Flashback 2013, saat anak pertamaku, Najla berusia 1,5 tahun. Saya dan Najla berencana pindah ke Depok, sesaat setelah rumah di Depok bisa dihuni.
Sayangnya, beberapa hari sebelum tanggal yang direncanakan, Najla mengalami demam tinggi. Beberapa hari kemudian terdapat gejala tambahan yaitu keluarnya bintik merah di kulit. Saya curiga Najla terkena demam berdarah.
Karena tiket pesawat sudah dipesan, saya dan suami berpikir mengenai jadi tidaknya berangkat ke Jakarta meskipun anak masih demam. Kami berkonsultasi dengan dokter anak langganan di
Jogja. Setelah dihitung, hari H keberangkatan adalah hari ke 4 sejak demam pertama, dan saat itu demam Najla turun. Artinya, ini adalah titik kritis dimana kondisi demam berdarah akan membaik, atau justru memburuk. Ya, fase turunnya demam pada demam berdarah perlu diwaspadai.
Namun, karena saat itu kondisi Najla masih mau makan dan minum, tidak terlalu rewel, dokter mengizinkan untuk terbang. Penerbangan 1 jam, dengan estimasi perjalanan sekitar 2 jam dari Bandara Soeta ke Depok, diperkirakan masih memungkinkan. Bila dirasa kondisi Najla semakin drop, dokter menyarankan segera ke RS terdekat.
Akhirnya, saya dan keluarga tetap berangkat. Perjalanan melalui udara lancar sampai ke tempat tujuan. Sayangnya, demam Najla naik lagi, dan kami memutuskan membawanya ke RS terdekat.
Benar saja, Najla disarankan dirawat inap. Trombosit dan hematokritnya diperiksa. Hasilnya, nilai trombosit dan hematokrit masih rendah. Najla langsung diberikan infus dan pengobatan sesuai gejala.
Alhamdulillah kondisi Najla berangsur-angsur membaik. Kalau tidak salah, ia dirawat inap kurang lebih 5 hari. Setelah nilai lab dan klinisnya normal, Najla diizinkan pulang.
Lain waktu, ada Wabah demam berdarah di perumahan kami. Sudah beberapa anak yang kena. Sampai-sampai pihak perumahan memanggil petugas fogging agar nyamuk-nyamuk Aedes aegypti mati.
Yang paling parah ada satu remaja sampai di rawat inap hampir satu bulan. Ia mengalami perdarahan hebat. Bukan hanya mimisan, tapi juga perdarahan vagina. Seperti mens, hanya saja lama sekali hingga berminggu-minggu. Trombositnya sempat menyentuh angka 20-an:(. Dengan penanganan intensif, akhirnya remaja tetangga kami bisa sembuh dan kembali ke rumah.
Tidak semua keluarga seberuntung saya dan tetangga. Ada pula yang harus kehilangan anak kesayangannya karena demam berdarah. Contohnya Tika Bisono M.Psi, seorang psikolog ternama yang kehilangan anak satu-satunya, Janika berusia 10 tahun.
Ibu mana yang tidak sedih bila harus kehilangan anak karena sakit. Apalagi sakitnya adalah demam berdarah yang sebenarnya bisa dicegah.
Dicegah dalam artian melalui langkah antisipatif yaitu 3M + 1 (Menguras,Menutup, Mendaur Ulang). Ya, M terakhir sudah berubah dari Mengubur menjadi Mendaur Ulang. Karena keterbatasan lahan tanah untuk mengubur, sehingga barang-barang tidak terpakai/ sampah memang sebaiknya di daur ulang.
Bagaimana dengan tambahan 1 nya? Saat ini, selain 3M, sudah ada vaksin dengue. Lanjut baca ya tentang vaksin ini.
Pada hari Rabu tanggal 31 Mei 2023, saya berkesempatan mengikuti diskusi dan dialog mengenai demam berdarah dan Vaksin Dengue.
Hadir beberapa narasumber antara lain dr. Siti Nadia, M. Epid, selaku Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Dr. dr. Anggraini Alam, Sp. A (K), sebagai Ketua UKK Infeksi dan Penyakit Tropis, IDAI. Selain itu, ada publik figur Ringgo Agus Rahman dan istrinya Sabai Morschek.
Kejadian Demam Berdarah di Indonesia
dr. Siti Nadia, M. Epid menyampaikan bahwa kasus demam berdarah di Indonesia masih tinggi. Jumlah kasus demam berdarah di Indonesia naik turun, sama seperti di AS yaitu Poerto Rico dan daerah Amerika Latin yang jumlah kasusnya masih di angka jutaan. Untuk kejadian demam berdarah di Indonesia, jumlah tertinggi masih dipegang oleh kota Depok, diikuti dengan Jakarta dan daerah lainnya.
