Kenali Demam Berdarah dan Cara Mencegahnya

Facebooktwitterredditmail

Flashback 2013, saat anak pertamaku, Najla berusia 1,5 tahun. Saya dan Najla berencana pindah ke Depok, sesaat setelah rumah di Depok bisa dihuni.

Sayangnya, beberapa hari sebelum tanggal yang direncanakan, Najla mengalami demam tinggi. Beberapa hari kemudian terdapat gejala tambahan yaitu keluarnya bintik merah di kulit. Saya curiga Najla terkena demam berdarah.

Karena tiket pesawat sudah dipesan, saya dan suami berpikir mengenai jadi tidaknya berangkat ke Jakarta meskipun anak masih demam. Kami berkonsultasi dengan dokter anak langganan di

Jogja. Setelah dihitung, hari H keberangkatan adalah hari ke 4 sejak demam pertama, dan saat itu demam Najla turun. Artinya, ini adalah titik kritis dimana kondisi demam berdarah akan membaik, atau justru memburuk. Ya, fase turunnya demam pada demam berdarah perlu diwaspadai.

Namun, karena saat itu kondisi Najla masih mau makan dan minum, tidak terlalu rewel, dokter mengizinkan untuk terbang. Penerbangan 1 jam, dengan estimasi perjalanan sekitar 2 jam dari Bandara Soeta ke Depok, diperkirakan masih memungkinkan. Bila dirasa kondisi Najla semakin drop, dokter menyarankan segera ke RS terdekat.

Akhirnya, saya dan keluarga tetap berangkat. Perjalanan melalui udara lancar sampai ke tempat tujuan. Sayangnya, demam Najla naik lagi, dan kami memutuskan membawanya ke RS terdekat.

Benar saja, Najla disarankan dirawat inap. Trombosit dan hematokritnya diperiksa. Hasilnya, nilai trombosit dan hematokrit masih rendah. Najla langsung diberikan infus dan pengobatan sesuai gejala.

Alhamdulillah kondisi Najla berangsur-angsur membaik. Kalau tidak salah, ia dirawat inap kurang lebih 5 hari. Setelah nilai lab dan klinisnya normal, Najla diizinkan pulang.

Lain waktu, ada Wabah demam berdarah di perumahan kami. Sudah beberapa anak yang kena. Sampai-sampai pihak perumahan memanggil petugas fogging agar nyamuk-nyamuk Aedes aegypti mati.

Yang paling parah ada satu remaja sampai di rawat inap hampir satu bulan. Ia mengalami perdarahan hebat. Bukan hanya mimisan, tapi juga perdarahan vagina. Seperti mens, hanya saja lama sekali hingga berminggu-minggu. Trombositnya sempat menyentuh angka 20-an:(. Dengan penanganan intensif, akhirnya remaja tetangga kami bisa sembuh dan kembali ke rumah.

Tidak semua keluarga seberuntung saya dan tetangga. Ada pula yang harus kehilangan anak kesayangannya karena demam berdarah. Contohnya Tika Bisono M.Psi, seorang psikolog ternama yang kehilangan anak satu-satunya, Janika berusia 10 tahun.
Ibu mana yang tidak sedih bila harus kehilangan anak karena sakit. Apalagi sakitnya adalah demam berdarah yang sebenarnya bisa dicegah.

Dicegah dalam artian melalui langkah antisipatif yaitu 3M + 1 (Menguras,Menutup, Mendaur Ulang). Ya, M terakhir sudah berubah dari Mengubur menjadi Mendaur Ulang. Karena keterbatasan lahan tanah untuk mengubur, sehingga barang-barang tidak terpakai/ sampah memang sebaiknya di daur ulang.

Bagaimana dengan tambahan 1 nya? Saat ini, selain 3M, sudah ada vaksin dengue. Lanjut baca ya tentang vaksin ini.

Vaksin dengue

Pada hari Rabu tanggal 31 Mei 2023, saya berkesempatan mengikuti diskusi dan dialog mengenai demam berdarah dan Vaksin Dengue.

