Solusi 3 In 1 Permasalahan Kaki Traveler

Facebooktwitterredditmail
Petualangan seorang traveler bukanlah sebuah pembuktian diri, tapi justru proses mengagumi Dia Sang Pencipta diri- Dian Farida Ismyama-

Mungkin saya bukan fulltime traveler, tapi saya menyukai petualangan. Pergi ke tempat baru, bertemu dengan orang baru, membuat hidup saya terasa lebih menyenangkan. Begitu pula ketika suami mengajak naik gunung. Iya, di satu sisi saya ingin menggapai mimpi yang terpatri sejak SMA, di sisi lain sebagai pembuktian diri bahwa di usia yang tidak muda, saya mampu mendaki. 

permasalahan kaki traveler

Namun apa yang saya temukan? Alih-alih sombong pada kemampuan diri, saya justru mengagumi Dia Sang Pencipta. Mengagumi-Nya sebagai pencipta gunung, matahari, danau, dan awan yang menyelimuti langit. Mengagumi-Nya sebagai pencipta manusia yang lemah, tapi pantang putus asa.

Kisah saya mendaki bersama suami sudah saya tuliskan di Merayakan Pernikahan di Gunung Batur. Kali ini saya ingin bercerita tentang masalah kaki yang saya alami setelah sering bertualang. Tidak hanya naik gunung saja yang membuat kaki saya menahan beban dalam waktu yang lama, tapi juga ketika kami berkeliling wisata-wisata di Bali. Sebut saja Bukit Campuhan, Monkey Forest, Pura Tirta Empul, dan sebagainya yang sebagian besar lokasinya amat luas. Saya harus berjalan, naik turun tangga, dan bukit selama berada di Bali. Meskipun saya sudah memakai sepatu ternyaman versi saya, ternyata kaki saya tetap terkena kapalan:(

Ada yang belum tahu kapalan itu apa? Kalau yang pernah belajar main gitar pasti tahu. Sewaktu SMP, saya juga mengalami kapalan di jari tangan, akibat jari sering terkena tekanan ketika membunyikan kunci nada di gitar.

tapak kaki

Lain halnya saat terjun di dunia traveling, kapalan justru terjadi di telapak kaki. Kulit yang terkena kapalan terasa lebih tebal, kasar, dan kurang sensitif. Rasa tidak percaya diri sempat menghampiriku. Gimana perasaan saya, ketika suami melihat kaki istrinya yang kapalan karena diajak jalan-jalan? Saya merasa malu.

Saya juga pernah mengalami mata ikan. Munculnya di jari kaki. Ciri-cirinya berukuran kecil, kering, dan memiliki pusat keras yang dikelilingi oleh kulit yang meradang. Nah, kalau kapalan tumbuh di area yang menopang beban atau sering tertekan, mata ikan sebaliknya. Mata ikan biasanya timbul di bagian kaki yang tidak kena beban, seperti di bagian atas telapak kaki atau jari-jari kaki. 

Selain itu, mata ikan bisa juga tumbuh di telapak kaki, yaitu pada area di sekitar lengkung kaki dan tumit. Saat berjalan, mata ikan yang ada di telapak kaki jelas terasa sangat nyeri.

Setelah saya baca-baca, ternyata salah satu penyebabnya adalah pemakaian sepatu yang tidak nyaman. Sepatu yang terlalu sempit dapat menekan beberapa bagian kaki. Begitu juga dengan sepatu yang terlalu longgar, kaki bisa bergesekan berulang kali dengan bagian dalam sepatu. 

Saya jadi ingat dulu pernah beberapa kali memakai sepatu sempit ketika traveling. Padahal harus berjalan lumayan jauh. Memasuki hutan atau menaiki ratusan anak tangga. Alhasil tumbuh mata ikan deh di samping jari tengah kaki kanan.

Ketika saya menggunakan kaos kaki, jadi agak lumayan enggak pernah muncul lagi mata ikannya. Tentunya dengan memperbaiki ukuran sepatu yang dibeli. Saat memilih sepatu, pastikan juga dicek dengan memakai kaos kaki.

