Taman Bunga Ambal, Spot Foto Cetar di Kebumen

Facebooktwitterredditmail

Halo sobat ismyama.com, kali ini saya mau cerita jalan-jalan saat mudik di Kebumen nih. Jadi ceritanya, tahun ini tuh saya, suami dan anak-anak, lebaran di sekitar Jogja saja. Kami pernah berlebaran di Lampung, Jakarta (Idul Adha sih). Bahkan saat masih single, saya pernah merayakan hari Idul Fitri di Bandung, hingga Bangka.

Berhubung anak-anak sudah pada besar, saya berkeinginan untuk ikut suami bersilaturahmi ke Kebumen, tempat keluarga besar dari ibu mertua saya. Biasanya keluarga suami mudik ke Kebumen di H+2 atau H+3. Saya sendiri baru dua kali ke sana. Lalu ketika anak-anak masih kecil, beberapa tahun saya nggak ikutan mudik ke Kebumen. Baru deh tahun ini memberanikan diri, dengan catatan naik kereta untuk mengantisipasi macet.

Kami naik kereta Wijayakusuma yang berangkat pukul 9.30 wib. Perjalanan hanya memakan waktu 1,5 jam saja dan kereta sangat tepat waktu. Saya sudah menulis review mengenai fasilitas dan keunggulan Wijayakusuma di IG @dian_ismyama. Teman-teman boleh cari deh di IG saya. Soalnya memang memuaskan sih, nggak nyesel naik kereta api ke Kebumen. Selain tepat waktu, nyaman, fasilitasnya juga oke. Kalau pas lebaran, tiketnya memang jadi 100 ribu rupiah/ orang. Kabarnya di hari lain hanya 50 ribu rupiah.

Sesampainya di Kebumen, kami dijemput oleh kakak ipar dan ibu mertua yang sudah lebih dulu sampai. Yup, mereka naik kendaraan pribadi yang berangkat pukul 6.30 wib. Beruntung hari itu jalanan ramai lancar sehingga mereka sampai di Kebumen pukul 8 pagi. Hanya menghabiskan waktu 1,5 jam perjalanan. Mantaplah.

Kami langsung dibawa ke rumah adik dari ibu mertua. Sempat istirahat sebentar di sana. Makan siang, tidur siang (Saya dan suami yang ketiduran, hoho. Sedangkan anak-anak tetep melek). Lalu sore harinya bertandang ke rumah Mbah buyut (ibu dari ibu mertua saya).

Di sana saya bertemu dengan saudara-saudara dari pihak ibu mertua. Bahasanya jelas ngapak-ngapak:D. Anak-anak sangat senang karena di samping rumah Mbah Buyut ada kandang kelinci dan kolam ikan. Kakak Najla dan Adik Sara memberi makan kelinci dengan riang gembira.

Malam harinya saya mengajak suami, anak-anak dan sepupu suami ke Momong Resto. Ya, salah satu tempat tujuan ketika akan ke Kebumen adalah resto ini. Kenapa begitu? Coba baca tulisan saya yang ini. Setelah menikmati malam di Momong Resto, kami pulang untuk beristirahat.

Esok harinya, saya meminta suami untuk jalan-jalan. Pinginnya sih ke Pantai Menganti yang tersohor itu. Tapi saudara dari suami bilang kalau jalur menuju Menganti sangat macet. Belum lagi sesampainya di lokasi wisata pasti ramai. Beliau mengusulkan untuk ke Pantai Menganti di luar libur lebaran. Ini artinya Pak Suami harus mengambil cuti di hari lain dong:D

Apa mau dikata, karena kami juga nggak bawa kendaraan pribadi, jadi ikut saja dengan orang asli Kebumen. Kebetulan ada rombongan yang juga minta diantar ke tempat wisata. Jadinya sekalian dibarengin gitu.

