8 Kunci Sukses Menyusui untuk Ibu dan Calon Ibu

Facebooktwitterredditmail

Salah satu dari kodrat wanita adalah menyusui. Seperti halnya hamil dan melahirkan, menyusui juga membutuhkan ilmu. Sayangnya tidak semua calon ibu, bahkan yang sudah menjadi ibu, mendapat informasi maupun edukasi mengenai ASI dan menyusui. Entah karena merasa belum memerlukan atau tidak tahu harus kemana. Saya sendiri baru belajar mengenai ASI dan menyusui ketika anak pertama saya mengalami growth suport, yang ditandai dengan nyaris tidak berhenti menyusu, jeda hanya 15-30 menit lalu menyusu lagi, hingga membuat ibunya stres dan kelelahan. Rasanya ingin menyerah saja saat itu. Kisah tersebut pernah saya tulis di sini.

Saat itu, saya baru mencari “pertolongan” dengan mengikuti kelas menyusui, dan komunitas menyusui. Mulai baca-baca serba-serbi ASI, tips dan trik, dan FAQ tentunya. Ibu-ibu yang curhat di komunitas online pun membuat lega, karena ternyata saya tidak sendirian. Ada banyak ibu yang mengalami kebingungan atau kesulitan saat memberi ASI maupun menyusui. Teman-teman beruntung, edukASI dan sosialisASI zaman sekarang sudah gencar, sehingga para ibu tidak mudah galau seperti masa saya dulu. Delapan kunci sukses menyusui ini adalah bagian dari usaha saya untuk berbagi ilmu yang saya dapatkan pada acara Jogja Oxytocin Journey, yaitu acara meet up komunitas pendukung ASI Best Bunda.

asi booster tea

Dalam acara tersebut, Arit Widowati, KL selaku konselor menyusui, dan ibu bekerja dengan lima anak ditambah satu janin, membawakan materi mengenai Kunci Sukses Penuhi Hak ASI Bayi Sempurna Dua Tahun. Awalnya saya kira, slide yang dibawakan 11-12 dengan yang pernah saya baca, ternyata enggak lho. Bu Arit ini melihat proses menyusui dari sudut pandang lain, yaitu sisi agama. Ehem, kesannya gimana gitu ya kalau membahas ASI dan menyusui dari segi agama, tapi tak perlu khawatir, sisi medis dan ilmiah juga ada dong.

Jadi, apa saja 8 Kunci Sukses Menyusui?

1. Niat/tekad yang kuat

Baca juga Menyusuilah dengan Keras Kepala

Ternyata, tak hanya berbekal keras kepala saja yang dibutuhkan oleh para ibu, tapi juga iman dan takwa. Iman adalah penolong di kala ibu gundah, karena pahala menjadi harapan, bukan pujian atau kesombongan. Ayat tentang ASI dan menyusui enggak cuma satu lho di Al-Qur’an, ada beberapa, antara lain pada Al Baqarah ayat 233, Luqman ayat 14 dan Ath-Thalaaq ayat 6. Ayat-ayat ini mengupas juga mengenai lama masa memyusui, yaitu hingga 2 tahun. Baik menyusu pada ibu kandung maupun ibu susuan.


Menurut hadis-hadis, Rasulullah mengutamakan proses menyusui, misalnya pada kisah wanita Al-ghamidiyah yang merupakan pezina, dan nyaris dihukum karena perbuatannya. Rasulullah justru selalu menunda hukumannya hingga anak yang dikandung lahir, bahkan sampai menunggu masa penyusuannya berakhir.

Dalam agama kristen pun, Alkitab juga menjelaskan pentingnya ASI/menyusui bagi seorang bayi. Petrus 2:2 menyebutkan bahwa ASI sangat dibutuhkan seorang bayi untuk tumbuh (“Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan”), sedangkan Mazmur 22:10 menyebutkan bahwa dengan menyusui akan membuat seorang bayi merasa aman, karena dekat dengan ibunya (“Kepada-Mu aku diserahkan sejak aku lahir, sejak dalam kandungan ibuku Engkaulah Allahku”). Lalu Mazmur 8:2 mengatakan bahwa pada mulut bayi dan anak yang menyusu Allah menaruh dasar kekuatan. Kekuatan di sini erat kaitannya dengan banyaknya kandungan zat antibodi/kekebalan tubuh dalam ASI (“Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu telah Kauletakkan dasar kekuatan karena lawan-Mu, untuk membungkamkan musuh dan pendendam”). Selain itu ada Hosea 1:8 yang menjelaskan setelan memyapih Lo-Ruhama, Gomer (ibunya)hamil untuk yang kedua kalinya. Hal ini secara tidak langsung menggambarkan bahwa menyusui merupakan metode kontrasepsi alami. Hal tersebut sesuai dengan ilmu medis, dimana menyusui bayi secara penuh (setiap saat ketika bayi ingin hanya memberikan ASI saja tanpa tambahan apapun) sejak usia 0-6 bulan, akan menghambat masa ovulasi/menekan kesuburan (asalkan ibu belum menstruasi lagi).

