HAU Citumang, Pengalaman Glamping Pertamaku

Facebooktwitterredditmail

hau Citumang pangandaran

Saya masih ingat benar keseruan kamping pada zaman sekolah. Memasang tenda bersama teman-teman, memasak mi di kompor kecil, hingga membuat jemuran baju dari tongkat pramuka dan tali.

Suatu ketika, hujan deras mengguyur area perkemahan kami. Kebocoran terjadi dimana-mana, tenda penuh air. Maka panitia kamping pun bergegas mengungsikan peserta ke pendopo terdekat. Alhasil malam itu, kami semua menginap di pendopo dan di beberapa ruangan lain tak jauh dari bumi perkemahan.


Pengalaman ini mirip dengan saat saya berkemah bersama anak dan suami di kawasan Puncak dulu. Kami mendaftar mengikuti kamping ini, karena berbalut edukasi alam. Salah satu kegiatannya adalah menanam pohon, sehingga bagus untuk mengajarkan anak tentang lingkungan. Sayangnya, sekali lagi tenda kami diguyur hujan. Awalnya sempat bertahan, tetapi karena ada anak-anak, akhirnya kami pun pindah ke penginapan dekat tempat kemah, yang memang disediakan oleh panitia jika terjadi hal yang nggak diinginkan kayak hujan deras tadi. Soalnya lumayan ngeri, di desa dekat lokasi kemah, sempat ada longsor, jadi pindah ke tempat yang lebih aman adalah solusi.

Konsep glamping di dalam kontainer

hau Citumang pangandaran

Begitu datang langsung heboh bikin vlog

Ngomong-ngomong soal kamping, gimana kalau ada cara lain menikmati sensasi kamping, yaitu dengan lebih glamor. Glamping adalah perpaduan antara kamping yang menghadirkan suasana dekat dengan alam, ditambah dengan fasilitas seperti hotel berbintang. Konsep ini bukan isapan jempol lho, karena saya sendiri akhirnya merasakan pengalaman glamping untuk pertama kalinya. Serunya lagi, kemahnya bukan di tenda,melainkan di dalam sebuah kontainer.

HAU Citumang

hau Citumang pangandaran

Glamping yang saya maksud adalah di HAU Citumang, sebuah penginapan berkonsep ecotourism. Sesuai namanya, HAU Citumang ini berada di Citumang, Pangandaran, Jawa Barat. HAU sendiri berarti How Are You Citumang, dengan maksud untuk menampakkan keramah tamahan Indonesia, sehingga dipilih lah sapaan how are you. Selain itu, Hau juga berarti alat masak menggunakan kayu bakar, yang mengandung makna sumber kehangatan di dalam rumah, sumber energi, sumber makanan. Dengan kata lain memiliki filosofi sumber berkah bagi sekitarnya. Sebagai contoh, HAU Citumang akan mengangkat kerajinan dari desa sekitar untuk dipamerkan di ruang galeri, dengan maksud perekonomian masyarakat ikut terangkat. HAU dalam bahasa China juga berarti bagus, sehingga diharapkan homestay di Pangandaran ini membawa hal yang bagus atau baik untuk Citumang.


Sejarah HAU Citumang

Kalau boleh menilik lebih lanjut mengenai sejarah berdirinya HAU Citumang, maka saya termasuk orang yang beruntung karena dapat bertemu langsung dengan pemilik penginapan ini. Nama beliau adalah Pak Hendra, seorang pengusaha yang memang bergerak di bidang mal dan perhotelan. Dari cerita beliau saat gathering para travel blogger, awal pendirian HAU Citumang ini karena Pak Hendra sering body rafting di Pangandaran, khususnya Citumang. Sempat kenal dekat dengan pemandu body rafting, lalu juga kenal dengan orang sekitar. Hingga pada suatu hari, ada yang bertanya, maukah beliau berinvestasi di sini? Saat itu, kondisi tanah yang ditawarkan masih berupa kebun, dan jurang. Tetapi karena Pak Hendra melihat potensi yang besar, maka diambil lah penawaran tersebut, dan beliau mengurus perizinannya. Apalagi posisi kawasan ini berada di sebelah sungai, sehingga pengurusan lingkungan hidup lebih ketat, termasuk soal limbah.

Ada yang penasaran nggak kenapa kamarnya berupa kontainer?

hau Citumang pangandaran

Hmm, menurut saya konsep kontainer ini unik. Idenya datang dari kebiasan orang-orang yang bekerja di site dengan membawa kontainer. Kesannya simpel karena tinggal dibawa ke site, lalu setelah pekerjaan selesai, kontainer dapat diambil untuk dipindah ke tempat yang baru.