Kami berangkat pukul 10 pagi, dua mobil. Perjalanan lumayan juga ternyata. Sempat macet di beberapa titik. Sempat nyasar juga. Hingga akhirnya sampai di gerbang Taman Bunga Ambal. Ternyata taman bunga tersebut terletak di jalur menuju Pantai Ambal. Pantas saja banyak pengunjung yang pergi ke arah yang sama. Rupanya sebagian besar wisatawan memang ingin bermain di pantai.

Dari jauh terlihat lahan berpasir yang sudah diubah menjadi tempat parkir. Puluhan mobil dan ratusan motor berjejer. Tampak pintu masuk Taman Bunga Ambal yang berupa gapura dari bambu. Di depan gapura, terdapat seorang perempuan yang duduk di depan sebuah meja bertuliskan loket pembelian tiket.

Taman Bunga Ambal yang Fenomenal

bunga matahari

Harga tiket masuk taman bunga adalah 10 ribu rupiah per orang. Dengar-dengar sih di hari biasa hanya ditarik 5 ribu rupiah. Maklum saja, kalau lebaran jelas lebih ramai. Tentu penjaga objek wisata mengeluarkan effort lebih untuk menjaga keamanan dan kebersihan. Apalagi mereka harus rela berkorban meninggalkan keluarga demi menjaga taman bunga ini.

taman bunga kebumen

Sebuah turunan dari bambu kami lewati. Di sebelah kiri ada warung-warung berjejer untuk mengobati rasa haus dan lapar. Siang itu sangat terik. Memang Kebumen cukup panas. Saya tak menyangka di tempat terbuka, apalagi dekat pantai, jauh lebih panas.
Tampak belasan remaja dan keluarga asyik berfoto dengan latar belakang bunga matahari, magona, pagoda dan suring.

Ada juga yang membawa anak kecil dan membawa payung. Kalau kamu tidak membawa payung, jangan khawatir, di sana terdapat jasa penyewaan payung. Saya agak lupa sih mereka menawarkan harga berapa. Kalau nggak 5 ribu rupiah ya 10 ribu rupiah per payungnya.

taman bunga ambal
Adik yang masih pakai diaper:D

Di bagian tengah Taman Bunga Ambal terdapat jembatan cinta. Sebuah jembatan dari kayu yang memutari taman ini. Saya nggak jadi naik karena saking kepanasannya, hehe. Pas lagi asyik foto-foto, eh Sara pup. OMG untung sudah sempat berfoto berkali-kali, hehe.

Jadilah saya dan suami menjadi toilet, tapi ternyata nggak ada! Kamar mandi hanya ada di daerah pantai. Ok, Sara nggak mungkin didiamkan dalam kondisi diapernya penuh. Akhirnya kami memutuskan untuk membersihkan pupnya menggunakan tisu basah. Kami berjalan keluar taman bunga dan mencari semak-semak di pasir untuk membuka diaper Sara.

Dari kejauhan banyak juga lho keluarga yang menggelar tikar di pasir pantai tersebut. Mereka mencari pohon yang rindang untuk bersantai di bawahnya sembari membuka bekal. Tentu saja saya dan suami berjalan agak jauh. Kasian kalau sampai pengunjung lain mencium bau tak sedap dari anak kami:D.

Begitu selesai bersih-bersih pup, kami kembali ke taman bunga. Untung dibolehkan oleh Mbak penjaga gapura. Tentunya karena sewaktu keluar kami sudah bilang mau mencari kamar mandi.

warung taman bunga

Ternyata Najla sudah duduk anteng di salah satu warung. Ia dan para sepupunya sedang menunggu pop mie matang. Ayahnya melihat dan memesan es teh dan es milo di warung sebelah. Ketika mi matang, saya, Najla dan Sara sempat menikmatinya beberapa suap. Lalu salah seorang saudara suami menyarankan untuk mampir ke salah satu saudara yang kebetulan rumahnya dekat situ.