Dengan niat dan tekad yang kuat, maka ibu akan berusaha memenuhi hak ASI bayi secara sempurna selama dua tahun dengan memahami bagaimana Allah dan Rasulullah mengutamakan hak ASI bayi berdasar Al-Quran dan hadits, atau kitab masing-masing agama.

2. Yakin bahwa Allah menjamin rezeki anak kita semenjak lahir, lengkap dengan bekalnya, yaitu ASI dalam payudara ibu.

Ada pepatah yang mengatakan bahwa banyak anak banyak rezeki. Kalau dipikir-pikir benar juga sih, karena tiap individu sudah dijamin rezekinya. Bila hewan yang tidak mempunyai akal saja dapat makan dan minum, maka bayi yang belum bisa ngapa-ngapain juga memiliki rezeki lho. Makan dan minumnya gimana? Ya dari ASI. Oleh karena itu para ibu perlu mengetahui bagaimana mekanisme ASI diproduksi, agar enggak merasa ASInya kurang.

Produksi ASI dipengaruhi oleh dua hormon, yaitu hormon prolaktin dan oksitosin. Prolaktin berfungsi memproduksi ASI. Semakin sering bayi disusui, maka semakin banyak produksinya.

Sedangkan oksitosin untuk mengeluarkan ASI dari payudara. Oksitosin diproduksi ketika ibu santai, ikhlas yakin, percaya diri, dan bahagia. Hormon-hormon tadi harus sama-sama diutamakan. Percuma jika ASI diproduksi banyak, tapi ibu mengalami stres, tegang, banyak tekanan, bahkan baby blues, Bisa jadi ASI jadi mampet.

Banyak sekali hal yang mempengaruhi ASI dan proses menyusui. Termasuk keberadaan suport system. Saya menyebutnya sebagai sistem pendukung, karena perannya begitu penting bagi kenyamanan ibu. Suami, kakek-nenek, tetangga pun ikut mempengaruhi kesuksesan seorang ibu dalam menyusui lho. Faktor lainnya adalah yang mempercepat dan memancing produksi hormon prolaktin, yaitu laktagog (galactagogue). Ketika ibu merasa berat saat menyusui, atau saat ibu enggan menyusui, semestinya bukan menyalahkan begitu saja. Justru harus tetap teman-teman dukung, semangati, dan bantu sebisa mungkin. Teman-teman kelak juga akan berperan sebagai mertua, kakak, tetangga, sahabat, rekan kerja para ibu menyusui bukan? Oleh karena itu, mulailah melatih empati sejak sekarang.

3. Windows Shopping Vendor Bersalin

Para ibu perlu untuk mensurvei, rumah sakit mana saya yang pro IMD, pro menyusui dan ROOM IN. Ciri-cirinya adalah bayi dirawat gabung dalam kamar yang sama dengan ibu, IMD dilakukan sampai bayi menemukan sendiri puting ibu (biasanya sampai 1 jam), bayi tidak dimandikan dulu, karena aroma air ketuban mirip ASI sehingga mempermudah bayi menemukan puting ibu.

Room in atau fasilitas rawat gabung bermanfaat untuk bonding ibu dan bayi, serta memastikan bayi selalu mendapat ASI. Kedekatan kontak fisik dimana bayi selalu dalam dekapan ibunya secara tidak langsung suhu bayi lebih stabil, begitu juga pernafasan dan denyut jantungnya. Selain itu, hormon stres pun akan berkurang, dan kerja otak terbantu dalam mengontrol tubuh agar tetap tenang.


