Tips Menyiapkan Bekal Anak dengan Penuh Cinta

Facebooktwitterredditmail
Menyiapkan bekal anak adalah salah satu cara agar anak merasa dicintai.

Apa kabar pembaca ismyama.com? Semoga selalu dalam keadaan sehat ya. Saya mau cerita nih tentang materi parenting day yang didapat dari sekolahnya anak-anak. Jadi temanya itu “Mencintai Anak, atau Membuat Anak Merasa Dicintai?” Woho, apa bedanya ya? Boleh kok baca dulu rangkuman saya di Mencintai Anak, atau Membuat Anak Merasa Dicintai?

Intinya, salah satu cara membuat anak merasa dicintai adalah dengan memberikan pelayanan. Mulai dari memandikan, menyuapi anak-anak yang masih kecil, memotong kuku, memasak, sampai menyiapkan bekal mereka.

Ya, menyiapkan bekal juga termasuk cara agar anak merasa dicintai lho. Untuk anak yang sudah lebih besar, Bunda dapat menyiapkan bekal bersama anak.

Sebelum saya cerita tentang pengalaman menyiapkan bekal untuk anak, kita cari tahu dulu yuk apa sih manfaat bekal?

Manfaat Bekal

1. Lebih Sehat

Bekal yang dibawa dari rumah tentu lebih sehat, karena Bunda menyiapkannya sendiri. Kandungan gizi terbaik akan Bunda berikan untuk ananda.

2. Lebih Higienis

Bila Bunda memasak bahan makanan untuk menjadi bekal, dipastikan kebersihannya lebih terjamin. Sedangkan bila bekal berupa makanan kemasan, tentu Bunda juga memilih yang higienis.

3. Anak Tidak Jajan Sembarangan

Dengan membawa bekal, anak tidak akan jajan sembarangan. Saya pernah menulis mengenai jajanan anak sekolah di sini.

4. Hemat

Penghematan dalam rumah tangga merupakan kompetensi manager keuangan yaitu Bunda. Dengan membawa bekal, tidak ada istilah bawa uang saku untuk jajan yang kadang berlebihan

5. Bonding Bunda dan Buah Hati

Menyiapkan bekal bersama tentu menjadi momen indah bagi si kecil. Ia dapat memilih sendiri mau membawa atau membuat bekal apa. Bahkan anak saya yang berusia 6 tahun sudah bisa menyiapkan bekalnya sendiri. Ia memasukkan susu kotak dan camilan ke tempat bekalnya dan adiknya. Ia terlihat bangga dan senang ketika saya memuji perilakunya.

Tuh kan, ada banyak manfaat dari menyiapkan bekal. Meskipun tidak mudah, tapi menyiapkan bekal juga tidak sulit lho. Bunda bisa memilih persiapan yang singkat atau lama, tergantung kebutuhan. Maksudnya gimana? Saya ceritakan deh berdasarkan pengalaman saat menyiapkan bekal untuk anak.

Pengalaman Menyiapkan Bekal

Kedua putri saya sudah sekolah. Yang besar di TK B, sedangkan adiknya di Play Grup. Mereka satu sekolah sehingga diantar ke tempat yang sama saat berangkat. Meski begitu, jam pulang sekolahnya berbeda. Kakak pulang pukul 12.30 wib, sedangkan Adik pukul 11.00 wib.

Saat Kakak sekolah di TK yang lama, snack dan makan siang diberikan dari sekolah. Sementara di TK yang baru, camilan juga diberikan, tetapi makan siang hanya untuk anak-anak yang sekolah sampai sore. Atau bila ingin makan siang dari sekolah, maka tinggal tambah bayar saja.

Walaupun camilan sudah disediakan, tapi diperbolehkan membawa bekal ke sekolah. Dengan catatan bukan berupa makanan ringan kemasan yang melompong gizinya. Contohnya saja kriuk-kriuk yang banyak micinnya (saya mau sebut merek tapi tidak jadi:D).

