lama itu mengasyikkan dan kita bisa kaget sendiri dengan hasilnya.

Mau tahu hasil mengolah pakaian bekas yang saya lakukan? Cakep, enggak?

remake baju lama
Tunik lama jadi terlihat beda

3. Donasikan Baju Lama yang Layak Pakai

Cara ketiga adalah mendonasikan baju – baju lama teman-teman. Merawat baju sudah, mencoba upcycling baju sudah, langkah terakhir adalah mendonasikannya untuk yang membutuhkan. Kapan lagi menjaga lingkungan sambil berdonasi, kan?

Cuzz ke IG @sadarisedari untuk informasi terbaru program-program donasi yang mereka adakan. Saya sempat cek, bahkan ada program tukeran baju lho. Keren!

Jadi, gimana? Sudah siapakah teman-teman ikut menyukseskan kampanye sustainable fashion? Yuk, mulai dari sekarang dan mulai dari diri sendiri =)

(Visited 281 times, 1 visits today)
Facebooktwitterredditmail Nih buat jajan

21 thoughts on “Sukseskan Sustainable Fashion Melalui 3 Cara Ini

  1. nurulrahma Reply

    Bumil cantik aneeettt 😀
    Prinsip Sustainable fashion ini kudu diaplikasikan dlm hidup kita sehari2 ya Mba
    Untuk bumi yg lebih sehaaatttt

  2. Mbak Ruroh MyID Reply

    Aku beli baju seringnya kalau pas mau hari raya atau emang ada acara yg perlu buat beli baju mbak, Jadi setahun bisa diitung jari deh beli pakaiannya wkwkkwk. Itu hasil upcycling baju bekas yg jadi gaun bagus loh mbak, jadi bernilai dan cakep,
    Makasih untuk sharingnya, Mbak Dian
    -rurohma[dot]com-

  3. diane Reply

    sedikit2 aku menerapkan sustainable fashion ini.. cuma kadang masih sering tergoda utk beli yang sebnrnya belum butuh2 amat hehe

  4. lianny hendrawati Reply

    Wow keren sekali, pakain lama diubah jadi pakaian dengan tampilan yang baru. Aku baru tau tentang sustainable fashion ini. Ternyata perawatan kain perlu diperhatikan ya, bukan hanya cara mencuci tapi termasuk cara melipatnya juga. Makasih buat sharingnya.

  5. Suciarti Wahyuningtyas Reply

    Selama ini gak pernah kepikiran bikin baju lamaku terlihat berbeda dan lebih irit jadinya. Pas lihat diacara So Klin ini langsung buru-buru cari referensi untuk gaya Sustainable Fashion.

  6. Rosanna Simanjuntak Reply

    Aku takjub banget kalau ada brand yang langsung beraksi ikut gerakan sayang bumi.
    Iya, langsung action seperti So Klin ini!
    Bukan hanya NATO, No Action Talk Only alias wacana dan wacana…
    Giliran kita yang sekarang memegang bola
    So are you ready, guys?

  7. Widyanti Yuliandari Reply

    Aku termasuk jarang beli baju, karena emang baju2 lamaku awet. Wkwkwk. baru merasa ‘bersalah’ ketika kemarin kuliah dan nomaden, otomatis nambah koleksi lumayan banyak. Pas kuliah selesai dan aku pulang, tiba-tiba nyadar bahwa lemari udah sangat enggak muat. Hiksss….
    Aku suka konsep yang diceritakan di sini. Apapun tentang sustainability memang bukan soal trend. harusnya ya jadi kebutuhan sepanjang masa. TFS mbak.

  8. Lidya Reply

    Sekilas remeh ya masalah pakaian ini padahal dengan merawat bisa mendukung menjaga lingkungan ya. Kalau pakaian terawat otomatis bisa lebi sering dipakai dan gak terlalu banyak membeli & hemat pula

  9. Dedew Reply

    Wah keren banget acaranya, ada Indy Barend kangen sama kekocakannya. Sustainable fashion apik ni orang fashion juga turut peduli lingkungan, agar bumi kita tetap.nyaman dihuni..

  10. Nunung Yuni Reply

    Waah pakaian lama kalau didaur ulang ternyata bisa jadi bagus kembali ya Mbak. Dimodifikasi gitu. Jadi masih bisa dipakai dan nggak banyak limbah pakaian jadinya.

  11. Damar Aisyah Reply

    Pengin nyoba tips yang kedua. Kebetulan ada bbrp baju kesukaan tapi dah kekecilan. Kayaknya bisa dirombak jadi vest atau outer model lain gitu deh

  12. Hidayah Sulistyowati Reply

    Aku belum pernah nyoba sustainable baju lama, biasanya kalo nggak dipakai ya udah dikasih aja pada yang butuh. Dan aku punya orang tertentu tempat bisa ngasih baju bekas yang masih bagus

  13. Milda Ini Reply

    Baju aku yang gak muat juga sudah banyak yang dipake oleh anak gadisku, dan mereka enjoy aja sih, kadang juga dipadupadankan, baju tersebut emang saya rawat dengan baik, dicuci bersih, agar bisa diwariskan ke anak2, kan saya pernah kurus, hihihi

  14. Rachmanita Reply

    So klin ini memahami kita yaa… Soalnya emang baju lama aja ga usah sering2 beli baju aja udh cukup

  15. Siti Hairul Reply

    Aku mengurangi membeli baju dan milih baju berbahan ramah lingkungan kayak linen dan katun. Kalo untuk mendesain ulang baju bekas aku belum bisa kayaknya nya hahahaha

  16. Utie adnu Reply

    Iya nih mulai sekarang klo beli baju 1 sumbangin 4 ya,, atau bisanjyfa di mix n macth dn untuk perawatan pakai detergent spt soklin bikn baju awet

  17. Uniek Kaswarganti Reply

    Ya ampuuuun… baju putih dan rok hijau itu Indi Barends to. Dari kapan itu aku baca postingan teman-teman yg hadir di acara ini sampai bolak-balik ngeliatin itu siapa. Iya, awet muda banget Mb Indi.

    Cuuuzz ah ke akun sadarisedari biar bisa ikutan recycling fashion sesuai dengan kemampuan.

  18. Eni Rahayu Reply

    kalau saya, agar enggak nyampah pakaian biasanya pakai sistem beli satu keluarkan satu dari lemari. Gitu aja biar gak penuh dan nyampah. Nah, jika yang saya keluarkan sudah terkumpul banyak biasanya saya sumbangkan saja.

Leave a Reply

Your email address will not be published.