Review Film NKCTHI. Saya pertama kali mengenal NKCTHI dari buku yang entah di- posting oleh siapa. Dari buku tersebut, penelusuran sampai pada Instagram NKCTHI. Ternyata follower nya banyak sekali. Sudah gitu ada banyak video testimoni dari para artis, aktor, dan para pembaca. Mereka sampai berderai-derai air mata karena buku tersebut menguras emosi. Saya penasaran dong dengan buku tersebut. Tapi belum sempat beli bukunya, eh ternyata sudah mau dibikin film. Wah, kalau gitu nonton filmnya dulu deh.
Saat sedang browsing, saya juga tidak sengaja melihat web series NKCTHI. Kesan pertama cukup menggoda. Akting para pemainnya natural. Kutipan-kutipan di buku NKCTHI diucapkan dalam kalimat tanpa terlihat aneh. Alur ceritanya juga menarik. Bikin penasaran. Lalu ketika trailer NKCTHI muncul sebanyak tiga video. Ketiganya dibuat dari sudut pandang tokoh yang berbeda yaitu Angkasa, Aurora dan Awan. Trailer-trailer tersebut menjadi magnet bagi saya. Dan mungkin juga magnet banyak orang.
Oleh karena itu, ketika film NKCTHI muncul, saya langsung menontonnya. Mau tahu pendapat saya terhadap film tersebut?
Review Film NKCTHI
Saya ulas akting pemain-pemainnya dulu ya.
Angkasa, Anak Sulung yang Harus Kuat
Angkasa diperankan oleh Rio Dewanto. Akting Rio memang selalu oke. Ia memerankan Angkasa dengan luar biasa. Saya paling suka adegan ketika Angkasa kehilangan kontrol di depan Ayahnya. Berpuluh tahun menjadi anak yang dibanggakan oleh orang tuanya, akhirnya ada juga saat dimana Angkasa muak dengan keadaan.
Saya enggak kebayang ya bagaimana perasaan Angkasa sebagai anak sulung yang sejak kecil dicekokin harus jagain adik-adiknya. Sebenarnya enggak masalah sih ngasih tahu anak sulung laki-laki untuk menjaga adik-adik. Tapi yang salah adalah ketika menyalahkan anak tersebut ketika terjadi hal buruk pada si Adik. Bagaimanapun anak adalah tanggung jawab orang tuanya, bukan tanggung jawab si kakak. Jika sang Adik sudah dewasa, tentu saja ia bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri.
Aurora, Anak Tengah yang Tak Terlihat
Aurora diperankan oleh Sheila Dara. Terus terang saya kayaknya baru sekali ini lihat aktingnya. Yang kedua kali malah lihat aktingnya di web seriesnya Yaris. Dan emang menghayati banget. Dikisahkan Aurora si anak tengah punya banyak prestasi. Tapi Ayahnya justru menomorsatukan Awan, adiknya.
Ada satu adegan saat Aurora kecil dimana ia sedang berkompetisi renang. Ia sangat termotivasi demi mendapat pujian dan apresiasi dari Ayahnya. Dan adegan itu berakhir menyedihkan. Saya tak menyangka bahwa pikiran anak-anak sesimpel itu. Hanya ingin diakui oleh orang tuanya.
Bahkan sampai dewasa, kehampaan hidupnya tergambar lewat karya seni yang dibuatnya. Untung happy ending kisah Aurora nya. Sang Ayah sebenarnya sayang, hanya tertutupi oleh sikap protektifnya ke Awan, si anak bungsu.
Awan, Anak Bungsu Pusat Dunia
Kalau teman-teman sudah nonton trailer NKCTHI dari kacamata Aurora, pasti ngeh jika ia iri pada adiknya. Iya, Awan yang menjadi pusat dunia. Awan menjadi pusat perhatian keluarga, terutama Ayahnya.
Rachel Amanda memerankan Awan dengan bagus. Gaya bertuturnya enak didengar. Gestur tubuhnya juga santai. Kalau saya jadi Awan sih kayaknya juga bakal memberontak karena masih dilarang ini itu padahal sudah besar. Awan ingin mandiri, tapi ia dibayangi oleh rahasia yang dimiliki oleh orang tuanya.
Review Film NKCTHI : Semua Orang Boleh Sedih, Boleh Menangis
Lagunya Hindia-Secukupnya mampu meningkatkan emosi penonton NKCTHI. Pas banget gitu sama yang dirasakan oleh pemain NKCTHI. Kayak gini nih liriknya.
Wisata masa lalu kau hanya merindu
Mencari pelarian
Dari pengabdian
Yang terbakar sirna
Mengapur berdebu kita semua gagal
Ambil sedikit tissue
Bersedihlah secukupnya
Ngomongin lirik di atas, tak lepas dari adegan Awan – Kale. Kale sendiri adalah tokoh pria yang dekat dengan Awan. Beda dengan tokoh pria teman Awan di web series NKCTHI. Duh, gemes banget sama Kale. Pingin saya timpuk rasanya. Ternyata ada lho cowok kayak gitu. Hoho
“Kita ini sebenarnya apa?” tanya Awan.
“Kamu maunya kita apa?” Kale balik bertanya.
Dan adegan ini sukses bikin saya syok.
Selain lagu Hindia, lagu Kunto Aji juga bagus banget. Liriknya ada yang diambil dari kutipan isi buku NKCTHI.