Untung anak-anak mau ngemil apa saja sehingga saya tidak repot dalam memilih bekal. Karena saya bekerja mobile, kadang saya bisa membuat bekal ala-ala yang benar-benar hasil kreasi sendiri. Yang paling mudah sih pancake dan puding.

Selain berisi kue, saya juga melengkapi bekal anak-anak dengan buah dan air minum seperti susu atau yogurt, dan tentu saja air putih.

Nah, khusus hari Jumat, anak-anak tidak salat zuhur di sekolah. Sebagai gantinya, mereka makan bersama sehingga bekal yang dibawa adalah makan besar.

Lihat deh contoh bekal anak saya untuk hari Jumat (ada sesi makan besar bersama). Komplit ada nasi, telur-tempe, tumis sawi, buah, dan biskuit Julies. Ditambah air putih atau minuman lain.

tips menyiapkan bekal
Bekal berupa makan besar, lengkap dengan nasi, lauk, sayur, buah dan biskuit

Saya termasuk yang santai saat mempersiapkan bekal berupa makan besar. Saya samakan dengan menu sarapan di rumah. Jika sarapannya beli, ya bekal ikutan beli, contohnya nasi uduk atau nasi kuning.

Jika sempat menggoreng lauk, maka telur, sosis, atau tahu, akan saya goreng. Lauk tersebut yang akan dibawa beserta nasi putih. Terus terang, saya jarang mengkreasi bekal anak menjadi bento.

Buat saya, menyiapkan bekal itu dikerjakan dengan senang hati, tanpa beban. Jika kita gembira saat menyiapkannya, maka anak-anak akan merasakan kegembiraan ketika menyantap bekal tersebut.

Tips Menyiapkan Bekal Penuh Cinta

Saya akan membagikan tips menyiapkan bekal yang praktis dan bergizi. Tak hanya bergizi, tapi juga penuh cinta lho.

1. Buat Daftar Bekal

Pagi hari adalah waktu tersibuk bagi seorang Bunda. Oleh karena itu, membuat daftar bekal saat malam hari merupakan tips penting yang sebaiknya dilatih.

Selain itu, daftar bekal akan memudahkan Bunda untuk membeli bahan membuat bekal. Daftar ini juga dapat dibicarakan dengan anak.

2. Sesuaikan dengan Waktu yang Dipunyai

Menyiapkan bekal bisa yang praktis, dapat juga yang diolah terlebih dahulu. Untuk bekal yang diolah, Bunda dapat menyesuaikan waktu luang yang dimiliki. Misalnya malam hari saat anak-anak sudah tidur, Bunda dapat memasak atau mengolah bekal yang tahan lama, seperti puding, atau kroket. Esok paginya puding sudah mengeras dan kroket tinggal digoreng.

puding biskuit
Puding biskuit

Sedangkan bekal yang harus diolah mendadak (misal: sushi), maka malam hari adalah waktu yang tepat untuk menyiapkan bahan-bahannya. Bahan tersebut bisa dicuci bersih, dan dipotong terlebih dahulu.

Bila Bunda sedang sangat sibuk, Bunda bisa menyiapkan bekal yang tidak perlu diolah, atau membutuhkan sedikit waktu untuk mengolah. Contohnya roti tawar, atau biskuit. Carilah makanan yang dapat menggantikan energi anak.

3. Isi Bekal Bergizi dan Komplit

Pastikan bekal yang dibawa anak bergizi dan komplit. Maksudnya, isinya lengkap gizi seimbang, ada karbohidrat, protein, dan vitamin sehingga gizi anak terpenuhi. Apalagi kalau anak pulang sore, ia butuh energi yang lebih besar.

manfaat bekal
Bekal berupa camilan bergizi

Saya biasanya membawakan roti atau karbohidrat lain kecuali di hari Jumat tadi. Untuk bekal yang akan dimakan saat istirahat pagi, tentu bisa lebih simpel, yaitu berupa snack/camilan. Alangkah bagusnya jika camilannya pun bergizi lengkap.

