Celoteh Anak: Kakak Beradik

Facebooktwitterredditmail

Yeay, kategori celoteh anak datang lagi. Saya lagi berusaha banget konsisten nulis rubrik ini. Celoteh anak yang pertama dengan judul Saatnya Harus Mandiri pun masih saya edit beberapa kali agar lebih berbobot isinya. Kali ini, saya ingin berbagi tentang suka duka punya dua anak, hehe.

Semenjak adiknya lahir, Najla (4 tahun 11 bulan) lumayan baper dan caper. Kadang kalau lagi baik ya perhatian banget sama adik Sara. Entah diajak main, dipeluk-peluk, hingga disuapin, tapi kalau kumat erornya, duh berantem mulu. Yang adiknya nggak boleh mandi duluan lah, nggak boleh tidur lah, rebutan mainan, dan sebagainya. Padahal sebelum adiknya lahir mah sudah diwejangi macam-macam, sudah diperkenalkan juga tentang jadi kakak yang baik itu yang bagaimana, adik bayi itu butuh apa dan senangnya bagaimana, dan sebagainya.



Namun ternyata tetap saja, bayangan tak seindah kenyataan. Pas adik masih newborn sih iya si kakak nggak ada rasa cemburu, tapi begitu adik mulai besar, wah mulai deh ngerecokinnya. Hmm mungkin lebih ke cari perhatian Bundanya aja sih ya.

Ini nih beberapa celoteh si kakak tentang adiknya atau hubungan mereka:
“Kakak Najla pokoknya nomor satu! Kakak Najla yang mandi duluan, makan duluan, pakai baju duluan!”
“Bunda…, Adik Sara masa nggak ngerti, dikirain Kakak Najla itu lagi main, padahal kan Kakak Najla lagi belajar.”
“Adik Sara jangan ambil mainan Kakak. Adik Sara bolehnya main yang ini aja!”
“Adik Sara nggak boleh pakai baju yang itu! Kakak Najla ambilin bolehnya pakai baju apa, buka baju yang itu!”
Hedeh..
Sedangkan kalau lagi baik sama adiknya, kata-kata Kakak Najla bisa manis gitu. Kayak gini contohnya:
“Sini Adik Sara, Kakak suapin, aakkk…”
“Adik Sara belum boleh makan ini. Nanti ya kalau sudah besar.”
“Dik Sara seru lho berenang itu. Nanti kita berenang bareng ya?”
“Adik Sara pelan-pelan merambatnya, biar nggak kejeduk.”
“Ayo Adik Sara latihan merangkak, supaya cepat bisa jalan. Nanti kita lari bareng.”
Dan sebagainya:)

Saya pernah konsultasi sama psikolog sewaktu ada acara susu gitu di JCM, tentang mempersiapkan si kakak untuk kelahiran adiknya. Bagaimana agar kakak beradik kelak tidak saling iri.

Jadi sebenarnya ada beberapa tips agar kakak nggak kaget dan nggak cemburuan. Apa aja sih?

1. Ceritakan sejak adik dalam kandungan bahwa ada bayi yang akan lahir dan menjadi teman bermain si kakak.

Dengan begitu, kakak nggak merasa tiba-tiba kedatangan orang baru yang bahkan dia nggak tahu itu siapa. Saya sih sudah mempraktekkan ini, malah sampai ke penjelasan sekilas tentang proses kok bisa ada adik bayi, adik dari mana datangnya, keluarnya dari mana, dan sebagainya.

Ada cerita lucu nih pas beberapa bulan setelah Adik Sara lahir, kan saya cerita kalau lahirnya lewat perut, terus perut Bunda dijahit ada bekasnya. Eh Kakak Najla malah takut, katanya, “Najla mau punya anak tapi nggak mau perutnya dijahit, sakit.” Wkkkka masih kecil udah bingung dia soal jahit menjahit perut.

2. Ajak kakak untuk menyiapkan keperluan adik/ libatkan kakak dalam mengurus adik.

Baik saat mempersiapkan perlengkapan kelahiran adik, misal menyiapkan box bayinya, bajunya, ataupun ketika adik sudah lahir dengan mengajak kakak membantu mengurus adik. Misalnya dengan memintanya mengambilkan popok atau minyak telon saat ibu mau memandikan adik.