Hadir beberapa narasumber antara lain dr. Siti Nadia, M. Epid, selaku Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Dr. dr. Anggraini Alam, Sp. A (K), sebagai Ketua UKK Infeksi dan Penyakit Tropis, IDAI. Selain itu, ada publik figur Ringgo Agus Rahman dan istrinya Sabai Morschek.

Kejadian Demam Berdarah di Indonesia

Penanggulangan demam berdarah

dr. Siti Nadia, M. Epid menyampaikan bahwa kasus demam berdarah di Indonesia masih tinggi. Jumlah kasus demam berdarah di Indonesia naik turun, sama seperti di AS yaitu Poerto Rico dan daerah Amerika Latin yang jumlah kasusnya masih di angka jutaan. Untuk kejadian demam berdarah di Indonesia, jumlah tertinggi masih dipegang oleh kota Depok, diikuti dengan Jakarta dan daerah lainnya.

Sebagai informasi, nyamuk sebenarnya tidak bisa terbang jauh, tapi bisa jadi jauh penyebarannya bila terbawa oleh mobil. Oleh karena itu, biasanya kejadian demam berdarah bersifat lokal atau dalam satu desa, satu perumahan, dan sebagainya.

Penting bagi sebuah komunitas untuk memutus rantai virus dengue ketika diketahui sudah ada individu yang terkena demam berdarah di lingkungannya. Baik dengan secara masif menuangkan bubuk ABATE, maupun dengan fogging.

Dua bagian penting dari demam berdarah adalah vektor dan manusianya. Vektor bisa diintervensi dengan teknologi wolbachia. Virus yang sudah diintervensi tidak akan bisa menularkan ke manusia. Teknologi ini sudah berjalan di Yogyakarta, dan saat inidi kota lain yaitu Semarang.

Bagaimana dengan intervensi atau pencegahan di sisi manusianya? Sahabat ismi bisa menanam tanaman pengusir nyamuk seperti lavender.

Selain itu, gunakan kelambu untuk mencegah gigitan nyamuk saat tidur, dan bila demam langsung cek apakah ada demam berdarah Pencegahan terbaru adalah adanya vaksin DBD. Vaksin Dengue hanya ada 2 di dunia.

Meskipun saat ini belum masukkebijakan program pemerintah, tapi sahabat ismi bisa mendapatkannya di fasilitas kesehatan terdekat.

Sebagai tambahan, dengue sendiri ada 4 tipe. Walaupun sudah pernah terkena 1 tipe, bisa saja terkena lagi, bahkan dengan tipe yang sama.

Persis yang dialami oleh anak saya, dua kali terkena demam berdarah. Yang satu kena saat masih tinggal di Jogja, yang satu lagi saat sudah tinggal di Depok.

Mencegah demam berdarah

Penanganan DBD di Indonesia, Terutama pada Anak

Dr. dr. Anggraini Alam, Sp. A (K) menyampaikan bahwa ada dengue tipe 5 yang bisa masuk ke tubuh monyet di hutan. Sedangkan 4 tipe lainnya bisa ke manusia. Di Indonesia sendiri, virus ini pertama kali ditemukan di Surabaya pada tahun 1968, lalu ke Jakarta.

Yang menarik sekaligus mengerikan adalah hanya dengan 3 mm air bersih saja sudah bisa membuat nyamuk Aides aigepty hidup. Oleh karena itu, nyamuk ini lebih sering ditemukan di kota besar. Semakin banyak membuka lahan maka semakin besar kemungkinan nyamuk Aides aigepty untuk berkembang.

Ditambah adanya pemanasan global panas, semakin membuat nyamuk hidup lebih mudah. Mengapa penularan demam berdarah cukup cepat? Karena nyamuk Aides aigepty tidak seperti nyamuk lain yang menghisap darah manusia satu kali saja sudah puas.