Sebagai informasi, nyamuk sebenarnya tidak bisa terbang jauh, tapi bisa jadi jauh penyebarannya bila terbawa oleh mobil. Oleh karena itu, biasanya kejadian demam berdarah bersifat lokal atau dalam satu desa, satu perumahan, dan sebagainya.
Penting bagi sebuah komunitas untuk memutus rantai virus dengue ketika diketahui sudah ada individu yang terkena demam berdarah di lingkungannya. Baik dengan secara masif menuangkan bubuk ABATE, maupun dengan fogging.
Dua bagian penting dari demam berdarah adalah vektor dan manusianya. Vektor bisa diintervensi dengan teknologi wolbachia. Virus yang sudah diintervensi tidak akan bisa menularkan ke manusia. Teknologi ini sudah berjalan di Yogyakarta, dan saat inidi kota lain yaitu Semarang.
Bagaimana dengan intervensi atau pencegahan di sisi manusianya? Sahabat ismi bisa menanam tanaman pengusir nyamuk seperti lavender.
Selain itu, gunakan kelambu untuk mencegah gigitan nyamuk saat tidur, dan bila demam langsung cek apakah ada demam berdarah Pencegahan terbaru adalah adanya vaksin DBD. Vaksin Dengue hanya ada 2 di dunia.
Meskipun saat ini belum masukkebijakan program pemerintah, tapi sahabat ismi bisa mendapatkannya di fasilitas kesehatan terdekat.
Sebagai tambahan, dengue sendiri ada 4 tipe. Walaupun sudah pernah terkena 1 tipe, bisa saja terkena lagi, bahkan dengan tipe yang sama.
Persis yang dialami oleh anak saya, dua kali terkena demam berdarah. Yang satu kena saat masih tinggal di Jogja, yang satu lagi saat sudah tinggal di Depok.
Penanganan DBD di Indonesia, Terutama pada Anak
Dr. dr. Anggraini Alam, Sp. A (K) menyampaikan bahwa ada dengue tipe 5 yang bisa masuk ke tubuh monyet di hutan. Sedangkan 4 tipe lainnya bisa ke manusia. Di Indonesia sendiri, virus ini pertama kali ditemukan di Surabaya pada tahun 1968, lalu ke Jakarta.
Yang menarik sekaligus mengerikan adalah hanya dengan 3 mm air bersih saja sudah bisa membuat nyamuk Aides aigepty hidup. Oleh karena itu, nyamuk ini lebih sering ditemukan di kota besar. Semakin banyak membuka lahan maka semakin besar kemungkinan nyamuk Aides aigepty untuk berkembang.
Ditambah adanya pemanasan global panas, semakin membuat nyamuk hidup lebih mudah. Mengapa penularan demam berdarah cukup cepat? Karena nyamuk Aides aigepty tidak seperti nyamuk lain yang menghisap darah manusia satu kali saja sudah puas.
Manusia yang darahnya sudah dihisap, masih bisa bepergian selama 7 hari dengan membawa virus dengue. Virus dengue sendiri akan diam di dalam tubuh manusia selama kurang lebih 1 bulan.
Selama itu pula, nyamuk Aides aigepty bisa kemana mana. Satu kali menggigit tidak puas, lanjut gigit lagi manusia lain. Selama masih terang ada lampu, nyamuk Aides aigepty akan bergerak terus.
Fakta Demam Berdarah
Siapa yang bisa terkena demam berdarah? Semua orang bisa, baik bayi, anak-anak hingga lansia. Dokter Anggraini pernah menemukan kasus ibu hamil terkena dengue dan bayinya otomatis kena.
Keadaaannya cukup parah, terutama di masa covid. Kala itu, 3 bayi terkena dengue, angka kematian naik karena orang-orang takut ke RS. Demam berdarah pada anak memang paling berdampak. Baik organ yang terpengaruh, maupun angka kematiannya.
Perlu diketahui bahwa demam berdarah bukan hanya nilai trombositnya yang rendah, tapi angka kematian tinggi karena pembuluh darah pasien mengalami kebocoran alias rembes.
Pembuluh darah menjadi seolah berlubang sehingga sel darah merahnya kemana mana. Karena tubuh hampir 80-90% tubub anak mengandun cairan, kebocoran pembuluh darah dapat menyebabkan syok dan mengakibatkan kematian.
Selain angka kematian pada anak cukup tinggi, demam berdarah termasuk penyakit yang tidak menyenangkan karena tidak bisa diprediksi. Kondisi pasien dapat memburuk tiba-tiba.