4. Pilih Makanan Sesuai Kesukaan Anak

Memang sebaiknya anak-anak tidak pilih-pilih makanan. Tapi tidak dipungkiri bahwa Bunda akan cenderung membawa bekal yang disukai anak. Harapannya, ia akan makan dengan lahap sampai bekal habis.

Cari tahu kesukaannya dengan bertanya. Saya yakin Bunda yang telah mengenalnya sejak lahir pasti lebih tahu apa makanan kesukaan anak.

Anak sulung saya lebih suka makanan rasa vanila, sedangkan anak kedua saya justru lebih menyukai varian rasa cokelat. Selain itu, anak pertama saya sedang doyan-doyannya makan nasi. Sementara anak kedua saya lagi mogok makan nasi:D.

5. Bawa Bekal Secukupnya

Bekal bertujuan agar anak makan sesuai porsinya, tidak berlebih-lebihan jajan. Oleh karena itu, Bunda sebaiknya membawakan bekal secukupnya. Tidak terlalu banyak, tapi juga tidak sedikit. Tiap anak mempunyai porsi makan yang berbeda-beda. Sesuaikan dengan usia dan kebutuhan kalori per harinya.

6. Jangan Baper Bila Bekal Tidak Habis

Emak-emak itu rentan baper. Anak tidak habis bekalnya, baper. Anak tidak bilang bekalnya enak, baper. Bisa-bisa bukannya senang setelah menyiapkan bekal anak, eh justru jadi sedih karena anak terlihat biasa saja. Padahal tiap anak karakternya beda. Ada yang mudah berekspresi sehingga mudah mengungkapkan apa yang dirasakan, tapi ada juga yang sebaliknya.

Anak yang ekstrovert lebih mudah bercerita kenapa bekalnya tidak habis. Di sisi lain, biasanya anak-anak introvert memilih untuk diam saja.

Bunda tidak perlu baper bila bekal anak tidak habis. Bunda dapat berbicara dari hati ke hati. Bisa saja anak kenyang karena di sekolahnya tadi ada yang ulang tahun (sering terjadi nih di sekolah anak saya atau pada anak yang sekolahnya masih TK/KB)

Barangkali anak sedang sakit sehingga tidak berselera makan. Bunda dapat menyiapkan bekal yang sesuai kondisi terkini anak. Sebab lain, anak ingin bekalnya seperti milik temannya. Entah dari bentuknya, isinya, atau wadahnya. Ketika Bunda mengetahui alasannya, akan lebih mudah untuk mencari solusi agar bekal anak habis.

7. Beri Pujian Pada Anak

Bila anak menghabiskan bekalnya, Bunda perlu mengapresiasi anak. Berikan pujian agar anak bersemangat untuk selalu melakukan hal yang sama, yaitu menghabiskan bekalnya.

Pujian yang tepat merupakan salah satu bahasa cinta dari orangtua ke anak lho. Dengan memuji perilakunya, anak akan merasa dicintai.

Memberikan pelayanan terbaik, termasuk menyiapkan bekal anak, akan membuat anak merasa dicintai. Bila tangki cinta anak selalu penuh, anak tidak akan rewel.

Bunda sebaiknya mulai waspada, jika anak caper atau rewel. Itu salah satu tanda bahwa anak sedang cari perhatian, karena tangki cintanya kosong.

Mereka butuh perasaan aman, yaitu dengan cinta yang cukup. Makanya bekal ini jangan disepelekan. Banyak lho teman-teman saya yang super sibuk menyempatkan diri untuk menyiapkan bekal anaknya, dengan harapan anak tetap merasa dicintai meskipun ibunya sibuk.

Julie’s Peanut Butter Sandwich dan Julie’s Chocomore Snack Favorit si Kecil

Saya memang lebih memilih bekal yang praktis. Jika berupa snack kemasan, tentunya ada S&K yang harus dipenuhi. Nah, biskuit Julie’s Peanut Butter Sandwich dan Julie’s Chocomore ini termasuk ke dalam snack praktis pilihan saya.

Mengapa?