Manusia yang darahnya sudah dihisap, masih bisa bepergian selama 7 hari dengan membawa virus dengue. Virus dengue sendiri akan diam di dalam tubuh manusia selama kurang lebih 1 bulan.

Selama itu pula, nyamuk Aides aigepty bisa kemana mana. Satu kali menggigit tidak puas, lanjut gigit lagi manusia lain. Selama masih terang ada lampu, nyamuk Aides aigepty akan bergerak terus.

Fakta Demam Berdarah

Siapa yang bisa terkena demam berdarah? Semua orang bisa, baik bayi, anak-anak hingga lansia. Dokter Anggraini pernah menemukan kasus ibu hamil terkena dengue dan bayinya otomatis kena.

Keadaaannya cukup parah, terutama di masa covid. Kala itu, 3 bayi terkena dengue, angka kematian naik karena orang-orang takut ke RS. Demam berdarah pada anak memang paling berdampak. Baik organ yang terpengaruh, maupun angka kematiannya.

Perlu diketahui bahwa demam berdarah bukan hanya nilai trombositnya yang rendah, tapi angka kematian tinggi karena pembuluh darah pasien mengalami kebocoran alias rembes.

Pembuluh darah menjadi seolah berlubang sehingga sel darah merahnya kemana mana. Karena tubuh hampir 80-90% tubub anak mengandun cairan, kebocoran pembuluh darah dapat menyebabkan syok dan mengakibatkan kematian.

Selain angka kematian pada anak cukup tinggi, demam berdarah termasuk penyakit yang tidak menyenangkan karena tidak bisa diprediksi. Kondisi pasien dapat memburuk tiba-tiba.

Yang awalnya anak dan ortu bisa berjalan kaki ke IGD, tapi setelah dicek ternyata mengalami syok. Dengan kata lain, satu-satunya kondisi syok yang pasiennya masih bisa berjalan, hanya ada pada kejadian demam berdarah. Dan ini menipu keluarga dan nakes. Selain itu, pasien demam berdarah juga dapat terkena komplikasi misalnya miocarditis pada jantung, atau lainnya.

Tanda Bahaya pada DBD

Tanda bahaya demam berdarah

Demam turun merupakan tanda bahaya, karena pasien bisa masuk fase kritis atau sembuh.

Hati-hati pada bayi karena rentan syok. Hati-hati pula bila anaknya obes dibanding yang punya berat badan ideal.

Vaksin Dengue, Menurunkan Tingkat Kematian Akibat DBD

Kembali ke program pencegahan demam berdarah yaitu 3M plus vaksin. Tujuannya adalah menurunkan tingkat kematian demam berdarah dan meringankan gejala yang dialami oleh pasien.

Vaksinasi dengue sangat penting karena termasuk dalam komponen pencegahan primer. Vaksin ini dapat mencegah 4 tipe virus. IDAI sudah memasukkan vaksin dengue dalam jadwal imunisasi pada anak. Vaksin dengue yang beredar di Indonesia sudah memiliki izin

BPOM sejak 2016. Siapa saja yang bisa mendapatkan Vaksin dengue? Silahkan konsultasikan dengan dokter anda terkait vaksinasi dengue ini.

Saya pribadi sangat antusias menyambut adanya vaksin dengue ini. Lebih lega Karena ada langkah antisipatif selain 3M. Tentu saja saya berencana sounding ke suami untuk melakukan konsultasi ke dokter terkait vaksinisasi untuk anak-anak dan diri sendiri. Anak saya ada tiga berusia 3 tahun, 7 tahun dan 11 tahun sehingga yang dua sudah bisa divaksin dengue.

Penting bagi semua pihak untuk berkolaborasi dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya dengue dan juga pentingnya pencegahan yang inovatif untuk melindungi masyarakat luas yang berisiko terkena dengue.

Salah satunya yang dengan cara tetap melaksanakan 3M plus vaksin demam berdarah bila sudah masuk rentang usia. Yuk, cegah demam berdarah sedini mungkin!