Nah yang satu ini kadang berhasil, kadang nggak. Waktu Adik Sara belum lahir sih, Kakak Najla masih kooperatif, excited kalo diceritain tentang menyambut kelahiran adik. Sewaktu adiknya masih newborn juga mau dimintain tolong ini itu. Nah giliran adiknya mulai besar baru deh bisa nolak permintaan buat bantu adik, hoho.

3. Luangkan waktu hanya berdua dengan kakak.

Tujuannya jelas, agar kakak nggak merasa perhatian untuknya terenggut, dan ini mempan banget lho. Setelah kencan berdua Bunda, entah nonton film, entah hanya makan es krim di Mc.D, entah ke playground, pas pulang kakak jadi lebih manis ke adiknya. Kadang nge-date ini juga saya jadikan reward, kalau kakak Najla kooperatif, nanti bakal pergi berdua doang sama Bundanya:)

4. Bicara dari hati ke hati.




Biasanya sih saya pas pillow talk gitu. Jadi Bunda dan kakak dalam kondisi santai, habis mendongeng misalnya, lanjut deh ngobrol soal kakak beradik. Kadang juga pas Kakak Najla moodnya lagi bagus, saya juga berhasil membangun obrolan dari hati ke hati ini. Soalnya kalau ngasih tahunya pas lagi perang dingin, wah jawaban kakak adalah, “Bunda nakal!” Hedeh.

Oh ya, soal pillow talk ini buat keluarga kami tampaknya lebih mempan kalau ayahnya yang ngasih tahu, hehe.

5. Masing-masing orangtua pegang satu anak.

Tips terakhir paling jitu nih, meski kadang lewat juga sih kalau memang lagi eror kakaknya. Apalagi buat pasangan LDR kayak saya, suami pegang Najla/Sara ya cuma bisa pas weekend atau tanggal merah saja. Hari lain gimana? Kadang Najla sama tantenya, kadang sama Njit (kakek) nya, dulu zaman ada Mbak art ya sama pengasuhnya. Kalau kakak maunya sama Bunda, ya terpaksa adik yang sama orang lain, hmm.

Oke, jadi begitu lah beberapa tips agar hubungan kakak beradik senantiasa rukun dan harmonis. Walau tampaknya kerukunan itu hanya bertahan dalam 5 menit pertama saat mereka melek bareng, haha. Entahlah, apa karena kedua anak saya perempuan, atau memang karakter Kakak Najla dan Adik Sara yang sama-sama nggak mau ngalah kayak emaknya:D

Kakak Najla lagi ikut jemput Adik Sara di sekolah:)

Ada yang mau cerita juga nggak cara ngadepin tingkah polah kakak beradik yang menggemaskan ituh…

(Visited 288 times, 1 visits today)
Facebooktwitterredditmail Nih buat jajan

8 thoughts on “Celoteh Anak: Kakak Beradik

  1. Tifa Nahar Reply

    Aku pengen cerita dan ngasih tips2 loh…tapi dipercaya ga ya? Soalnya blm lunya anak :p

  2. Ranny Reply

    Punya dua anak memang banyak cerita dan berwarna. Cemburu dari si Kakak selalu ada. Sekarang main suka rebutan.
    Poin 5 itu sering aku lakuin.

  3. Ihwan Reply

    Samaaa Mbak, Aiman sama Aira itu juga ngiri padahal beda jenis kelamin lhoo.
    Maaf nggak bisa nambahin sebab kami juga belum berhasil he3

  4. ira duniabiza Reply

    iya bener banget mba. Berasa banget sama bintang. udah mau punya adik kedua alhamdulilah pada kedua kehamilan dia pengertian dan tahu kalau dalam perut mama ada adek baby. Yang Zizi nih yang belum terlalu ngeh kalau dia mau ada adek lagi. Mudah2an bisa mengikuti jejak abangnya.. 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published.