Bagaimana Cara Saya Mengobati Kapalan dan Mata Ikan?

Saya menggunakan obat penghilang mata ikan dan kapalan yang dijual bebas di apotek. Bentuknya berupa obat oles yang mengandung zat keratolitik (penipis kulit) seperti asam salisilat.

Sewaktu bekerja di apotek, obat ini juga saya rekomendasikan ke pasien dengan kasus yang sama. Jika tidak kunjung sembuh, mereka saya sarankan untuk konsultasi lebih lanjut ke dokter.

callusol

Callusol, Solusi 3 in 1 Permasalahan Kaki

Namanya obat tersebut adalah Callusol, brand nomor 1 untuk kategori tiga penyakit kulit yaitu kapalan, mata ikan, dan kutil. Ya, kutil yang juga bisa dialami oleh traveler, dapat dihilangkan dengan Callusol.

Kutil adalah benjolan kulit bertekstur kasar yang muncul di permukaan kulit yang disebabkan oleh virus, yaitu HPV (Human Papiloma Virus). Kutil dapat ditularkan jika bersentuhan langsung dengan kulit penderita atau benda yang terkontaminasi HPV. Tapi tidak semua orang akan langsung mengalami gejala kutil, karena dipengaruhi oleh daya tahan tubuh saat itu.

Kutil sendiri tipenya bermacam-macam tergantung dari bentuk dan lokasinya. Ada yang seperti daging tumbuh, menyerupai tahi lalat. Ada juga yang bentuknya rata dengan kulit di sekitarnya.

Ada beberapa faktor risiko kutil yang harus teman-teman ketahui, antara lain (hellosehat.com):

  • Usia anak-anak dan dewasa (10-20 tahun)
  • Orang dengan sistem imun rendah seperti pasien HIV / AIDS atau yang menerima transplantasi organ.
  • Berjalan tanpa alas kaki pada permukaan yang basah, seperti ruang ganti umum, kamar mandi dan area berenang.
  • Pemakaian berbarengan pisau cukur, handuk, dan barang pribadi lain dengan penderita yang terinfeksi HPV

Nah, faktor risiko di atas dimiliki oleh traveler. Hayo, siapa yang sering berenang atau berjalan tanpa alas kaki di area umum? Sebagian besar traveler pasti pernah melakukannya.

Kembali ke Callusol, obat ini merupakan solusi 3 in 1, tiga masalah langsung dapat diatasi dengan satu obat saja. Yang saya sukai adalah, terdapat kuas pada tutup botol Callusol sehingga pasien tidak perlu repot mencari alat untuk mengoles.

Callusol mengandung polidocanol, asam salisilat, dan asam laktat. Kemasannya berupa botol kaca berukuran 10 ml. Harganya terjangkau, yaitu sekitar 30.000 ribuan rupiah.

Cara Pakai Callusol

Cara pakainya harus diperhatikan dengan seksama ya, yaitu:

  1. Oleskan pada bagian yang sakit

Oleskan Callusol menggunakan kuasnya ke kulit yang mengalami kapalan, mata ikan, atau kutil. Sebelumnya, cuci dan keringkan terlebih dahulu area yang sakit agar obat lebih mudah terserap di tempat tersebut.

  1. Tutup dengan kain kasa atau plester

kutil
Foto dari alodokter.com

Tutuplah bagian yang sudah dioleskan Callusol dengan kain kasa, lalu plester agar tidak lepas. Hal ini perlu dilakukan agar bagian kulit yang sakit dan sedang diobati tidak bergesekan dengan kulit lainnya. Dan agar debu atau kotoran tidak menempel pada lokasi yang sedang diobati, meskipun sedang beraktivitas.

  1. Buka penutup dan bersihkan dengan air hangat pada malam hari

Setelah ditutup seharian, buka plester dan kasa pada malam hari. Lalu bersihkan dengan air hangat.