1. Ada Logo Halal dari LPPOM MUI dan Logo SNI

logo halal biskuit julies
Logo halal dan logo SNI

Syarat halal sangat penting bagi keluarga saya. Untuk makanan kemasan lebih mudah mengetahuinya, tinggal cari logo LPPOM. Meskipun tidak ada logo bukan berarti tidak halal ya, tetapi jika ada logonya, saya lebih tenang. Anak-anak juga mudah mengenali mana snack kemasan yang diutamakan dipilih. No sertifikasi halal biskuit Julie’s adalah 00100084210817.

Selain logo halal, di kemasan biskuit Julie’s juga terdapat logo SNI. Dengan kata lain, kualitas produknya sesuai standar nasional.

2. Ada Nomor BPOM RI

bpom biskuit julies
Nomor BPOM dan tanggal best before

Selain syarat kehalalan, keamanan dan kualitas snack juga harus terjamin. Di Indonesia, lembaga yang menjaminnya adalah BPOM. Nomor BPOM di biskuit Julie’s ini adalah BPOM RI ML: 235609128055. Kode ML berarti merupakan makanan impor. Ya, biskuit ini memang diimpor oleh PT. DIMA INDONESIA dari Malaysia.

3. Ada Tanggal Kadaluwarsa

Hati Bunda akan tenang jika anak memakan snack yang tidak basi. Pada makanan kemasan, lebih mudah dikenali dengan melihat tanggal kadaluwarsa atau best before. Pada bagian depan kemasan biskuit Julie’s, tertera tanggal, bulan, dan tahun best before.

4. Rasanya Enak

makan biskuit julies
Ini doyan atau lapar?:D

Anak-anak jelas menyukai rasa yang enak. Jangan tanya mereka habis berapa keping biskuit Julie’s sekali makan. Nambah lagi dan lagi! Syarat dari saya cuma satu, makan snack setelah makan besar, atau di waktu-waktu tertentu yang memang merupakan jam snack.

Saya membuat jadwal waktu makan. Tujuannya agar anak tertib dan disiplin soal makan. Selain makan besar tiga kali sehari, anak-anak saya makan snack saat istirahat pagi (kalau hari biasa ya di sekolah pukul 10 pagi), snack sore pukul 3 atau 4 sore (biasanya sehabis tidur siang), dan malam hari juga masih boleh ngemil:D

5. Komposisinya Aman dan Bergizi

Biskuit Julie’s terbuat dari tepung gandum, gula, minyak sayur, kanji jagung, susu tepung skim, laktosa, dan zat tambahan yang aman. Tepung gandum menahan rasa lapar lebih lama sehingga cocok untuk anak yang aktivitas sehari-harinya banyak. Energi mereka tetap terjaga setelah makan biskuit Julie’s ini.

Buat anak-anak saya yang sangat aktif berlarian kesana-kemari, biskuit Julie’s mampu memberikan nutrisi dan kalori yang cukup sehingga mereka tidak mudah crangky saat lapar sementara jam makan besarnya masih lama.

6. Harga Terjangkau dan Mudah Ditemukan

Percaya tidak percaya, harga Julie’s Peanut Butter Sandwich 90 gram dan Julie’s Chocomore 90 gram hanya 8000 – 8500 rupiah saja. Saya membelinya di supermarket dekat rumah. Mudah banget deh mencari biskuit ini.

makan biskuit julies choco more
Adik nyolekin krim cokelatnya:D

Lihat deh bagaimana lahapnya anak-anak saya makan biskuit Julie’s. Favoritnya Kakak adalah Julie’s Peanut Butter Sandwich, sedangkan favoritnya Adik adalah Julie’s Choco More Sandwich. Krim cokelat dan krim kacangnya pas rasa manisnya. Si Adik bahkan mencolek-colek krim cokelatnya.