Citumang pangandaran

Kontainer yang digunakan di HAU Citumang ini berukuran sama persis dengan ukuran kontainer yang sebenarnya lho. Untuk memudahkan pemasangan, kontainer dipotong terlebih dahulu, baru dirakit dan dipasang oleh ahli kontainer dari Jakarta. Memang biayanya lebih besar, tapi worthed karena nggak perlu potong pohon. Makanya, jarak satu kontainer dengan kontainer lain bisa berbeda, karena ada pohon di antaranya yang tidak ditebang tadi. Apalagi pohonnya unik-unik, banyak fungsinya, ada perindang, rambatan, dan sebagainya, yang dapat diatur untuk keindahan. Owner HAU Citumang berprinsip bahwa menebang itu mudah, tetapi untuk menumbuhkan pohon yang besar, jelas butuh waktu yang lama. Oleh karena itu, berbekal ide kontainer dan alam tersebut, Pak Hendra mewujudkannya dengan benang merah glamping, yaitu kombinasi fasilitas hotel dengan kamping.

Fasilitas HAU Citumang

Seperti yang sudah saya sebutkan di atas, bahwa fasilitas HAU Citumang ini seperti hotel berbintang, tetapi suasana disekitarnya kental dengan alam. Jadi jangan kaget jika nanti saat teman-teman menginap di sini akan ketemu serangga. Ya sama kayak saat kemah masa sekolah dulu lah, di malam hari dapat bertemu kunang-kunang, mendengar suara jangkrik dan cicit burung. Saat menginap di HAU Citumang, saya dan teman sekamar saya juga melihat laba-laba lho di kamar, hihi, wajar sih namanya juga lokasinya masih alami dan banyak pohon tempat hidup hewan-hewan. Bonusnya adalah teman-teman juga dapat mendengar suara aliran sungai yang begitu merdu dan syahdu.

hau Citumang pangandaran

Di HAU Citumang ini, kontainernya nggak hanya berfungsi sebagai kamar, tapi juga ada yang dibangun sebagai galeri untuk tempat memajang hasil kerajinan warga sekitar. Saat saya menginap di HAU Citumang, galerinya sudah hampir jadi. Tak hanya itu, di bagian tengah penginapan, ada tempat untuk bercengkrama antar penghuni kamar, yaitu sebuah arena terbuka, lengkap dengan beanbag berwarna-warni. Seru deh ngobrol di pagi hari, sore, bahkan malam. Kalau malam kita bisa melihat bintang dan mendengar suara alam. Bahkan siang hari pun nggak panas, karena pohon ada dimana-mana.



Ada juga taman kelinci di bagian bawah. Teman-teman boleh pegang dan memberi makan kelinci. Ih, seru kan? Menginap bersama anak di sini pun jadi lebih menyenangkan dengan bermain bersama kelinci.

Ecotourism

hau Citumang pangandaran

Kanan kiri pohon, sungguh sejuk dan bikin betah.

Suasana alam di atas punya tujuan khusus. Pemilik HAU Citumang memang menginginkan agar tamu yang menginap di sini teredukasi tentang alam, termasuk tanaman dan hewan. Makanya tempat ini juga cocok untuk akomodasi bersama anak dan keluarga. Ada kisah lucu, tentang seorang teman Pak Hendra, yaitu ketika dalam sebuah perjalanan melewati kebun tebu di daerah Yogyakarta, teman tersebut menyeletuk, “Wah padi di Jogja itu besar-besar ya!” Wkkka, spontan Pak Hendra ketawa, setiap hari makan nasi, masa nggak tahu sawah itu kayak apa. Oleh karena itu jangan sampai anak-anak teman-teman tahu buah rambutan, tapi nggak tahu pohonnya kayak apa. Senang makan kedondong, tapi nggak pernah lihat pohonnya. Nih, saya fotoin pohon kedondong yang entah sudah berapa tahun usianya.

kedondong

Oleh karena itu, di HAU Citumang, nama pohon juga ditulis, agar nggak ada lagi kejadian anak tahu bentuk buahnya, tetapi nggak tahu pohonnya. Hayo ada yang sudah pernah lihat pohon mahoni, ketija, cayur belum? Berbagai tanaman buah seperti pohon pisang, kedondong, rambutan juga ditanam di sini. Harapannya, nanti saat panen, buahnya bisa dipetik. Maka nggak heran, ketika ada penanaman kembali 300 pohon baru di sini.

Fasilitas hotel berbintangnya apa saja?