#Ayo3MPlusVaksinDBD

Penyebab demam berdarah

C-ANPROM/ID/QDE/0140 |Aug 2023

(Visited 210 times, 1 visits today)
Facebooktwitterredditmail Nih buat jajan

46 thoughts on “Kenali Demam Berdarah dan Cara Mencegahnya

  1. Nurul Sufitri Reply

    Ternyata nyamuk senang berada di tempat bersih juga hhmmm 😀 DBD biasa dan DBD Dengue berbeda ya, efeknya lebih menjalar jika seseorang terkena DBD Dengue. Bagusnya kita tetap rutin melakukan program 5M. Alhamdulillaah di rumahku tidak ada genangan air di bak, ember dan lainnya. Perlu banget rupanya vaksin demam berdarah agar kita terhindar dari penyakit berbahaya ini 🙂 TFS mak Dian.

  2. Husnul Khotimah Reply

    Alhamdulillah Ilmu baru, saya baru tau dari artikel ini kalau penyebab kematian DBD bukan karena trombosit, hal yang saya kira menjadi penyebab utamanya ini padahal. ngeri sekali ya mbak, padahal kalau diliat sepele cuma gigitan nyamuk aja. sepertinya memang vaksin sangat disarankan ya mbak.

  3. Bibi Titi Teliti Reply

    ternyata demam berdarah tuh penyakit berbahaya yang gak bisa dianggap sepele yah mbak, harus bener-bener diperhatikan pencegahannya sih. Itu nyamuk di rumah kayak gak habis-habis sih walo udah rajin disemprot dan 3M juga, heran deh! Semoga saja kita sekeluarga selalu dilindungi dari berbagai penyakit yaah

  4. Tetty Hermawati Reply

    wah alhamdulillah ya kalau ada vaksinnya, kalau anak kena DBD kasian banget, udahnya demam tinggi, harus dirawat, dan biasanya karena suka mewabah, rumah sakit tuh suka penuh sama pasien DBD dan akhirnya sulit cari rumah sakit padahal kondisi anak udah lumayan parah, kalau bisa dikurangi dengan vaksin penyakit DBD, kenapa ngga ya, buat emak2, anak sehat itu no satu deh

  5. Dian Restu Agustina Reply

    Di rumahku yang pernah kena demam berdarah tuh pak suamiiii. Dan itu sungguh bikin ngeri! Smoga enggak terulang lagi. Sehat-sehat kita semua ya Mba Dian
    Btw, memang sebaiknya konsen pada cara pencegahan agar kasus demam berdarah bisa ditekan bahkan dihempaskan yakni dengan 3M plus vaksin DB ini

  6. Ucig Reply

    Sedih kalau ingat penyakit dbd mba. Sepupuku meninggal saat dbd.
    Itu yg pendarahan hebat, serem bayanginnya ya Allah. Alhamdulillah anak mba nggak sampai gimana2 dan sembuh ya. Ku ikut deg2an baca critanya. Pernah dbd jg anak sulungku.
    Semoga sehat2 selalu semuanya ya mba

  7. Helena Reply

    3M plus, jumantik keliling dari RW, trus adanya vaksin dengue ini jadi makin lega deh karena demam berdarah itu tiap tahun ada aja yang kena. Mau anak-anak atau dewasa rawan kena, lho. Aku pernah lihat infonya tentang vaksin ini mulai usia 6 tahun, yah?

  8. Lintang Reply

    Emang lho kasus demam berdarah di negeri ini masih tinggu dan kasusnya naik turun yaaa. Penting banget memutus rantai vidus dengue ini. Penting banget pencegahan dengan vaksin DB dan jangan lupa tetap melaksanakan 3M. pokoknya cegah lah sedini mungkin.