Bayi yang room in memang akan sering menyusu, ini adalah hal yang wajar. Komposisi ASI rendah lemak, sehingga ASI mudah diserap dan bayi mudah lapar. Secara sunnatullah, pola pengasuhan pun terjadi penggendongan pada bayi (mamalia lain tidak, kecuali pada monyet yang juga memiliki kadar ASI yang rendah lemak).
Sering menyusu membuat bayi terpenuhi kebutuhan nutrisinya, sehingga pertumbuhannya normal. Bayi juga merasa tenang, rileks, bahkan rasa manis pada ASI dipercaya menstimulasi zat penghilang rasa sakit. Tidur bersama ibu menjaga bayi lebih teratur menyusu, dan menghasilkan siklus tidur yang teratur. Hal ini juga melindungi bayi dari periode tidur nyenyak yang terlalu lama yang dapat memicu SIDS (sindrom bayi meninggal mendadak). Oleh karena itu, tidur bersama bayi sangat bermanfaat bagi ibu dan juga bayi.

4. Kenali dan pahami kesalahpahaman saat awal kelahiran bayi:”tanda apakah ASI ku cukup? “

Pada awal kehidupannya, bayi tidak memerlukan terlampau banyak ASI, sehingga ibu tidak perlu panik. Kenali tanda cukupnya ASI sehingga kita bisa percaya diri. Bayi umur 1 hari pipis minimal 1x. Umur 2 hari minimal 2x. 3 hari 3x. Sampai umur 6 hari dan seterusnya sampai 6 bulan minimal 6x sehari BAK-nya. Pertambahan berat min 500 gram per bulan juga menunjukkan cukupnya ASI. Sehingga jika sudah terlihat tanda-tanda itu, tidak perlu melirik sufor untuk membantu nutrisi bayi.

Jika ibu merasa bayi tidak seperti tanda di atas, temuilah konselor ASI dan dokter anak, untuk melihat apakah ada permasalahan medis, atau ada kendala dalam menyusui.

Perlu diketahui ada banyak kendala dalam menyusui, misal saja tongue tie, puting datar, atau adanya suatu protein penghambat ASI yang dinamakan FIL (Fedback Inhibitor of Lactation). “FIL ini akan aktif jika ibu lama tidak menyusui. Produksi ASI akan dihambat. Jadi normalnya ibu menyusui harus menyusui atau mengleuarkan ASI-nya 8-12 kali sehari.” ujar Li Partic yang juga konselor menyusui dan childbirth educator.

Bayi menangis belum tentu karena lapar saja. Saya dulu mengiranya juga begitu, terutama karena Mama saya yang enggak tahan mendengar tangisan anak pertama saya. Beliau mengira ASI saya kurang sehingga anak menangis terus. Reaksi tersebut justru membuat saya menjadi stres, hiks. Bayi menangis bisa jadi ada yang tidak nyaman pada tubuhnya, karena bayi beradaptasi dengan cahaya, suhu, suara, dan udara luar yang berbeda dengan saat berada di rahim ibu.

Bayi menangis juga bisa karena ada trauma saat persalinan. Ini agaknya penyebab anak pertama saya mudah rewel, persalinannya normal induksi, dan saat akan keluar sempat ada perkataan dokter kandungan yang membuat saya trauma.

Mitos lainnya seperti ASI tidak keluar saat dipencet, bukan berarti ASI nya tidak ada. Sebaiknya tetap susui bayi, terus menerus, karena dengan semakin berkurangnya hormon kehamilan, hormon ASI akan meningkat dan ASI berproduksi lebih baik.

5. Keajaiban Allah dalam ASI

Mungkin banyak yang belum tahu bahwa Allah menciptakan jumlah dan komposisi ASI yang sesuai dengan kebutuhan dan masa pertumbuhan bayi. Makanya jika ada yang mau menjadi donor ASI, diupayakan usia bayi ibu susu sama dengan bayi yang di donorkan, karena kandungan ASI pada tiap usia bayi berbeda-beda. Dengan mengetahui keajaiban ini, ibu harus lebih bersyukur lagi, Allah memberikan makanan dan minuman terbaik untuk bayi.