Yang awalnya anak dan ortu bisa berjalan kaki ke IGD, tapi setelah dicek ternyata mengalami syok. Dengan kata lain, satu-satunya kondisi syok yang pasiennya masih bisa berjalan, hanya ada pada kejadian demam berdarah. Dan ini menipu keluarga dan nakes. Selain itu, pasien demam berdarah juga dapat terkena komplikasi misalnya miocarditis pada jantung, atau lainnya.
Tanda Bahaya pada DBD
Demam turun merupakan tanda bahaya, karena pasien bisa masuk fase kritis atau sembuh.
Hati-hati pada bayi karena rentan syok. Hati-hati pula bila anaknya obes dibanding yang punya berat badan ideal.
Vaksin Dengue, Menurunkan Tingkat Kematian Akibat DBD
Kembali ke program pencegahan demam berdarah yaitu 3M plus vaksin. Tujuannya adalah menurunkan tingkat kematian demam berdarah dan meringankan gejala yang dialami oleh pasien.
Vaksinasi dengue sangat penting karena termasuk dalam komponen pencegahan primer. Vaksin ini dapat mencegah 4 tipe virus. IDAI sudah memasukkan vaksin dengue dalam jadwal imunisasi pada anak. Vaksin dengue yang beredar di Indonesia sudah memiliki izin
BPOM sejak 2016. Siapa saja yang bisa mendapatkan Vaksin dengue? Silahkan konsultasikan dengan dokter anda terkait vaksinasi dengue ini.
Saya pribadi sangat antusias menyambut adanya vaksin dengue ini. Lebih lega Karena ada langkah antisipatif selain 3M. Tentu saja saya berencana sounding ke suami untuk melakukan konsultasi ke dokter terkait vaksinisasi untuk anak-anak dan diri sendiri. Anak saya ada tiga berusia 3 tahun, 7 tahun dan 11 tahun sehingga yang dua sudah bisa divaksin dengue.
Penting bagi semua pihak untuk berkolaborasi dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya dengue dan juga pentingnya pencegahan yang inovatif untuk melindungi masyarakat luas yang berisiko terkena dengue.
Salah satunya yang dengan cara tetap melaksanakan 3M plus vaksin demam berdarah bila sudah masuk rentang usia. Yuk, cegah demam berdarah sedini mungkin!
#Ayo3MPlusVaksinDBD
C-ANPROM/ID/QDE/0140 |Aug 2023

Ternyata nyamuk senang berada di tempat bersih juga hhmmm 😀 DBD biasa dan DBD Dengue berbeda ya, efeknya lebih menjalar jika seseorang terkena DBD Dengue. Bagusnya kita tetap rutin melakukan program 5M. Alhamdulillaah di rumahku tidak ada genangan air di bak, ember dan lainnya. Perlu banget rupanya vaksin demam berdarah agar kita terhindar dari penyakit berbahaya ini 🙂 TFS mak Dian.
Alhamdulillah Ilmu baru, saya baru tau dari artikel ini kalau penyebab kematian DBD bukan karena trombosit, hal yang saya kira menjadi penyebab utamanya ini padahal. ngeri sekali ya mbak, padahal kalau diliat sepele cuma gigitan nyamuk aja. sepertinya memang vaksin sangat disarankan ya mbak.
ternyata demam berdarah tuh penyakit berbahaya yang gak bisa dianggap sepele yah mbak, harus bener-bener diperhatikan pencegahannya sih. Itu nyamuk di rumah kayak gak habis-habis sih walo udah rajin disemprot dan 3M juga, heran deh! Semoga saja kita sekeluarga selalu dilindungi dari berbagai penyakit yaah
wah alhamdulillah ya kalau ada vaksinnya, kalau anak kena DBD kasian banget, udahnya demam tinggi, harus dirawat, dan biasanya karena suka mewabah, rumah sakit tuh suka penuh sama pasien DBD dan akhirnya sulit cari rumah sakit padahal kondisi anak udah lumayan parah, kalau bisa dikurangi dengan vaksin penyakit DBD, kenapa ngga ya, buat emak2, anak sehat itu no satu deh
Di rumahku yang pernah kena demam berdarah tuh pak suamiiii. Dan itu sungguh bikin ngeri! Smoga enggak terulang lagi. Sehat-sehat kita semua ya Mba Dian
Btw, memang sebaiknya konsen pada cara pencegahan agar kasus demam berdarah bisa ditekan bahkan dihempaskan yakni dengan 3M plus vaksin DB ini
Sedih kalau ingat penyakit dbd mba. Sepupuku meninggal saat dbd.
Itu yg pendarahan hebat, serem bayanginnya ya Allah. Alhamdulillah anak mba nggak sampai gimana2 dan sembuh ya. Ku ikut deg2an baca critanya. Pernah dbd jg anak sulungku.