  9. Milda Ini Reply

    Perlu banget diedukasi masyarakat soal vaksin DBD ini ya, sebab dia nih masih penyakit yang menajdi momok bagi orang tua apalagi kalo sudah pernah kena

  10. Eri Udiyawati Reply

    Demam berdarah ini menjadi musuh kita semua. Tiap tahun ada saja korbannya. Untuk itu, pencegahan sedini mungkin, bahkan kalau perlu vaksin demam berdarah ketika rentan usianya sudah memasuki.

  11. Ugik Madyo Reply

    Demam berdara ini memnag serem banget ya. Kalau setela demam 3 hari, tubuh baik-baik saja dan aktivitas normal dipikir sudah sembu. Ternyata masih arus waspada bisa jadi trombosit masi rendah. arus rajin bersih-bersih sekitar rumah nih. Jangan sampai ada genangan.

  12. Ophi Ziadah Reply

    Demam berdarah nih jatohnyajd lebih berbahaya sih karena diam2 mematikan. Bukan cm anak kecil orang dewasa yang kena juga harus dibawah pengawasan ketat krn fluktuatif gt kan demamnya> alhamdulillah udah ada vaksinnya ya

    • Ucig Reply

      Iya betul mba Oph, kalau nggak tau teknisnya jadi bahaya banget. Kudu disosialisasikan terus menerus ya. Moga merata informasinya

  13. Jiah Al Jafara Reply

    Ikut seneng pas tahu sekarang ada vaksin DBD. Jadi kita kudu tetap 3M dan tambah vaksin buat pencegahan. Yuk lakukan bersama biar kita tetap terjaga

  14. Nurul Fitri Fatkhani Reply

    Nah iya, pentingnya kolaborasi dari semua pihak untuk meningkatkan kesadaran masyarakat pada bahayanya penyakit demam berdarah. Selalu melakukan 3 M dan vaksin demam berdarah.

  15. Lia Yuliani Reply

    Musim pancaroba, jelang musim hujan seperti sekarang ini rawan penyakit ya Mba. Harus lebih waspada biar nggak kena DB. Inget 3 M. Sekarang ini udah ada vaksin DB jadi bisa lebih ngasih perlindungan ekstra

  16. Artha Amalia Reply

    Inget banget setahun lalu anak sulung saya kena DBD. Awalnya panas tinggi naik turun dan itu sampai seminggu. Awalnya gak menjurus ke situ karena kondisinya masih bisa ditangani sendiri, yg penting minumnya mau banyak meski makan masih ogah2an. Nah saat bercak di kulit muncul dan itu hari ke-7, langsung cek lab dan benar hasilnya DBD. Syukurlah sudah melalui fase kritis jadi tak sampai harus MRS

  17. Dedew Reply

    Masya Allah seram banget sampai perdarahan ya DBD yang parah mba, Alhamdulillah sembuh kembali seperti sediakala, vaksin DBD ternyata dibutuhkan ya untuk mencegah kita terkena penyakit ini

  18. Dedew Reply

    Masya Allah seram banget sampai perdarahan ya DBD yang parah mba, Alhamdulillah sembuh kembali seperti sediakala, vaksin DBD ternyata dibutuhkan ya untuk mencegah kita terkena penyakit ini ya

  19. Naqiyyah Syam Reply

    aku berdua suami pernah kena DBD, semoga enggak terjadi lagi. Asli sakit banget dan berasa mau nyerah. Untunglah hari ke-lima atau berapa lupa, kakakku datang. Dia menyuapi dan memberikan aku semangat hidup. Aku pisahan kamar dengan suami dan suami dijaga Mamak mertua. Intinya, kalau bisa dicegah, jangan sampai ke DBD.