6. Mengetahui serba-serbi menyusui bayi

Ibu yang sukses menyusui, biasanya mempunyai ilmu tentang ASI dan menyusui. Mulai dari bagaimana bayi menyusu, apa itu perlekatan, dan posisi menyusui yang tepat. Saya akan membahas sedikit ya, misalnya saja perlekatan saat menyusui. Selama ini ada yang tahunya menyusu itu pada puting, padahal bukan, bayi menyusu pada aerola (lingkaran hitam pada payudara ibu), sehingga yang putingnya datar sekalipun tetap bisa menyusui bayi, meski harus berusaha lebih keras.

Ada tips jika puting ibu terlalu besar, terlalu kecil, atau berbelah, yaitu tetap susui bayi, agar bayi ibu mengenali dan belajar menyesuaikan dengan payudara ibu. Tips lain adalah ibu dapat menggunakan pompa payudara tangan, tabung suntik, atau menarik puting keluar untuk menegakkan/merangsang puting sebelum menyusui. Posisi menyusui juga tidak sembarangan. Setidaknya bayi tetap bisa bernapas menggunakan hidungnya, dan ASI dapat mengalir ke tenggorokannya. Dengan kata lain posisi kepala diusahakan lebih tinggi dari perut bayi, dan posisi hidung tidak tertutup payudara ibu.

7. Ibu mengetahui permasalahan umum seputar menyusui

Tidak ada menyusui yang mudah, semua ibu nyaris mengalami kendala saat menyusui. Entah itu ASI terlalu deras sehingga bayi tersedak, bayi sedang mengantuk ketika menyusu sehingga cepat sekali lapar, puting pecah-pecah hingga berdarah, payudara bengkak, ataupun permasalahan pada lidah bayi yang disebut tongue tie. Ada banyak sekali jenis masalah menyusui yang dapat membuat ibu ingin menyerah. Dengan terlebih dahulu mempelajari masalah menyusui, maka ibu akan lebih percaya diri, dan tahu cara mengatasinya.

8. Mengenali tanda ASI cukup (sejak usia bayi 6 hari ke atas)

Setidaknya ada beberapa tanda bayi cukup mendapatkan ASI, antara lain bayi langsung tertidur karena dalam ASI terdapat hormon endorfin. Bayi juga akan melepas sendiri mulutnya dari payudara ibu ketika sudah puas menyusu. Bayi buang air kecil lebih dari 6x sehari dengan warna urin yang tidak pekat dan bau yang menyengat. Bayi yang cukup ASI juga akan buang air besar 2x sehari dengan tinja berwarna kuning atau gelap dan berwarna lebih cerah setelah hari ke-15. Tanda kecukupan ASI yang krusial adalah berat badan bayu akan naik lebih dari 500 gram sampai 1kg/ bulan pada trimester pertama.

Baca juga Tips Sukses Menyusui untuk Ibu yang sedang Bersekolah

Booster ASI

asi booster tea

Sebelum saya beralih tentang booster ASI, saya ingin membahas lebih dahulu mengapa seorang ibu memerlukan booster ASI.

Banyak ibu yang sukses menyusui tanpa bantuan booster ASI, tapi ada juga beberapa kondisi dan situasi dimana penggunaan booster ASI menjadi bermanfaat, seperti pada ibu bekerja yang meminum booster ASI untuk meningkatkan produksi ASI perahnya, meski saat bayi menyusu langsung produksi ASI nya baik-baik saja. Ada juga ibu yang produksi ASI nya rendah, menggunakan booster ASI diikuti dengan peningkatan frekuensi menyusui atau memerah ASI (disebut relaktasi). Booster ASI juga dipakai oleh ibu adopsi untuk meningkatkan produksi ASI nya baik untuk diperah atau disusukan langsung pada bayi adopsinya (disebut induksi laktasi).

Bila ibu merasa memerlukan booster ASI, ada beberapa hal yang perlu diingat, antara lain:

1. Booster ASI sebagai pendukung akan efektif bila faktor utama berupa sinergi hormon ASI (prolaktin-oksitosin) terpenuhi.


2. Beberapa jenis booster ASI berhasil pada seseorang, tetapi tidak di orang lain. Teman-teman dapat berkonsultasi pada yang sudah mengenal dan mengetahui penggunaannya.

3. Semua booster ASI, baik herbal maupun sintetis, pasti mempunyai efek samping dan reaksi obat yang sebaiknya diperhatikan oleh masing-masing ibu. Ibu dapat berkonsultasi dengan dokter ataupun herbalis yang mengetahui apakah booster asi tersebut aman untuk ibu tersebut.