Yang dicari hilang
Yang dikejar lari
Yang ditunggu
Yang diharap
Biarkanlah semesta bekerja untukmu
Wuhu, dalam banget kan maknanya? Intinya kita boleh mengejar sesuatu dalam hidup. Boleh sekali. Tapi kalau enggak dapat, ya sudah. Masih ada cara lain yaitu pasrah pada takdir. Meyakini takdir dari Sang Pencipta adalah yang terbaik. Sepakat?
Baca juga review Film Parasite
FFilm NKCTHI, Film Feminis? Atau Patriarki?
Sebenarnya saya merasakan ada yang janggal dari film ini ketika sang ibu hanya diam padahal suaminya berbuat salah. Tapi ya sudahlah, saya pikir mungkin sebagian besar perempuan yang berstatus istri di Indonesia akan bersikap sama.
Diamnya Ajeng (ibu Angkasa, Aurora dan Awan) benar-benar diam. Dalam film NKCTHI, sang ibu digambarkan nyaris tidak berkata-kata. Entah pendiam, atau memang karena ia menyimpan luka.
Suara sang ibu seolah tidak terdengar dalam pengambilan keputusan keluarga. Ia diam saja, benar-benar diam. Bahkan ketika Angkasa hendak membongkar kesedihan yang ditutupi oleh Ayahnya, dia meminta Angkasa untuk diam.
Sikap ibu Ajeng berubah ketika Angkasa pergi dari rumah. Ada satu adegan yang menunjukkan sisi feminis, tentang kekuatan perempuan. Saya sampai terperangah dengan adegan tersebut. Bravo, akhirnya ibu Ajeng bersuara. Tentu saja suara yang sifatnya positif, tidak menjelek- jelekkan suaminya. Hanya saja, ending -nya cukup membuat saya kecewa.
Lagi-lagi, menurut saya ini bukan tentang kepatuhan seorang istri atau pemaafnya seorang istri. Tapi ini tentang seharusnya setiap pasangan bisa mengungkapkan perasaan di dalam hatinya dan sama-sama mencari solusi terbaik dalam posisi yang setara antara suami istri. Seharusnya bila suami salah, ia mampu meminta maaf pada seluruh anggota keluarga. Entahlah, ada banyak adegan yang membuat dahi saya berkerut. Di satu sisi iya sih diamnya Ibu Ajeng menyelamatkan pernikahan mereka. Tapi di sisi lain hati saya bergejolak. Kok gitu ya? Kenapa ibunya diam saja ya? Dan sebagainya. Kalau menurut kamu gimana? NKCTHI termasuk film feminis atau patriarkis?

Diiiii sempet nontonnya kapannn? Salfok di cara pembagian waktu Dian sampe bisa nonton. Aku kalo nonton, wajib angkut anak-anak kabeh ?
Btw, nonton film genre begini, biasanya aku bakal berderai-derai jugaaa,m
Itu Jam9 malam mba. Huaa nobar sama teman-teman
Setuju banget sama kutipan “Biarkan semesta bekerja untukmu”, yg penting udah usaha maksimal. Pasti Allah kasih apa yg kita mau saat kita butuh. Film ini menyadarkan bahwa jd ortu itu susah, tp bukan nggak mungkin untuk adil sama semua anak sesuai proporsinya. Jgn ada yg terlalu dibebani tanggung jawab ato justru diprotek dan diperhatikan berlebih
aku belum nonton film ini, btw nama anak2nya bagus2, angkasa, aurora, awan di langit semua ya itu, hehehe. Kenapa janggal aku jadi bertanya2 juga karena belom nonton, tp ya emang kalau nonton trus filmnya aneh, jadi gimana gtu ya
Mba Diaaan, aku semakin penasaran mba untuk menonton film ini. Sudah banyak yang rekomendasi dan film ini layak aku tonton
Waah aku kok jadi pengin nonton nih, aku menangkap, film ini punya pesan yang kuat yang mau disampaikan.
Apakah patriaki atau feminis? Menarik.
Aku tuh sempet niat banget bonton pas mampir di Kalibata Mall sama Rafa dan Fakhri. Eeeh ternyata sebioskop udah dibooking hiks jd batal nonton deh. Rafa ternyata udah punya dan baca bukunya tuh. Tapi kita rencana mau nonton minggu depan in sya allah. Filmnya mendidik ya supaya mereka tau tentang keluarga. TFS.
Kalau ada novel yang difilmkan saya pasti kayak Mba Dian. Memilih nonton filmnya dulu baru baca bukunya.. xixixi.. soalnya kebanyakan kecewa kalau baca buki duli baru nonton. Termasuk film NKCHTI ini. Tapi waktunya ga sempet mulu. Hiks Masih ada ga ya di bioskop?
Kupikir yang namanya Awan itu laki-laki eh ternyata perempuan ..film keluarga yang patut ditonton ya. Ada bolongnya sedikit ya gpp lah hehe
Saya blm sempat nonton film ini, tapi banyak teman2 yg share kl film ini salah satu film yg wajib ditonton krn bagus. Pengen deh weekend nonton ajak suami
aku pengen nonton ini belum sempet sepet huhu. pengen banget deh soalnya reviewnya bagus baguuuss 😀
Kok aku ikut gregetan ya sama ibu-ibu yang diam gitu hehe.. inget seseorang yg juga maunya diem aja kalo ada masalah, tapi pas kebentur masalah stressnya gak ketulungan. Kisah dan sifat ketiga kakak beradik ini mirip banget sama kakak-kakakku dan aku ?