Keajaiban Umroh (Part 1)

Facebooktwitterredditmail

Tulisan ini saya buat untuk menjawab Q17 di 18 FAQ tentang Umroh dan Persiapannya, sekaligus menurut saya termasuk keajaiban umroh yang luar biasa. Nyaris enggak masuk di akal deh keajaiban umroh nya.

Q17: Nabungnya gimana supaya uangnya cukup buat umroh?

Lha Mbak Dian sendiri gimana proses nabungnya? Jangan cuma teori, tapi pengalaman nya gimana? Praktiknya gimana? 

Oke, saya ceritain ya. Jadi, saya punya impian umroh itu sudah sejak tahun 2015 awal yaitu ketika keluarga saya (Papa, Mama, dan kedua adik) berangkat umroh bersama. Saya enggak bisa ikut karena punya anak kecil. Waktu itu enggak kepikiran buat nitipin anak ke mertua misalnya.

Setelahnya, ketika saya menyampaikan ke suami perihal impian umroh dalam 5 tahun ke depan, beliau menjawab, “Yang wajib itu haji, bukan umroh.” Huaa hiks patah hati deh saya. Padahal sebenarnya saya punya tabungan saat kerja di RS dulu, tapi enggak ngeh kalau bisa pakai uang tersebut (saya termasuk orang yang uang di rekeningnya cukup untuk mendaftar umroh, tapi malah enggak kunjung mendaftar, hiks. Belum dipanggil Allah kan artinya? ). Saat itu yang ada di pikiran saya adalah, gimana nih suami belum rida.

Ternyata Suami belum mau, karena ia ingin melunasi hutang KPR rumah terlebih dahulu. Bagaimana mungkin kami berangkat umroh, sementara rumah belum lunas? Dua tahun kemudian, alhamdulillah rumah lunas atas izin ALlah.

Kemudian uang di tabungan justru saya gunakan untuk melanjutkan S2. Yang ada dipikiran saya adalah meningkatkan pendidikan akan berpengaruh positif dalam tingkat ekonomi.

Begitu selesai kuliah, niat untuk umroh muncul lagi. Dimulai dengan beberapa masalah dalam keluarga dan rumah tangga saya yang tak kunjung usai. 

Ibarat sudah di ubun-ubun, saya mencapai level pasrah. Enggak ada lagi yang bisa menolong selain Allah. Di level tersebutlah saya baru sadar kalau selama ini hal tersebut yang ditunggu-tunggu sama Allah. Allah menunggu tangis saya, kesungguhan saya meminta bantuan hanya kepada Nya. Bukan kepada psikolog, konselor, dokter, dan sebagainya.

Puncaknya, saya berniat umroh tahun 2018. Suami masih belum mau dengan alasan yang menurut saya enggak masuk akal, yaitu ia bilang ibadahnya belum baik, masih banyak kurangnya, dll. Ya Allah apa kabar ibadah saya? Masa harus tunggu sempurna dulu ibadahnya baru Engkau panggil ke baitullah:(

Ok, saya niatkan mencari biaya sendiri. Tabungan kerja sudah ludes. Di rekening ada 13 jutaan tabungan hasil ngeblog dan nafkah suami yang saya sisihkan. Masih kurang 15 jutaan ya Allah. Saya harus mencari kemana?

Di pikiran saya, yang dapat dilakukan adalah menulis. Oke, saya bakal ikut lomba blog berhadiah 10 juta rupiah, 7 juta rupiah. Pokoknya semua lomba blog yang temanya saya bisa, ya saya ikuti.

Hasilnya gimana? Kalah bo! Ada sih yang menang hadiah hiburan 500 ribu rupiah. Masih jauh dari 15 juta:(. Ya Allah, saya harus gimana lagi?

Ya Allah, saya ingin berangkat tahun ini. Dengan berurai air mata, saya berdoa, “Izinkan saya ya Allah. Saya enggak tahu dapat uang dari mana, tapi saya yakin akan berangkat. Saya yakin sudah Engkau panggil untuk umroh.”

Keajaiban Umroh Pertama

Dalam kepasrahan, seorang teman mengirim pesan Whatsapp. Ia menanyakan nomor rekening. Beberapa menit kemudian sebuah bukti transfer mendarat di Whatsapp, ia mentrasfer tepat 15 juta rupiah. Masya Allah, Allahu Akbar. Uang untuk gaji mengajar, yang bahkan silabus dan PPT nya pun belum saya buat. 

Saya enggak tahu lagi harus ngomong apa. Allah minta saya ikhtiar, dan tawakal. Saya ikhtiar lewat menulis, dan Allah kasih jalan dari arah yang enggak disangka-sangka. Mirip kisah Siti Hajar di Bukit Safa Marwah, kan? Benar-benar keajaiban umroh.

Yang luar biasa, beberapa hari kemudian, suami mulai membuka diri. Ternyata ia belum bisa berangkat tahun 2018 karena jatah cutinya sudah habis.

jabal tsur
Dari kiri ke kanan: kakak ipar- mertua- saya- suami.