4. Booster ASI banyak yang belum terbukti secara klinis dapat meningkatkan produksi ASI, tapi telah dipercaya oleh banyak orang melalui pengalaman (terbukti secara empiris).

Dengan mengetahui hal-hal di atas, ibu tidak berekspektasi terlalu tinggi, karena menggunakan booster ASI adalah bagian dari ikhtiar ibu untuk menyempurnakan penyusuan bayi. Allah akan menilai prosesnya, bukan hasilnya.

Tentang ASI Booster Tea

asi booster tea

ASI Booster Tea adalah minuman pengganti teh untuk ibu menyusui. Dengan formulasi rempah-rempah yang tepat, dapat membantu meningkatkan produksi ASI hingga 900%. Asi Booster Tea adalah minuman yang tidak pahit dan bisa dicampur dengan madu, gula, ataupun susu, sehingga dapat dinikmati seperti milkshake. Teh ini juga tidak mengandung kafein lho. Di dalamnya terkandung Habbatusauda dan beberapa herbal lain yang bermanfaat untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas ASI.

asi booster tea

ASI Booster Tea tersedia dalam bentuk biji-bijian rempah-rempah (ASI Booster Tea) dan minuman serbuk praktis (ABT Superdrink). ASI Booster Tea pertama di launching tahun 2012. Teh rempah ini merupakan teh pelancar ASI pertama di Indonesia. Cara pakainya direbus kurang lebih 5 menit atau sampai mendidih, lalu diminum sarinya.

Tahun 2017, diluncurkan produk baru berupa minuman serbuk yang mengandung rempah-rempah praktis, bernama ABT Superdrink. Tinggal tuang, aduk, minum. Dapat langsung dituang pada minuman yang sudah jadi seperti jus, susu, dll.

asi booster tea

Emak blogger Jogja di acara Jogja Oxytocin Journey

Semoga bermanfaat ya tulisan saya. Mungkin ada teman-teman yang mau sharing tentang ASI dan menyusui?

Website: www.asi.web.id
Facebook: http://fb.me/asi.web.id
Instagram: http://instagram.com/asiboostertea
Twitter: http://twitter.com/sumberinfo_ASI

Referensi: Materi yang dibawakan oleh konselor menyusui di acara Jogja Oxytocin Journey

(Visited 314 times, 1 visits today)
Facebooktwitterredditmail Nih buat jajan

7 thoughts on “8 Kunci Sukses Menyusui untuk Ibu dan Calon Ibu

  1. Retno Reply

    aku termasuk orang yang mengkonsumsi booster Asi karena ASIku tidak terlalu banyak, padahal aku bahagia mungkin saja ak lelah…eh kok jadi curhat….wkwkwk

  2. Inna Riana Reply

    aku bukan anak asi krna dulu ibu enggan menyusui krna alasan pribadi.
    berdasarkan pengalaman itu, buat 3 anaku semua kuberi asi 🙂

  3. Bunda Erysha Reply

    Allhamdulillah ya bun kita memiliki kesempatan untuk belajar tentang ASI. Sama, saya juga pertama kali belajar ASI ketika anak pertama juga. Allhamdulillah saya juga masih ngeASI anak saya tanpa sufor diusianya sedikit lagi 2 tahun. Doakan ya semoga nanti berhasil dengan cepet proses sapihnya tanpa banyak drama heheh

  4. Lia Lathifa Reply

    Alhamdulillah aku bisa menyusui ketiga anakku hingga 2 tahun, suka dukanya banyak, apalagi milikku kecil dan sempat ada kista, tapi kembali lagi karena tekad insyaallah bisa

  5. Kang Nata Reply

    infonya sungguh bermanfaat, terutama buat ibu2 yg baru punya anak pertama. Saya saja sudah melahap tulisan diatas dengan seksama.

    eeee…ngomong2 bolehkah saya yang berasal dari kaum laki2 ini, membaca tulisan diatas…. ? jangan ada yang tersenyum yach…. 🙂

  6. Eni Rahayu Reply

    Adik saya ASInya cuma keluar setetes demi setetes dan ibunya bingung banget kalau anak nangis. AKhirnya dikasih formula, sebulan kemudian ASI tidak keluar. Memang informasi seputar ASI harus dimiliki oleh ibu yang baru melahirkan sehingga tidak salah kaprah, makasih infonya mbak

Leave a Reply

Your email address will not be published.