  1. Ulangi esok harinya, sampai penyakit lepas

Ulangi langkah 1-3 hingga kapalan, mata ikan, atau kutilnya lepas.

  1. Hindari aplikasi pada kulit yang sehat

Asam salisilat bersifat menipiskan kulit sehingga jangan sampai kulit sehat terkena Callusol.

Callusol merupakan solusi 3 in 1 permasalahan kaki traveler dan siapa saja yang rentan terkena kapalan, mata ikan, atau kutil. Saat kulit kaki atau tangan bebas dari ketiga penyakit ini, kepercayaan diri saya kembali. Tentunya mendaki, dan berjalan jauh tidak lagi menjadi masalah. Traveling jadi lebih nyaman, sehat, dan percaya diri.

Ada yang pernah mengalami kapalan, mata ikan atau kutil juga kah? Cerita yuk dikomentar, bagaimana cara mengatasinya?

(Visited 709 times, 1 visits today)
Facebooktwitterredditmail Nih buat jajan

16 thoughts on “Solusi 3 In 1 Permasalahan Kaki Traveler

  1. Hanifa Reply

    Wah ini barusan aja temen ada yang ngalamin ini. Waktu aku tanya lagi dia mbersihinnya pake apa, katanya pake jarum yang udah disterilin pake alkohol. Aduuuhhhh.

  2. Nisya Rifiani Reply

    Untungnya aku belum pernah kapalan yang parah banget mak… Soalnya jarang traveling juga sih hahaha. Tapi adekku yang sering naik gunung itu kakinya kurang lebih kayak gitu… Mungkin bisa aku rekomendasikan untuk pakai produk ini yaa… 🙂

  3. Jiah Reply

    Aku belum pernah kena mata ikan, tapi kapalan itu lho lumayan sering. Nanti coba pakai Callusol juga ah biar kaki tetap sehat walau sering jalan2

  4. Rani Yulianty Reply

    Ternyata solusi kapalannya sama ya pakai callusol, saya pun selalu sedia callusol di rumah karena efektif banget untuk mengobati mata ikan

  5. Dian Ravi Reply

    Karena bagi kita tukang jalan, kaki memang butuh perhatian ekstra ya. Kemarin abis ditegur tukang pijat karena ternyata kaki aku kelelahan katanya. Kebanyakan jalan, kurang air putih, enggak pernah dipijat, ahahahaha….
    Aku pun akan mengandalkan Callusol untuk penyakit kaki. Harganya juga ga mahal.

  6. Zefy Arlinda Reply

    Boleh tuh mbak, jadi kalau naik gunung bisa dibawa. untuk jaga-jaga kalau diperlukan, kemasannya juga kecil jadi cocok dibawa deh kayaknya

  7. Mudrikah Stories Reply

    Aku pernah punya mata ikan di kaki saat masih kerja di pabrik, dan rasanya sakit bgt. Dan ini cerita nyata, sembuhnya pakai callusol ini mbak, alhmdulillah gk pernah krna lagi

  8. Pertiwi Yuliana Reply

    Ngerasain banget gimana gak enaknya punya kulit kapalan pas belajar main gitar. Biarpun katanya kalo mau jago mesti kapalan dulu kan ya tetep aja pengin tangannya mulus dan halus hahaha untung udah kenal sama Callusol, jadi bisa cepat teratasi deh kapalannya.

  9. Peri Hardiansyah Reply

    Kaki kapalan ini yang terkadang jadi masalah vital, kan kasar tuh, jadi sering ngerasa risih gitu. Untung ada obatnya. Aku dulu pernah nyoba. Ampuh banget.

  10. April Hamsa Reply

    Ooo jd gak boleh kena kulit yang sehat khawair akan jd tipis ya? Noted.
    Memang kalau traveling trusbermasalah pada kaki tuh rasanya gak enak. Obat2an kyk gini kyknya wajib masuk ke list obat wajib bawa juga ya mbak?

Leave a Reply

Your email address will not be published.