Lalu ia menyanggupi untuk berangkat tahun 2019, dengan mengajak mertua. Alhamdulillah selain mertua, bertambah pula kakak ipar saya (kakaknya suami) yang juga mau ikut.

Akhirnya kami memutuskan mendaftar umroh dengan tanggal keberangkatan Januari 2019. Uang yang Allah kasih ke saya utuh, enggak terpakai sama sekali. MasyaAllah, Allah Maha Baik ya. Allah tunjukkan kebesaranNya lewat keajaiban umroh.

Nah, gimana? Sekelumit cerita saya benar-benar sesuai dengan teori tadi, kan? Percayalah, mudah banget bagi Allah untuk memberi rezeki bagi hambaNya. Kita hanya cukup percaya, ikhtiar, dan tawakal.

keajaiban umroh
Masya Allah, rasanya luar biasa bisa ke Baitullah

Ini baru satu kisah keajaiban umroh yang saya alami. Masih banyak keajaiban umroh lainnya, baik keajaiban yang bersifat positif (Allah mudahkan), maupun keajaiban yang sifatnya “menyentil” kesombongan saya.

(Visited 637 times, 1 visits today)
Facebooktwitterredditmail Nih buat jajan

18 thoughts on “Keajaiban Umroh (Part 1)

  1. Manusia Reply

    Thank you so much for the story. Inspring Banget.
    Kalo impian Umrohku pengen nyium Hajar Aswad :.
    Moga ku bisa berangkat umroh/Haji very soon.

  2. Aldhi Fajar Reply

    Iya bener banget mbak, kalo kita berpasrah pada Allah pasti akan ada jalan yang diberikan oleh Allah. Tapi intinya kita harus yakin apa impian kita.
    Benar2 menginspirasi mbak, aku jadi semangat nih, Semoga aku juga bisa menapakkan diri di Tanah Suci.
    Amin Ya Rabb

  3. rachma Reply

    subhanallah mak… ceritanya ga jauh beda sama aku. akupun sudah kebelet pengen kesana dari dulu, tapi ada aja hambatannya, semoga aku pun segera dipanggil oleh ALlah untuk berkunjung ke tanah suci, dan suami juga dimudahkan untuk ikut… aamiin

    menunggu cerita keajaiban lainnya

  4. Khoirur Rohmah Reply

    Subhanallahh Walhamdulillah Mbak Dian
    Kalau udah tangan Allah yang bekerja, segala sesuatu yang nggak mungkin bisa jadi mungkin yah mbak
    Terharu banget baca kisah inspiratif seperti ini mbak,
    Smoga di berikan kemudahan untuk bisa mengunjungi Baitullah, hheee
    Ditunggu kisah selanjutnya ya mbak ^_^

  5. Marfa Reply

    Ya allah, allahu akbar, terharu sekali mba 🙂 aku ingin sekali setidaknya umroh sama orangtua, semoga jalanku juga diberi kemudahan, amin amin 🙂

  6. Farhandika Mursyid Reply

    Subhanallah. Keren banget mbak ceritanya. Memang sih, ujung-ujungnya, kita harus berpasrah diri lagi sama Allah untuk segala sesuatu. Sangat disayangkan, aku belum sampai ke level begituan. Sedang belajar untuk itu.

  7. Witri Prasetyo Aji Reply

    Allah memang sebaik baiknya penolong, akupun tiap ada masalah ya kupasrahkan. Umroh? Tentunya pengen, suamiku juga kayak suamimu, yg wajib itu haji… Tp dlm hati aku ada keinginan umroh
    . Bismillah saja meski ggtahu kapan…

  8. Pertiwi Yuliana Reply

    Ini tulisannya enggak panjang-panjang amat, tapi rasanya pas baca tuh daleeeeem banget. MasyaAllah. Allahuakbar. Berlinangan airmataku hwaaaa. Ditunggu, Mbak, cerita keajaiban umroh yang lainnya. :’)

  9. Rani Yulianty Reply

    Ya Allah, merinding dan terharu baca cerita mba Dian, cerita ini seakan menegur saya yang sering lupa harus pasrah dan ikhtiar, terima kasih kisahnya sungguh luar biasa

  10. April Hamsa Reply

    MasyaAllah suka deh baca2 yg kyk gini. Makin tambah semangat dan motivasi buat bisa pergi ke tanah suci ya jg. Ditunggu part2 selanjutnya, pengen baca lebih 😀

  11. Yesi Intasari Reply

    wah aku salut nih mba baca perjuangannya untuk berangkat umroh, udah niat dari tahun 2015 dan akhirnya tercapai juga di tahun 2019 ya.. doakan aku bisa segera berangkat ke baitullah juga ya mba bersama keluarga hehe

  12. lendyagasshi Reply

    MashaAllah~
    Barakallahu fiikum.

    Selalu ada kisah berhikmah di balik perjalanan ke Baitullah yaa, kak.
    Senang sekali bisa membaca tulisan ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published.