HAU C

Tiap kamar punya tema tertentu, kayak kamar saya tentang Star Wars =D

HAU C

Perabotan IKEA=)

Saat pertama kali menginjakkan kaki di kamar, saya langsung tercengang dengan kemegahan minimalisnya. AC, tempat tidur IKEA yang empuk, televisi dengan internasional program, closet duduk lengkap dengan shower dan air panas, keren! Sebagai tambahan, ada spot swafoto gratis untuk para tamu HAU Citumang. Nanti akan saya ceritakan lebih detail soal tempat selfie ini. Karena latar belakang Pak Hendra di bidang perhotelan, fasilitas HAU Citumang ini tidak asal digarap. Dari segi arsitektur sangat unik tapi berkelas. Dari segi fasilitas tidak ngawur, misalnya untuk shower. ternyata kekencangan airnya pas. Istilah gaulnya sih power shower gitu, yang sudah disesuaikan dengan standar hotel. Jadi nggak ada yang namanya air shower kekecilan sampai mau bilas saja susah, atau airnya kebesaran sampai bahu jadi sakit.

Spot selfie

Nah ini dia salah satu fasilitas HAU Citumang yang nggak kalah seru. Ada air Sungai Citumang yang jernih, sehingga begitu menggoda untuk diabadikan, dan dibuatlah ayunan yang cantik ini.

hau Citumang penginapan

Selain itu, keberadaan waduk yang indah, juga dijadikan sebagai tempat berswafoto.

spot selfie hau Citumang

hau Citumang penginapan

Airnya bening banget kan? Teman-teman juga bisa berenang di sini. Lalu yang nggak bisa berenang gimana? Kayak saya lah, pakai pelampung =). Sumpah seger banget airmya. Setelah foto-foto di bebek-bebek an, langsung nyebur deh. Terus balik kamar, mandi air hangat, dan santai sejenak sambil nonton channel televisi internasional. Nikmat mana lagi yang kamu dustakan?

hau Citumang pangandaran

Foto by @salmanbiroe

Oh ya, spot selfie ini akan dibuka untuk umum, dengan tiket masuk tentunya. Jadi siapapun, baik tamu HAU Citumang atau bukan, dapat berfoto di sini. Bedanya, kalau tamu yang menginap nggak perlu bayar alias gratis =). Untuk tempat swafoto yang lain bisa teman-teman lihat di bawah ini ya.

hau Citumang pangandaran

Memandang kemanapun begitu indah

hau Citumang pangandaran

Rate kamar di HAU Citumang

Beberapa teman bertanya ke saya, berapa sih harga menginap semalam di HAU Citumang? Jadi, rate weekday adalah 750 ribu/kamar/malam. Sedangkan untuk weekend 1 juta/kamar/malam. Untuk satu kamar alias satu kontainer dapat diisi oleh tiga orang, dengan fasilitas sarapan pagi untuk tiga orang. Bila ingin menambah bed, maksimal satu ekstra bed ya (hal ini terkait besarnya kamar), dan biaya pun plus 230 ribu per orang tanpa sarapan. Sarapan bisa menambah sendiri sebesar 25 ribu. Untuk menu sarapan sudah ditentukan oleh pihak penginapan ya. Kalau kami kemarin sih masakan khas Jawa Barat gitu, nasi goreng cikur yang enak banget rasanya. Saya baru pertama kalinya makan masakan tersebut. Awalnya saya kira nasi kuning biasa, ternyata ada aroma dan rasa kencurnya. Udah gitu ditambah sambal honje lagi, makin yummy deh!

Citumang pangandaran

hau Citumang pangandaran

Seafood segar

Kalau teman-teman mau makan siang di sini, ada pilihan ayam dan ikan bakar atau digoreng. Cafe Citumang Riverside juga menyiapkan makanan laut untuk tamu rombongan. Seafood nya diambil langsung dari Pangandaran, dan dimasak oleh koki handal orang luar negeri yang sudah lama tinggal di Indonesia, yang memang memiliki restoran seafood gitu.

hau Citumang pangandaran

hau Citumang pangandaran

Untuk jam check in di HAU Citumang yaitu pukul 14.00, dan jam check out pukul 12.00.

Kalau rate body rafting -nya sendiri berapa? 100 ribu per orang tanpa makan, atau 125 ribu sudah dengan pelampung dan makan siang. Penjelasan body rafting lebih detail bakal saya tulis di blog post lainnya ya.

How to get there

Untuk sampai ke lokasi ini, teman-teman dapat menaiki kereta api dengan tujuan stasiun Banjar. Saya sendiri kemarin naik Pasundan 179 dari stasiun Lempuyangan Jogja, dengan jam keberangkatan pukul 14.10, dan tiba pukul 18.29. Lalu, perjalanan dilanjutkan menggunakan Elf menuju HAU Citumang. Lama perjalanan dari stasiun Banjar ke HAU Citumang sekitar 2 jam, sehingga kami sampai penginapan pada pukul 21.00. Harga elf nya sendiri sekitar 500 ribu untuk sekali jalan. Teman-teman dapat menghubungi 0853-5222-4444 kalau mau pergi serombongan dan menyewa elf. Jika perginya nggak terlalu banyak orang, teman-teman dapat melanjutkan perjalanan dari stasiun menggunakan angkot, lalu dilanjutkan dengan ojek.