Semoga sehat2 selalu semuanya ya mba
3M plus, jumantik keliling dari RW, trus adanya vaksin dengue ini jadi makin lega deh karena demam berdarah itu tiap tahun ada aja yang kena. Mau anak-anak atau dewasa rawan kena, lho. Aku pernah lihat infonya tentang vaksin ini mulai usia 6 tahun, yah?
Emang lho kasus demam berdarah di negeri ini masih tinggu dan kasusnya naik turun yaaa. Penting banget memutus rantai vidus dengue ini. Penting banget pencegahan dengan vaksin DB dan jangan lupa tetap melaksanakan 3M. pokoknya cegah lah sedini mungkin.
Perlu banget diedukasi masyarakat soal vaksin DBD ini ya, sebab dia nih masih penyakit yang menajdi momok bagi orang tua apalagi kalo sudah pernah kena
Demam berdarah ini menjadi musuh kita semua. Tiap tahun ada saja korbannya. Untuk itu, pencegahan sedini mungkin, bahkan kalau perlu vaksin demam berdarah ketika rentan usianya sudah memasuki.
Demam berdara ini memnag serem banget ya. Kalau setela demam 3 hari, tubuh baik-baik saja dan aktivitas normal dipikir sudah sembu. Ternyata masih arus waspada bisa jadi trombosit masi rendah. arus rajin bersih-bersih sekitar rumah nih. Jangan sampai ada genangan.
Demam berdarah nih jatohnyajd lebih berbahaya sih karena diam2 mematikan. Bukan cm anak kecil orang dewasa yang kena juga harus dibawah pengawasan ketat krn fluktuatif gt kan demamnya> alhamdulillah udah ada vaksinnya ya
Ikut seneng pas tahu sekarang ada vaksin DBD. Jadi kita kudu tetap 3M dan tambah vaksin buat pencegahan. Yuk lakukan bersama biar kita tetap terjaga
Nah iya, pentingnya kolaborasi dari semua pihak untuk meningkatkan kesadaran masyarakat pada bahayanya penyakit demam berdarah. Selalu melakukan 3 M dan vaksin demam berdarah.
Musim pancaroba, jelang musim hujan seperti sekarang ini rawan penyakit ya Mba. Harus lebih waspada biar nggak kena DB. Inget 3 M. Sekarang ini udah ada vaksin DB jadi bisa lebih ngasih perlindungan ekstra
Perlunya informasi begini tuh biar banyak yg aware ya. Jadi angka kematian ga nambah.
Inget banget setahun lalu anak sulung saya kena DBD. Awalnya panas tinggi naik turun dan itu sampai seminggu. Awalnya gak menjurus ke situ karena kondisinya masih bisa ditangani sendiri, yg penting minumnya mau banyak meski makan masih ogah2an. Nah saat bercak di kulit muncul dan itu hari ke-7, langsung cek lab dan benar hasilnya DBD. Syukurlah sudah melalui fase kritis jadi tak sampai harus MRS
Masya Allah seram banget sampai perdarahan ya DBD yang parah mba, Alhamdulillah sembuh kembali seperti sediakala, vaksin DBD ternyata dibutuhkan ya untuk mencegah kita terkena penyakit ini
Masya Allah seram banget sampai perdarahan ya DBD yang parah mba, Alhamdulillah sembuh kembali seperti sediakala, vaksin DBD ternyata dibutuhkan ya untuk mencegah kita terkena penyakit ini ya
Orangtua perlu aware yaa karena demam berdarah ini salah satu yang mematikan terlebih untuk anak2. Acaranya seru dan mengedukasi sekali mba..
aku berdua suami pernah kena DBD, semoga enggak terjadi lagi. Asli sakit banget dan berasa mau nyerah. Untunglah hari ke-lima atau berapa lupa, kakakku datang. Dia menyuapi dan memberikan aku semangat hidup. Aku pisahan kamar dengan suami dan suami dijaga Mamak mertua. Intinya, kalau bisa dicegah, jangan sampai ke DBD.
13 tahun lalu aku pernah kena DBD dan rasanya nggak enak banget Mak. Bukan masalah rawat inapnya, tapi kondisiny tricky banget tuh pas suhu mulai turun setelah beberapa hari demam. Itu ternyata malah pas posisi trombosit lagi rendah-rendahnya jadi malah harus dikencengin konsumsi asupan yang bisa naikin trombosit. Semoga generasi berikutnya ga perlu sampe ngalamin deh 🙁
iya nih apalagi bentar lagi musim hujan, harus aware nih dengan demam berdarah. mengingat penyakit ini kalau udah nyerang anak2 bikin deg2-an karena ga ada obatnya kan ya makdi. yang penting jaga imun tubuh. semoga sehat selalu ya keluarga kita