Biskuit Julie’s, Favorit Saya Kala Me Time

Bunda biasanya me time -nya ngapain? Kalau me time saya sih sebenarnya justru saat kerja yaitu menghadiri acara blogger dan mengetik artikel. Saya mempunyai waktu me time ketika anak-anak sedang sekolah, yaitu pukul 8.00-11.00 wib. Selain waktu tersebut, bila memang ada acara blogger dan bisa hadir, ya saya datang. Bercengkrama dengan teman-teman blogger merupakan me time membahagiakan bagi saya.

novel dilan

Meski demikian, bukan berarti setiap hari saya harus me time keluar rumah. Ada kalanya me time di dalam rumah juga asyik. Misalnya saja membaca buku sembari minum teh hangat atau green tea latte. Me time ala saya bertambah nikmat bila ditemani biskuit Julie’s. Apalagi Julie’s Peanut Butter Sandwich berisi selai kacang yang dapat mengurangi tingkat kolesterol jahat. Kok bisa? Iya, karena kacang mengandung lemak tak jenuh yang baik untuk tubuh. Bahkan kacang juga mengandung vitamin E, folat, niacin, dan protein. Wow, saya butuh semua zat tersebut agar tetap sehat sehingga dapat mendampingi pertumbuhan anak-anak.

me time emak
Me time ala saya

Nikmat mana lagi yang kamu dustakan? Buku favorit, ditambah minuman dan camilan favorit. Wah, dengan tiga hal tersebut, dijamin tangki cinta saya terisi penuh. Kalau tangki cinta saya penuh, maka saya dapat memberikan lebih banyak cinta ke anak-anak.

Bunda juga mau tangki cintanya terisi penuh?

Ikutan lomba #BekalCintaJulies yuk! Keterangan lengkap bisa dilihat di http://bit.ly/BekalCintaJulies

Bukan hanya Bunda yang membutuhkan cinta, tapi juga anak-anak. Semoga dengan menyiapkan #BekalCintaJulies, anak-anak dapat merasakan bahasa cinta orangtuanya. Aamiin:)

(Visited 561 times, 1 visits today)
Facebooktwitterredditmail Nih buat jajan

18 thoughts on “Tips Menyiapkan Bekal Anak dengan Penuh Cinta

  1. Jiah Reply

    Kusuka yg coklat! Semoga kalau nanti punya anak bisa nyiapin bekal deh! Tetanggaku pd cerita kalau bekal anaknya suka diminta teman2nya. Kalau bekalnya seenak Julie’s, baper juga, hahahha

  2. retno Reply

    aku juga bukan ibuk ibuk yang telaten bikin bento. Soalnya kalau bekalnya cocok segimana bentuknya bakalan habis juga hihihi…
    Btw mau nyobain ah, kapan-kapan kasih bekal Julie’s buat anak anak…

  3. Zefy Arlinda Reply

    bener tu point “hemat”
    dengan membawakan bekal kita bisa menakar jajan anak heheheeee…bukan ga sayang lho, malah sayang ya mbak, setuju

  4. Ruli retno Reply

    Bonding anak itu memang sesuatu yang harus di jaga ya, apalagi dengan bekal itu anak jadi terjaga sehatnya. Makanya emak paling semangat bikin bekal ya.

  5. Rhoshandhayani KT ? Reply

    Ibu bawain aku bekal kalo study tour doang, pas SD. Setelahnya gak pernah bawain. Ibu sibuk.
    Tapi aku paham sih. Jadinya pas SMA nyiapin bekal sendiri. Nah di situ Ibu bantu nyiapin bekalku

    Tipsnya oke mbak
    Jadi nambah ilmu

  6. Hellofika Reply

    Yang terpenting itu bonding… Aku aja udah setua ini kadang masih kangen masakan ibu.. kayanya masakan apa aja kalau ibu yg nyiapin itu paling oke

  7. Diah Kusumastuti Reply

    Eh jam pulangnya kakak-adik sama nih dengan Faiq dan Fahima, jam 12.30 dan 11.00 🙂
    Jujur sih kadang baper kalau bekalnya gak habis. Kudu ditata nih hatinya. Hehe.

Leave a Reply

Your email address will not be published.