  20. Hanifa Setiatmadji Reply

    13 tahun lalu aku pernah kena DBD dan rasanya nggak enak banget Mak. Bukan masalah rawat inapnya, tapi kondisiny tricky banget tuh pas suhu mulai turun setelah beberapa hari demam. Itu ternyata malah pas posisi trombosit lagi rendah-rendahnya jadi malah harus dikencengin konsumsi asupan yang bisa naikin trombosit. Semoga generasi berikutnya ga perlu sampe ngalamin deh 🙁

  21. siti hairul Reply

    iya nih apalagi bentar lagi musim hujan, harus aware nih dengan demam berdarah. mengingat penyakit ini kalau udah nyerang anak2 bikin deg2-an karena ga ada obatnya kan ya makdi. yang penting jaga imun tubuh. semoga sehat selalu ya keluarga kita

  22. Ima satrianto Reply

    Semoga kita semua bisa saling mengingatkan untuk menjaga kebersihan dan bebas jentik nyamuk DBD di skitar kita, saling sharing ilmu kesehatan juga ke PKK setempat..

  23. Nurul Sufitri Reply

    Ternyata penyakit demam berdarah masih menghantui kita. Apalagi DBD Dengue yang efeknya lebih parah. Untung anak2ku sudah divaksin DBD alhamdulillaah aman. Ga ada genangan air di dalam ember, pot maupun bak mandi. Langkah 5M juga sering dilakukan di wilayah RT RW rumahku 😀 TFS mak Dian 🙂

  24. siti hairul Reply

    nah ini persiapan nih sebelum musim penghujan datang. apalagi jika lingkungannya padat dan sering terjadi pandemi DBD berulang di daerah tersebut. kudu aware ya makDi. makasih ya sharingnya

  25. Suciarti Wahyuningtyas Reply

    Kena deman berdarah tuh sungguh tak enak, karena persendian tuh sakit semua kalau kataku. Selain harus menjaga kebersihan di rumah dengan 3M, sekarang ini ternyata sudah ada vaksin demam berdarah juga ya mbak.

  26. Helena Reply

    Ya Allah … pengalaman keluarga dan tetangga kena DBD bisa jadi pelajaran berharga. Penyakit ini memang tak terduga, bisa sampai pendarahan gitu ya mbak, memburuk dalam waktu singkat. Ikhtiar kita melakukan 3M Plus, lebih lengkap dengan vaksinasi supaya keluarga terlindungi.

  27. Diah Kusumastuti Reply

    Beneran takut Mbak kalau anak kena demam berdarah. Kemarin aja anakku demam trus tes darah ternyata trombosit turun, aku deg-degan banget. Tapi alhamdulillah anaknya mau makan dan minum obat, jadi berangsur-angsur membaik dan trombosit juga naik lagi. Memang kudu waspada ya kita sama demam berdarah ini. Perlu banget 3M+1 yaitu 3M plus vaksin DBD.

  28. Nanik Nara Reply

    Saya setiap kali dengar ada teman atau anaknya teman di rawat di RS karena demam berdarah, pikirannya udah buruk terus mbak. Karena mengingat kasus kematian akibat demam berdarah ini masih tinggi.

    Alhamdulillah kini sudah ada vaksin untuk demam berdarah ya, jadi udah nambah deh perlindungan dari dalam diri untuk menjaga supaya tak terkena DB ini

  29. diane Reply

    Demam berdarah masih jadi ancaman serius ya.. Semoga dengan adanya vaksin ini bisa berkurang kejadian DB nya di semua wilayah Indonesia atau setidaknya tidak fatal kalau terserang DB

  30. Ophi Ziadah Reply

    Alhamdulillah ya kalau sekarang ada vaksinnya. Demam berdarah ini diem2 menakutkan sih. Soalnya kadang turun dan udah tenang tahu2 naik lagi, trus jangankan anak2 a, yang dewasa juga kalo kena gak enak bgt dan harus dipantau terus

  31. Lia Yuliani Reply

    Baguslah sekarang udahada vaksin DBD. Memang kalau pas demam turun pada DB hari keempatnya kudu waspada takutnya kalau nggak ditangani bisa berakibat fatal. Untunglah De Najla cepet ditangani ya, cek juga pemeriksaan labnya. Selain upaya pencegahan 3M, vaksin juga penting nih

  32. Lisdha www.daily-wife.com Reply

    Ya Allah Mba..saya baru tau kalau DBD bisa mengakibatkan pendarahan separah itu (seperti mens tp periodenya lama).
    Semoga vaksin dbd bisa mudah diakses masyarakat, kalaupun tidak gratis, harganya terjangkau. Dan yang penting, kita harus menjaga kebersihan lingkungan dan jg aware thd tanda2 dbd.