Beneran asyik kan tempatnya? Yang saya salut, HAU Citumang ini dibangun dengan matang. Saat ini memang baru ada 10 kamar, tapi tak menutup kemungkinan akan ditambah, bila memang pengunjungnya membludak. Konsep Ecolodges yang berasal dari ecotourism juga membuat saya semakin kagum dengan tempat ini. Percaya deh, meski teman-teman adalah pekerja yang biasa tidur di kontainer saat berada di site, tapi pengalaman menginap di kontainer dengan fasilitas hotel berbintang itu berbeda. Apalagi menginapnya bukan untuk kerja, melainkan untuk liburan. Lengkap dengan kejernihan air Sungai Citumang dan suara merdu alam di sekitarnya, akan membuat siapa pun jatuh cinta. Tunggu apalagi? Rencanakan liburanmu ke Citumang, dengan menginap di HAU Citumang.

hau Citumang pangandaran

Foto bersama pemilik HAU Citumang. Pic by @bangaswi.

HAU Citumang Eco Lodges
Alamat : Sukamanah RT 1/Rw 6, Bojong, Parigi, Pangandaran, Jawa Barat 46393
Instagram : @hau.citumang
Reservasi kamar via Pak Erry (0813-2012-0999) atau Traveloka.com
(Visited 772 times, 1 visits today)
Facebooktwitterredditmail Nih buat jajan

31 thoughts on “HAU Citumang, Pengalaman Glamping Pertamaku

    • dian.ismyama Post authorReply

      iya mbak memang konsep nya peti kemas. Next aku ceritain objek wisata di samping HAU Citumang ini yang menjadikan wajib ke sini=)

  1. nunu halimi Reply

    Asyiik banget mba, jadi kangen piknik, oiya bangunan dari truk kontainer jadi trend ya sekarang, anak-anakku suka banget lihat truk kontainer, mau lah kapan-kapan kesini ajak anak

  2. Eko Nurhuda Reply

    Itu yang sarungan meluk tiang kok kaya Mas Nuz ya? Ceritanya beberapa eks APNE mini kopdar di HAU Citumang ini ya, Mbak? 🙂

    Kesan pertama, keren banget! Aku tuh punya angan-angan bikin rumah dari container, makanya suka banget liatin YouTube cerita orang-orang yang bikin rumah pake kontainer, bagus-bagus banget. Di Indonesia sejauh yang ta lihat belum ada. Eh, ternyata di HAU Citumang ini kamarnya pake kontainer semua.

    Soal rate Rp750.000 per kamar yang bisa diisi tiga orang, terhitung murah. Standarlah untuk ukuran daerah sana terutama. Kayanya cocok banget ini kalo mau ngajak keluarga liburan ke sini. Masuk list deh 🙂

    • dian.ismyama Post authorReply

      Iya itu Mas Nuz, terus ketemu Mba omahantik juga sama Mbak Nia. wah ternyata banyak yang ngeh juga to dengan kontainer sebagai hunian masa kini. aku malah tahunya ya baru kemarin di Citumang itu. Sip, masuk list insyaallah ga kecewa, objek wisata sungai Citumang nya jg oke bener

    • dian.ismyama Post authorReply

      Aduh punten Mbak Vic, iya nih kepotong kalo portrait. Bukan karena templatenya nggak responsive, tapi karena imagenya aku masukin via aplikasi lain:(. Sementara bacanya kalo via mobile dengan cara landscape dulu yak, hehe

  3. Ihwan H Reply

    Duuuh makin mupeng pengin ngerasain glamping, apalagi di kontainer yang unik konsepnya. Apalagi dengan fasilitasnya yang lengkap dan kekinian ya jadi makin betah.

  4. Haryadi Yansyah | Omnduut Reply

    Aku suka banget area terbuka tempat duduk santai itu. Ngebayangin sore-sore ngeteh sambil menikmati suasana…

    Rapi pengelola mengelola tempat usaha ini. Suka! dan jadi bikin penasaran mau coba.

    • dian.ismyama Post authorReply

      Iya, asyik kan? Malam pun enak di area terbukanya, sambil tiduran:) Iya, ownernya memang pakar di perhotelan dan mal Om, jadi ilmunya keren lah

Leave a Reply

Your email address will not be published.