Kamipun kembali ke mobil, dan makan pop mie di jalan. Anak-anak sih lahap mungkin karena sudah waktunya makan siang. Sampai di rumah saudara, kami disuguhi banyak camilan dan kue kering. Kami juga sempat makan lotek yang enak rasanya. Sayang agak pedas meskipun sudah bilang pesan yang nggak pedas. Anak-anak makan nasi dengan lauk ayam dan mi dari empunya rumah.

Selesai lah jalan-jalan kami hari itu. Kurang lebih 1-2 jam di Taman Bunga Ambal, lalu berteduh di rumah saudara yang hawanya adem. Anak-anak senang, saya juga senang.

So far menurut saya Taman Bunga Ambal oke juga. Mirip dengan taman bunga yang ada di Bantul, Yogyakarta. Padahal saya sendiri malah belum pernah ke taman bunga yang di Jogja. Bunga-bunganya sama lho.

taman bunga ambal kebumen
Bocor rumah:D

Mungkin yang berbeda, sekeliling taman bunga di Jogja berupa sawah. Sedangkan sekeliling Taman Bunga Ambal berupa pasir pantai yang gersang. Ada tuh salah satu foto saya yang bocor rumah orang:D

Lokasi

Desa Ambalresmi, Kecamatan Ambal, Kebumen, Jawa Tengah, Indonesia

(Visited 1,148 times, 1 visits today)
Facebooktwitterredditmail Nih buat jajan

24 thoughts on “Taman Bunga Ambal, Spot Foto Cetar di Kebumen

  1. Afifah Haq Reply

    Bunga nya syantik bangeettt kaya di Belanda hahaha *kaya pernah ke Belanda aja*. Tapi jujur ini warna nya syantikkk

  2. Rhoshandhayani KT Reply

    Wuih iya nih, lagi ngehits
    aku juga pengen ke sana~~~

    semoga nggak ada lagi tangan2 jahil yang ngerusak bunga itu yaaa
    supaya tetap lestari, tetap indah sebagaimana adanya

  3. Hastira Reply

    aduh bunga2nya keren habis, di cirebon mah mana ada bunga yang bisa tumbuh bagus spt itu

  4. zefy Reply

    Salah satu nikmat hari raya ya ini ya mbak, bisa silaturahmi nyambi jalan-jalan dengan keluarga. Apalagi klau tempat jalannya bagus gitu, eh BTW aku sudha jrang lihat jeger ayam di sini, di sana banyak ya sepertinya

  5. Tukang Jalan Jajan Reply

    Taman bunganya cantik banget. komposisi warnanya ciamik, pas banget buat foto foto, apalagi sepertinya tempat ini ramah anak. duh, kebayang deh happy kalau berada disini

  6. Jiah Reply

    Aku suka poto di taman bunga, mana warna warni gitu ya. Ini musim gak tentu tp msh pada bisa mekar aja

  7. lendyagasshi Reply

    Cantiknya para bunga-bunga ituu…
    Sebenarnya itu yang berwarna merah adalah daunnya kan yaa, teh?
    Apa Kebumen itu daerah dingin?

    Karena setahu saya, bisa berwarna indah gitu kalau ditanamnya di daerah dingin.
    Begitu ditanam di daerah panas, daunnya kembali berwarna hijau.

    • dian.ismyama Post authorReply

      Wah aku kurang tahu, hehe. Kayaknya itu memang bunganya deh Mbak. Kebumen panase ra njamak. Kebun bunga yang di Jogja juga malah daerah Pantai Samas lho

  8. Anita Makarame Reply

    Taman bunga Ambal bagus ya Kak. Objek wisata taman bunga emang lagi ngehits sekarang ya. Di daerahku juga buka Taman Bunga Celosia. Mungkin pernah dengar. Semoha makin banyak orang yang antusias dengan wisata alam ya, biar ga semua tanah jadi gedung. Hehe

Leave a Reply

Your email address will not be published.