  33. Okti Li Reply

    Pantas ada yg bilang bahayanya nyamuk itu melebihi bahayanya singa atau gajah. Karena sekali wabah nyamuk terjadi bisa ratusan bahkan ribuan nyawa melayang. DBD memang sangat membayangkan. Selain 3M masyarakat sudah seharusnya segera vaksin juga

  34. Ismarlina Mokodompit Reply

    Jadi inget dulu pernah kena demam berdarah dan nggak enak banget rasanya. Senangnya sekarang udah ada vaksin dengue yang setidaknya bisa membantu mengurangi gejala yang dialami pasien.

  35. April Hamsa Reply

    Kalau dulu kita selalu dihimbau dengan 3M atau 3M+ untuk cegah DBD, sekarang nambah satu lagi ya, sebaiknya lakukan vaksin. Emang DBD ini salah satu penyakit yang masih agak susah diberantas, apalagi di beberapa daerah yg agak jauh dari perkotaan yg punya fasilitas medis lengkap. Jadi sebaiknya sebelum kejadian ya lakukan pencegahan.

  36. Nia Haryanto Reply

    Demam berdarah ini ya, penyakit yang mematikan tapi banyak disepelekan. Padahal dari tahun ke tahun, ada saja nyawa yang melayang. Dan banyak anak-anak yang kena. Padahal udah jelas juga cara pencegahannya. Supaya bisa dicegah dengan efektif, vaksin DBD atau vaksin dengue ini kayaknya kudi segera diwajibkan deh ya. Biar gak ada lagi korban jiwa yang melayang akibat DBD.

  37. lendyagassi Reply

    Siapa saja bisa kena DB ini iya banget.
    Dan gak hanya sekali, bisa juga beberapa kali tergantung kebersihan lingkungan dan juga daya tahan tubuh seseorang. Jadi mencegah dengan sebelumnya melakukan 3M (Menguras,Menutup dan Mengubur) lalu jangan lupa untuk vaksin, seperti anjuran Pemerintah.

  38. Uniek Kaswarganti Reply

    Masih penasaran nih dengan teknik wolbachia. Waktu itu di Semarang ada sosialisasinya, tapi pas kebetulan saya tidak bisa ikut. Semoga dengan teknik ini bisa menurunkan angka kasus demam berdarah di tanah air.

  39. Ria Rochma Reply

    Sport jantung banget DBD ini. anakku yang pertama awal tahun kemarin kena DBD, dan karena kamar di RS penuh, kami memilih rawat jalan. tapi ya Allah, rasanya hati deg-deg-an terus. Takut salah ambil keputusan buat penyembuhan

  40. Utie adnu Reply

    Akhirnya y mba keluar juga vaksin DBD meskipun masih mahal.. yg terpenting ada pengamanan khusus buat mencegah demam berdarah dg vaksin selain 3mplus

  41. Desy Reply

    Waduh, depok jadi kota tertinggu demam berdarah? Waaah….emang sih nyamuknya suka ga selow. Soal 3M sebisa mungkin kulakukan juga nih. Apalagi didalam rumah, jangan smp ada pakaian menggantung kelamaan deh apalagi bekas pakai. Semoga keluarga kita sehat selalu ya, aamiin.

  42. ivonie Reply

    demam berdarah ini penyebabnya kelihatan sepele ya, digigit nyamuk. tapi kan ini bukan sembarang nyamuk tetep kudu diwaspadai kalau sampai digigit nyamuk lantas demam. di tempatku tiap tahun pasti ada yang ngecek ke rumah2 kondisi penampungan airnya untuk mencegah nyamuk demam berdarah bersarang

Leave a Reply

Your email address will not be published.